Pelatih Indonesia U-16 Bima Sakti menerapkan aturan ketat untuk menumbuhkan kedisiplinan pemainnya. Dari shalat berjemaah hingga batasan penggunaan gawai diterapkan. Disiapkan hukuman bagi pelanggar.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
KOMPAS/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
Pemain Indonesia U-16 memasuki halaman Masjid Al-Mujahidin di Kompleks Universitas Negeri Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (2/8/2022), jelang menjalankan ibadah shalat Dzuhur berjemaah. Shalat lima waktu berjemaah menjadi kewajiban pemain "Garuda Muda".
Waktu menunjukkan pukul 11.34 ketika seorang remaja laki-laki mengenakan kaus berkerah berwarna putih dan celana panjang olahraga berwarna merah memasuki halaman Masjid Al-Mujahidin di Kompleks Universitas Negeri Yogyakarta, DIY, Selasa (2/8/2022). Setelah itu, berbondong-bondong remaja lainnya datang dengan seragam yang serupa mengisi saf kosong ketika azan shalat Dzuhur tengah berkumandang pada pukul 11.48.
Dari wajah mereka, tentu mereka bukan mahasiswa. Secara total ada 27 remaja dengan setelan serupa mengisi dua barisan terdepan shalat Dzuhur di masjid itu. Mereka adalah skuad tim Indonesia yang tengah berjuang di Piala AFF U-16 2022.
Sebanyak 17 pemain mengisi saf terdepan, lalu 10 lainnya mengisi baris kedua. Kala itu, terdapat empat baris jemaah yang menjalankan ibadah shalat Dzuhur berjemaah di masjid itu.
Tak hanya shalat, mereka juga menjadi jemaah yang paling terakhir meninggalkan masjid. Sekitar pukul 12.16, skuad ”Garuda Muda” baru keluar dari masjid untuk kembali ke penginapan mereka yang hanya berjarak sekitar 65 meter.
KOMPAS/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
Tampak pemain Indonesia U-16, mengenakan baju putih, tengah duduk di dalam Masjid Al-Mujahidin di Kompleks Universitas Negeri Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (2/8/2022), jelang menjalankan ibadah shalat Dzuhur berjemaah. Bagi pemain yang telat dan melewatkan shalat berjemaan, denda akan dijatuhkan.
Selain para pemain, tim pelatih tim Indonesia U-16, seperti Pelatih Bima Sakti serta asisten pelatih Firmansyah, dan pelatih kiper Markus Horison, juga menjalankan ibadah shalat berjemaah. Khusus untuk tim pelatih dan staf, mereka mengenakan kaus berkerah dan celana panjang olahraga berwarna hitam.
Kami ingin mengajarkan mereka kedisiplinan, mulai dari hal terkecil dan rutin mereka lakukan, seperti shalat berjemaah. Tak hanya shalat bersama dan tepat waktu, mereka juga mengenakan setelan seragam demi kekompakan yang penting bagi para pemain muda.
”Kami ingin mengajarkan mereka kedisiplinan, mulai dari hal terkecil dan rutin mereka lakukan, seperti shalat berjemaah. Tak hanya shalat bersama dan tepat waktu, mereka juga mengenakan setelan seragam demi kekompakan yang penting bagi para pemain muda,” ujar Bima, Selasa.
Sebanyak 27 pemain itu berasal dari 28 pemain tim Indonesia U-16 yang didaftarkan Bima untuk Piala AFF U-16 2022. Bima pun menerapkan hukuman tegas bagi pemain yang telat atau melewatkan shalat lima waktu berjemaah yang dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin.
Jika pemain telat berkumpul untuk berangkat ke masjid, mereka akan dikenai denda sebesar Rp 50.000. Lalu, jika tidak ikut shalat berjemaah, misalnya akibat ketiduran, denda akan lebih besar, yakni Rp 100.000. Denda itu dipotong langsung dari uang saku harian mereka.
KOMPAS/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
Pemain Indonesia U-16, yang dipimpin kapten M Iqbal Gwijangge (kiri), meninggalkan Stadion Universitas Negeri Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (2/8/2022), setelah menjalani latihan jelang laga melawang Singapura. Pakaian yang seragam menjadi khas tim muda itu demi menghadirkan kekompakan di tim.
Pemakaian seragam juga ditunjukkan ketika mereka melakukan latihan dan jelang pertandingan. Seusai latihan di Stadion Universitas Negeri Yogyakarta, Selasa kemarin, semua pemain kembali ke hotel dengan mengenakan kaus putih, celana pendek hitam, kaus kaki hitam, dan sepatu berwarna merah.
Hukuman beragam
Tidak hanya denda, Bima juga memberikan bentuk hukuman yang beragam. Setelah menjalani sesi latihan tersebut, misalnya, Indriyanto Nugroho, asisten pelatih Indonesia U-16, menyuruh semua anak asuhannya untuk push-up 10 kali.
”Itu karena ada dari mereka yang setelah buang air kecil tidak disiram,” ungkap Bima sembari tersenyum.
Bima dan empat asistennya yang merupakan mantan anggota tim nasional Indonesia di dekade 1990-an dan 2000-an, seperti Firmansyah, Markus, dan Indriyanto, ingin pemain Garuda Muda yang masih berusia 14 hingga 16 tahun memperhatikan kebersihan demi kesehatan mereka.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Anggota tim nasional Indonesia U-16 berlatih di Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Selasa (2/8/2022). Tim terus berlatih untuk mempersiapkan fisik dan strategi dalam menghadapi lawan pada laga Piala AFF U-16. Pekan ini, timnas Indonesia U-16 akan berhadapan dengan timnas Singapura dan Vietnam.
Meski napas semua pemain itu masih tersengal-sengal setelah menjalani latihan intensitas tinggi selama dua jam, mereka tetap bersemangat menjalani hukuman itu. Bahkan, semua pemain berteriak untuk menghitung jumlah push-up mereka.
Narendra Tegar Islami, gelandang Indonesia, menuturkan, tidak keberatan dengan aturan yang diterapkan tim pelatih. Menurut dia, Pelatih Bima memberikan pendidikan kepada mereka untuk belajar disiplin yang penting ketika kelak menjadi pemain profesional.
”Aturan itu tidak membebani kami. Itu kami anggap sebagai pelajaran agar semua pemain kompak dan tidak sembarangan,” ujar pemain yang mengenakan nomor punggung 12 itu.
Selain soal ibadah dan kebersihan, Bima juga berusaha melindungi pemainnya dari pujian dan kritik di media sosial yang berpotensi menjatuhkan mental mereka. Oleh karena itu, ia hanya memberikan waktu maksimal empat jam bagi pemain Indonesia U-16 memegang telepon genggam setiap hari.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Anggota tim nasional Indonesia U-16 berlatih di Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Selasa (2/8/2022). Tim terus berlatih untuk mempersiapkan fisik dan strategi dalam menghadapi lawan pada laga Piala AFF U-16. Pekan ini, tim nasional Indonesia U-16 akan berhadapan dengan timnas Singapura dan Vietnam.
Semua gawai harus dikumpulkan ke staf tim ketika jam telah menunjukkan pukul 21.00. Telat semenit pun, Bima telah menyiapkan hukuman lainnya.
”Durasi mereka bermain telepon genggam akan dikurangi keesokan harinya. Kami ingin menghadirkan kebersamaan mereka sehingga kesalahan satu orang menjadi tanggung jawab semua. Itu penting untuk membangun kekompakan di sebuah tim sepak bola,” kata Bima yang merupakan anggota program Indonesia Primavera pada dekade 1990-an lalu.
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan menyambut positif kedisiplinan yang dijalankan Bima untuk skuad Garuda Muda. Sebagai pemain yang baru menginjak remaja, kata Iriawan, para anggota tim Indonesia U-16 harus ditanamkan pelajaran tidak hanya soal taktik dan teknik sepak bola, tetapi juga nilai-nilai yang bermanfaat bagi karier mereka di masa depan.
Foto orangtua
Bima pun menerapkan aturan khusus untuk membangkitkan semangat pemainnya jelang pertandingan. Ia mempersilakan semua pemain Garuda Muda menempelkan foto orangtua di lemari ruang ganti sebelum laga.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Pelatih kiper Markus Horison (kiri) melatih kiper tim nasional Indonesia U-16 Andrika Fathir Rachman (kedua dari kanan) di Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Selasa (2/8/2022). Timnas terus berlatih untuk mempersiapkan fisik dan strategi dalam menghadapi lawan pada laga Piala AFF U-16. Pekan ini timnas Indonesia U-16 akan berhadapan dengan timnas Singapura dan Vietnam.
Cara itu dilakukan untuk mengikis sementara perasaan rindu pemain ketika tengah jauh dari orangtua demi tugas negara. Semua pemain, tambah Bima, menjadikan cerita tentang orangtua sebagai tema yang gemar dibicarakan selain kisah tentang sepak bola.
”Dukungan dari orangtua selalu menjadi motivasi saya untuk tampil lebih baik di setiap pertandingan,” ucap Arkhan Kaka Putra, penyerang Indonesia U-16, yang merupakan putra Purwanto Suwondo, mantan pemain profesional yang membela sejumlah klub, seperti Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya, pada awal dekade 2000-an.