Hasil positif diraih Indonesia pada laga pembuka Piala AFF U-16 2022. Meski menang, jalan menuju juara masih sangat jauh karena pemain “Garuda Muda” kerap membuat kesalahan yang merugikan diri sendiri.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Pemain Timnas Indonesia melambaikan tangan ke arah penonton setelah berhasil mengalahkan Timnas Filipina dalam laga Piala AFF U-16 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (31/7/2022) malam. Timnas Indonesia U-16 memenangi pertandingan itu dengan skor 2-0.
SLEMAN, KOMPAS – Tim nasional sepak bola Indonesia U-16 menjaga tradisi positif dalam laga pembuka pada tiga edisi beruntun Piala AFF U-16. Setelah memulai petualangan di fase grup dengan kemenangan pada 2018 dan 2019, “Garuda Muda” memenuhi ekspektasi untuk melibas Filipina 2-0 pada partai pembuka Piala AFF U-16 2022, Minggu (31/7/2022) malam, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Raihan tiga poin penuh di laga pertama adalah modal yang baik dalam misi Indonesia untuk meraih trofi kedua di Piala AFF U-16. Ketika meraup tiga poin di pertandingan perdana babak penyisihan pada edisi 2018 dan 2019, Indonesia bisa menembus babak semifinal dengan menyandang predikat juara grup.
Pada 2018, Indonesia, yang diasuh Fakhri Husaini, meraih gelar juara perdana di kompetisi kelompok umur paling junior yang diselenggarakan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF). Adapun di edisi 2019, Indonesia hanya menjadi tim peringkat ketiga.
Sementara itu, Garuda Muda terakhir kali gagal mencetak hasil positif di laga perdana Piala AFF U-16 terjadi pada 2017. David Maulana dan kawan-kawan saat itu ditahan imbang Myanmar 2-2, 9 Juli 2017, di Stadion Kampus Chonburi, Thailand. Indonesia mengakhiri fase grup dengan berada di peringkat kelima dari enam peserta yang bergabung di Grup A.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Pemain Timnas Indonesia Muhammad Nabil Asyura (tengah) berusaha menguasai bola saat dikepung pemain Timnas Filipina U-16 Jared Alexander Reyes (kiri) dan Marcus Lucas Papio Arias (kanan) dalam laga Piala AFF U-16 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (31/7/2022) malam.
Pelatih Indonesia U-16 Bima Sakti memuji semangat juang skuadnya yang bisa mengatasi tekanan dan rasa gugup di pertandingan pertama turnamen internasional mereka. Menurut dia, kemenangan di laga pertama penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri skuadnya.
"Kunci kemenangan ini adalah kerja sama tim. Sayang kami hanya bisa mencetak dua gol, tetapi yang penting kami menang dan saya akan lakukan evaluasi demi tampil lebih baik di laga kedua dan ketiga," ujar Bima dalam konferensi pers seusai laga.
Penyerang tengah, Arkhan Kaka Putra, menjadi penentu bagi kemenangan Indonesia di laga pembuka. Kaka, yang mengenakan nomor punggung delapan, menghadirkan umpan silang yang salah diantisipasi bek Filipina, Jared Alexander Reyes Pena, yang berbuah gol pembuka Indonesia pada menit keempat.
Selanjutnya, pemain Persis Solo Youth itu menampilkan insting bagusnya sebagai penyerang masa depan Indonesia ketika mencetak gol kedua. Ia menyontek umpan silang bek sayap kiri, M Riski Afrisal, setelah menempatkan diri secara baik di antara dua bek tengah Filipina. Sayang, performa apik itu tercoreng dengan hukuman kartu kuning yang diterima Kaka pada menit ke-64.
Pemain Timnas Indonesia Arkhan Kaka Putra Purwanto (kiri) berebut menyundul bola dengan pemain Timnas Filipina Bacchus Dwyn Pinaroc Ekberg dalam laga Piala AFF U-16 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (31/7/2022) malam.
"Penampilan saya adalah hasil kerja keras semua rekan setim dan staf pelatih. Saya akan berusaha lebih baik lagi untuk bisa membantu tim," kata Kaka, pemain tertinggi di timnas U-16 yang berpostur 1,86 meter.
Dengan hasil itu, Indonesia sementara berada di posisi kedua di Grup A. Garuda Muda memiliki tiga poin yang setara dengan Vietnam.
Pada laga, Minggu sore, Vietnam menghancurkan Singapura 5-1 di Stadion Sultan Agung, DIY. Pada laga itu, penyerang Vietnam U-16, Phan Thanh Duc Thien, menjadi bintang lapangan dengan mencetak dua gol.
Tiga pemain “Pasukan Bintang Emas”, julukan Vietnam, lainnya masing-masing mencetak satu gol. Mereka adalah Nguyen Huu Trong, yang membuka keunggulan timnya di menit
Pelatih Filipina Christopher Pedimonte mengakui timmya gugup di babak pertama. "Gol bunuh diri di awal pertandingan mengubah momentum kami," tuturnya.
Pemain Timnas Indonesia M Hanif Ramadhan berebut menyundul bola dengan pemain Timnas Filipina Mateo Sebastian Arcilla Lacson (kiri) dalam laga Piala AFF U-16 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (31/7/2022) malam. Timnas Indonesia U-16 memenangi pertandingan itu dengan skor 2-0.
Kesalahan individu
Meskipun meraup tiga poin, Garuda Muda tampil belum meyakinkan untuk menjadi tim juara. Sejumlah kesalahan individu masih kerap dilakukan anak asuh Bima itu.
Kesalahan itu tidak hanya berupa ketidaktepatan dalam memberikan operan, tetapi juga kesalahan penempatan posisi. Pada babak pertama, misalnya, Bima dua kali berteriak kepada gelandang bertahan, Achmad Zidan Arrosyid, karena penempatan posisi yang keliru ketika Indonesia mendapat peluang sepak pojok.
Sebagai gelandang bertahan tunggal dalam formasi 4-1-4-1, Zidan ditugaskan Bima untuk melindungi dua pemain terakhir Indonesia yang berada di garis tengah lapangan untuk mengantisipasi bola buangan pemain Filipina. Tetapi, pemain PS Sleman U-16 itu justru sering maju mendekati kotak penalti Filipina.
Hal itu membuat Zidan diganti oleh Mokh Hanif Ramadhan di awal babak kedua. Hanif bisa menjadi pelindung bagi duet bek tengah, Sulthan Zaky Pramana dan M Iqbal Gwijangge.
Ini laga internasional pertama mereka sehingga para pemain wajar merasa gugup.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Pemain Timnas Indonesia Achmad Zidan Arrosyid (kanan) berebut bola dengan pemain Timnas Filipina Lucas Sebastiano Gumaru Andan dalam laga Piala AFF U-16 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (31/7/2022) malam.
Kemudian, di babak kedua, kiper, Andhika Fathir Rachman, dua kali melakukan kesalahan operan. Pertama, ketika laga berjalan 52 menit, Fathir yang berniat mengoper justru menghadirkan operan yang melintas di garis gawangnya sendiri. Beruntung, bola keluar lapangan yang menjadi sepak pojok untuk Filipina.
Kedua, ia membuat operan yang gagal menemui rekan setimnya karena bola keluar lapangan, Padahal, ada dua pemain di sisi sayap kiri yang telah berdiri bebas dan menanti operannya.
"Ini laga internasional pertama mereka sehingga para pemain wajar merasa gugup. Saya selalu minta agar semua pemain tampil lebih tenang. Di luar itu, permainan kami di partai ini adalah bagian proses perkembangan bagi semua pemain," ucap Bima.