Indonesia memiliki kesempatan terbaik untuk kembali menjadi juara Piala AFF U-16. Modal tuan rumah dan dukungan suporter pernah dimaksimalkan ”Garuda Muda” pada edisi 2018.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
PSSI MEDIA
Pemain depan timnas U-16 Indonesia, Arkhan Kaka Putra (kanan), berusaha mengontrol bola di udara dalam latihan jelang laga melawan Filipina, Sabtu (30/7/2022), di Lapangan Yogyakarta Independent School, DI Yogyakarta. Arkhan menjadi salah satu andalan Pelatih Bima Sakti untuk membawa "Garuda Muda" berjaya.
SLEMAN, KOMPAS — Tim sepak bola Indonesia U-16 memiliki tekad tunggal jelang Piala AFF U-16 2022, Minggu (31/7/2022) ini, di Daerah Istimewa Yogyakarta. Skuad asuhan Bima Sakti itu ingin mengulang sejarah terbaik di turnamen tersebut ketika menjadi juara untuk pertama kali pada edisi 2018 di Sidoarjo, Jawa Timur.
Indonesia bergabung di Grup A bersama Filipina, Singapura, dan Vietnam. ”Garuda Muda” memulai perjalanan untuk mewujudkan misi mengangkat piala dengan menghadapi Filipina, Minggu pukul 20.00 WIB, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY.
Bermain di rumah sendiri dan didukung ribuan pendukung menjadi bekal yang wajib dimanfaatkan Indonesia. Pada Piala AFF U-16 2018, Indonesia memanfaatkan dengan baik kesempatan menjadi tuan rumah untuk turnamen tingkatan umur terendah yang diselenggarakan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) itu.
Kala itu, dukungan penonton yang memadati Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, dimanfaatkan Bagus Kahfi dan kawan-kawan untuk mengukir prestasi terbaik. Gelar juara itu didapatsetelah Indonesia mengalahkan Thailand di final melalui adu penalti.
PSSI MEDIA
Pelatih tim Indonesia U-16 Bima Sakti memberikan keterangan kepada media pada konferensi pers jelang turnamen Piala AFF U-16 2022, Sabtu (30/7/2022), di Yogyakarta. Bima memastikan skuad "Garuda Muda" siap mengejar gelar juara.
Hasil itu menjadi trofi perdana Indonesia di Piala AFF U-16 sekaligus gelar kedua pada turnamen yunior AFF. Sebelumnya, prestasi terbaik Indonesia di turnamen yunior tercipta pada Piala AFF U-19 2013.
Untuk mengejar trofi kedua di Piala AFF U-16, Bima Sakti memimpin persiapan intens sejak 11 Juli lalu. Pemusatan latihandilakukandi Yogyakarta. Ia pun telah memilih 28 pemain yunior terbaik yang akan berjuang demi lambang Garuda di dada.
Bima mengatakan, tiga lawan di Grup A adalah tim-tim yang tangguh. Oleh sebab itu, ia meminta pemainnya untuk menjaga fokus dan bekerja keras demi meraih kemenangan di tiga laga pada fase grup.
”Masa persiapan berjalan baik dan semua pemain siap tampil di turnamen yang sesungguhnya. Kami wajib menghormati Vietnam, Filipina, dan Singapura untuk bisa tampil maksimal dan melaju ke babak selanjutnya,” ujar Bima dalam konferensi pers jelang turnamen, Sabtu (30/7/2022), di Yogyakarta.
Setelah melawan Filipina, Garuda Muda akan ditantang Singapura dan Vietnam pada Rabu (3/8) dan Sabtu (6/8). Jika lolos dari babak penyisihan, laga fase gugur akan dipertandingkan pada Rabu (10/8) dan Jumat (12/8).
PSSI MEDIA
Empat pelatih tim di Grup A Piala AFF U-16 2022 dalam konferensi pers jelang turnamen di Yogyakarta, Sabtu (30/7/2022). Mereka adalah Pelatih Singapura U-16 Angel Toledano, Pelatih Indonesia U-16 Bima Sakti, Pelatih Vietnam U-16 Nguyen Quoc Tuan, dan Pelatih Filipina U-16 Christopher Pedimonte.
Meski tampil di rumah sendiri, Indonesia tidak akan mudah melaju ke semifinal dan final. Vietnam akan menjadi lawan berat bagi Garuda Muda.
Duel kedua tim di laga pamungkas Grup A akan menjadi penentu tim yang melaju ke babak empat besar. Indonesia wajib duduk di peringkat pertama Grup A untuk memastikan lolos ke semifinal. Hanya tiga tim terbaik di tiga grup serta satu peringkat kedua terbaik yang berhak menyegel tiket ke babak empat besar.
Masa persiapan berjalan baik dan semua pemain siap tampil di turnamen yang sesungguhnya. Kami wajib menghormati Vietnam, Filipina, dan Singapura untuk bisa tampil maksimal dan melaju ke babak selanjutnya.
”Oleh karena itu, saya katakan kepada pemain bahwa penting bagi mereka untuk bersikap dan bermain dengan kemampuan maksimal pada setiap pertandingan. Ini adalah turnamen kelompok usia termuda sehingga kami harus menanamkan pola pikir yang tepat untuk menumbuhkan semangat kompetitif bagi pemain,” ujar Bima, kapten timnas Indonesia di awal dekade 2000-an.
Pelatih Vietnam Nguyen Quoc Tuan menganggap Piala AFF U-16 adalah momentum penting untuk menjaga perkembangan dari program pembinaan timnas Vietnam. Meski menganggap tiga lawan di Grup A memiliki kualitas setara, Quoc Tan menegaskan, Indonesia akan menjadi lawan yang paling tangguh bagi timnya.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Pemain Indonesia merayakan kemenangan saat penyerahan medali juara Piala AFF U-16 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018). Indonesia menjuarai Piala AFF U-16 setelah mengalahkan Thailand dalam adu penalti dengan skor 1-1 (4-2).
”Semua tim memiliki peluang lolos yang sama di grup ini, tetapi Indonesia akan mendapat keuntungan lebih besar karena didukung suporter yang sangat bersemangat,” ucap Quoc Tan.
Bersama Thailand, Vietnam adalah penguasa Piala AFF U-16 dengan raihan tiga gelar juara. Vietnam terakhir kali menjadi tim terbaik pada edisi 2017.
Tiga pesaing
Pesaing terkuat Indonesia lainnya menuju tangga juara adalah Thailand, yang berada di Grup B, serta Malaysia dan Australia yang akan bersaing Grup C. Piala AFF U-16 adalah satu-satunya turnamen pria yang diikuti Australia dalam kalender turnamen AFF.
Thailand diprediksi tidak akan menemui rintangan berat untuk lolos dari Grup. Tim ”Gajah Perang” hanya bersaing dengan tiga tim semenjana, yakni Laos, Timor Leste, dan Brunei Darussalam.
Kondisi itu membuat Pelatih Thailand U-16 Phipob Onmo tidak ragu menargetkan juara di Yogyakarta 2022. Ia bertekad untuk memperbaiki catatan prestasi Gajah Perang yang hanya menjadi runner-up pada tiga edisi terakhir.
ISTIMEWA/ BIRO PERS MEDIA ISTANA
Tim sepak bola Indonesia U-16 yang menjadi juara Piala AFF U-16 2018 dan mengikuti kompetisi Piala AFC U-16 diterima Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (4/10/2018) sore. Di ruang dalam istana, mereka meneriakkan yel-yel "Indonesia juara" dan menyanyikan lagu "Garuda di Dadaku" dengan penuh semangat.
”Semua pendukung tentu menginginkan kami menjadi juara. Hasil akhir di turnamen ini amat ditentukan dengan perjuangan kami di atas lapangan. Kami berusaha untuk mempersembahkan hal terbaik bagi fans,” ucap Onmo dalam keterangan pers Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT).
Sementara itu, Pelatih Malaysia U-16 Osmera Omaro optimistis timnya bisa bersaing dengan Australia di fase grup. ”Harimau Malaya” punya modal baik dengan datang sebagai penyandang predikat juara bertahan. Dalam tiga edisi terakhir, Malaysia selalu bisa lolos dari fase grup.
”Kami datang ke turnamen ini dengan target yang jelas. Saya rasa menjadi juara adalah hal yang realistis bagi kami,” kata Omaro, dilansir laman Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Sementara itu, Trevor Morgan, Kepala Teknis Pembinaan Federasi Sepak Bola Australia (FFA), mengungkapkan, pihaknya melakukan dua sesi pemusatan latihan demi mempersiapkan tim untuk Piala AFF U-16 2022. Ia berharap 23 pemain Australia U-16 bisa menampilkan performa terbaik di turnamen internasional perdana mereka.