Setelah dua laga awal yang sempurna, Arsenal siap melanjutkan tren positif dengan meraih kemenangan di pekan ketiga. Kalau misi itu sukses, mereka akan mengulangi langkah positif seperti terakhir terjadi musim 2004/2005.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
BOURNEMOUTH, JUMAT — Setelah dua laga awal musim yang sempurna, Arsenal akan menghadapi tim promosi Bournemouth pada pekan ketiga Liga Inggris di Stadion Dean Court, Bournemouth, Sabtu (20/8/2022). Dengan performa mengilatnya, tim berjuluk ”Gudang Peluru” itu berpeluang memenangi tiga laga awal musim, yang pertama sejak 2004-2005.
”Kepercayaan diri tim sangat bagus untuk menang dan siap menampilkan cara bermain kami saat ini. Tetapi, kami baru menjalani dua laga dan masih memiliki satu musim penuh ke depan. Jadi, mari fokus pada setiap laga dan terus berusaha meningkat,” ujar Pelatih Arsenal Mikel Arteta pada laman resmi Arsenal, Jumat (19/8/2022).
Pada laga ini, mungkin hanya kesialan yang membuat Arsenal gagal merebut tiga poin atas Bournemouth. Sejarah dan grafik penampilan saat ini menunjukkan Arsenal unggul segalanya atas Bournemouth. Menurut data 11v11.com, dari 12 pertemuan di segala kompetisi, Arsenal menang sembilan kali, sedangkan Bournemouth menang satu kali.
Dalam lima pertemuan terakhir di semua kompetisi, Arsenal menang empat kali dan satu laga berakhir imbang. Kemenangan terakhir Arsenal atas Bournemouth, 2-1, terjadi pada babak keempat Piala FA 2019/2020 di Stadion Dean Court, 27 Januari 2020. Satu-satunya kekalahan Arsenal dari Bournemouth, yakni 1-2 dalam pekan ke-23 liga di Stadion Dean Court, 14 Januari 2018.
Dari dua laga awal musim ini, Arsenal tancap gas dengan kemenangan 2-0 atas tuan rumah Crystal Palace dan 4-2 atas tim tamu Leicester City. Hasil itu membuat Arsenal menjadi satu dari empat tim yang meraih poin sempurna di awal musim dan berada di urutan kedua klasemen.
Bournemouth boleh jadi memulai musim ini dengan meyakinkan, menang 2-0 atas Aston Villa. Akan tetapi, tim berjuluk ”The Cherries” itu dihancurkan 0-4 oleh Manchester City pada pekan kedua. Hasil itu menempatkan Bournemouth di tempat ke-11.
Saling waspada
Kendati lebih diunggulkan, Arteta tidak mau timnya besar kepala. Baginya, Bournemouth tetap punya celah untuk mempermalukan Arsenal. Bournemouth terbiasa menang di kandang sepanjang musim lalu di divisi Championship yang membawa mereka duduk di urutan kedua klasemen akhir dan promosi ke Liga Premier.
”Saya mengenal Scott Parker (pelatih Bournemouth) dengan sangat baik dan saya tahu mereka akan menjadikan laga nanti sangat sulit untuk kami. Scott sudah mengembangkan timnya dengan cara yang sangat positif. Mereka memiliki gagasan yang sangat jelas tentang bagaimana mereka ingin bermain. Mereka berani menghadapi tim mana pun dan semua lawan mereka memuji apa yang mereka lakukan,” ungkap Arteta.
Sementara itu, Parker, dalam laman resmi Bournemouth, Kamis (18/8/2022), turut memuji kinerja Arteta bersama Arsenal. Dia menilai, Arteta telah menyulap Arsenal menjadi tim yang fantastis dalam waktu singkat. Salah satu kuncinya adalah strategi transfer musim panas yang memberikan banyak dampak positif.
”Kami akan mendapatkan tantangan besar di depan kami. Secara teknis, mereka tim yang bagus di seluruh lapangan,” katanya.
Parker menyadari,peluang Bournemouth untuk mengandaskan Arsenal sangat berat. Namun, dia tidak ingin timnya pasrah. ”Kami akan mencoba dan membuat mereka tidak nyaman sebanyak yang kami bisa. Kami pun akan mencoba dan membuat Gabriel Jesus (penyerang baru Arsenal) yang sedang on fire untuk tetap diam,” ujarnya.
Kepercayaan diri tim sangat bagus untuk menang dan siap menampilkan cara bermain kami saat ini.
Terlepas dari itu, Arsenal akan lebih berambisi karena kemenangan atas Bournemouth sangat berarti. Kalau meraih poin penuh, Arsenal akan mengulangi rekor memenangi tiga laga awal musim seperti terakhir kali 18 tahun silam. Secara psikologis, hal itu bisa menambah kepercayaan diri Arsenal guna mengakhiri paceklik juara liga sejak musim 2003/2004.
Setidaknya saat menang tiga laga awal musim, mereka mampu konsisten dalam persaingan juara liga. Hal itu terjadi tatkala Arsenal juara musim 2003/2004 dengan status the invincibles atau tim yang tak terkalahkan, dan runner-up 2004/2005 dengan selisih 12 poin di bawah tim kaya baru ketika itu, Chelsea.
Gelandang Arsenal asal Swiss, Granit Xhaka, dalam laman resmi Arsenal usai menang atas Leicester City tidak bisa menutupi euforia yang tengah dirasakan dia dan semua anggota tim lainnya. Mereka pun ingin menjaga konsistensi itu hingga akhir musim.
”Saat ini, saya senang dengan bagaimana semuanya berjalan. Mari terus bekerja seperti ini dan semoga kami bisa lebih berbahagia di akhir musim,” ujar Xhaka, yang seolah hidup kembali setelah diberi peran baru menjadi gelandang yang lebih menyerang.
”Duo Gabriel”
Duo penyerang bernama depan Gabriel, yakni Gabriel Jesus dan Gabriel Martinelli, akan menjadi tumpuan utama untuk menjaga tren positif tersebut. Apalagi, kedua pemain asal Brasil itu sedang berapi-api dengan masing-masing mengemas dua gol dan menjadi aktor utama kemenangan dua laga sebelumnya.
Jesus berkontribusi untuk empat dari enam gol Arsenal, dengan rincian dua gol dan dua asis sewaktu menang atas Leicester City. Pemain yang baru didatangkan dari Manchester City itu menjadi pemain pertama Arsenal yang mencetak lebih dari satu gol pada debut laga kandang liga.
Jesus pun menjadi pemain pertama Arsenal yang berkontribusi lebih dari dua gol dalam laga liga sejak Theo Walcott membukukan tiga gol dan dua asis ketika Arsenal menang 7-3 atas Newcastle dalam pekan ke-19 di Stadion Emirates, London, 29 Desember 2012.
”Sekarang, kami melihat pemain nomor sembilan (penyerang murni) yang bisa menyebabkan kekacauan,” tutur legenda Arsenal Ian Wright dikutip Twitter Arsenal News Channel, Kamis (18/8/2022).
Gabriel Martinelli terlibat dalam dua gol Arsenal dalam dua laga awal musim ini, yakni satu gol dalam pekan pertama dan satu gol dalam pekan kedua. Kalau kembali mencetak gol dalam pekan ketiga, pemain berusia 21 tahun itu akan menjadi pemain termuda kedua Arsenal yang selalu membukukan gol dalam tiga laga awal liga setelah mendiang penyerang Arsenal asal Spanyol Jose Antonio Reyes pada 2004/2005.
”Martinelli adalah berlian sesungguhnya. Saya yakin dia punya masa depan yang luar biasa,” ujar bek sayap Arsenal, Oleksandr Zinchenko, dilansir Mirror.co.uk, Selasa (16/8/2022).