Timnas Indonesia gagal melaju ke semifinal Piala AFF U-19 kendati menang telak atas Myanmar di laga pamungkas. “Garuda Muda” harus segera melupakan kekalahan dan fokus menatap dua ajang penting berikutnya
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/RIZA FATHONI
Sundulan Kapten Tim Nasional U-19 Muhammad Ferarri yang berhasil menjebol gawang Tim Nasional Myanmar di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/7/2022). Meski berhasil membantai Mynamar dengan skor 5-1, langkah Tim Nasional terhenti karena hasil pertandingan Thailand versus Vietnam pada waktu yang sama di Stadion Madya Senayan berakhir seri dengan skor 1-1.
BEKASI, KOMPAS – Kiprah tim nasional sepak bola Indonesia terhenti di fase grup Piala AFF U-19. “Garuda Muda” gagal melaju ke semifinal kendati mampu menang 5-1 atas Myanmar, dalam laga pamungkas Grup A di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/7/2022) malam. Alih-alih meratapi kegagalan di Piala AFF, timnas U-19 harus lekas bangkit dan mempersiapkan diri menatap Piala Dunia U-20 tahun depan dan kualifikasi Piala Asia U-20 di Indonesia akhir tahun nanti.
Kemenangan atas Myanmar tidak cukup membawa Indonesia lolos dari fase grup. Itu karena pada pertandingan lainnya, Vietnam dan Thailand bermain imbang 1-1. Dengan begitu, Vietnam dan Thailand lolos ke semifinal sebagai juara dan runner up grup dengan koleksi 11 poin. Tambahan tiga poin atas Myanmar membawa Indonesia berada di peringkat ketiga Grup A dengan 11 poin.
Meski perolehan poin Vietnam, Thailand, dan Indonesia sama-sama 11 poin, Indonesia berada di peringkat ketiga karena kalah gol head-to-head atas Vietnam dan Thailand. Pada pertandingan sebelumnya, “Garuda Muda” hanya sanggup bermain imbang 0-0 dengan Vietnam dan Thailand.
Harapan anak asuh pelatih Shin Tae-yong untuk lolos ke semifinal sempat membumbung tinggi ketika gelontoran gol dari Muhammad Ferarri, Arkhan Fikri, Rabbani Tasnim Siddiq, dan Ronaldo Joeybera Junior Kwateh membuat Indonesia unggul 5-1. Myanmar sempat mengejutkan Indonesia lewat gol kapten tim mereka, La Min Htwe, di menit ke-7.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Para pemain Tim Nasional U-19 tetap setia menyapa suporter meski Indonesia gagal melanjutkan langkah ke semifinal Piala AFF U-19 setelah menyelesaikan pertandingan melawan Tim Nasional Myanmar di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/7/2022). Meski berhasil membantai Mynamar dengan skor 5-1, langkah Tim Nasional terhenti karena hasil pertandingan Thailand versus Vietnam pada waktu yang sama di Stadion Madya Senayan berakhir seri dengan skor 1-1.
Asa Indonesia yang telanjur terbang tinggi untuk lolos ke semifinal seketika runtuh saat Vietnam dan Thailand bermain imbang 1-1. Thailand sempat unggul lebih dulu yang kemudian dibalas Vietnam. Hasil ini membuat Vietnam untuk pertama kali lolos ke semifinal sejak terakhir kali melakukannya pada edisi 2016.
Kapten timnas Indonesia U-19, Ferarri, meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena gagal membawa timnas U-19 melaju ke semifinal. Ferarri mengaku kecewa dengan hasil yang diraih Indonesia karena menurutnya, ia dan rekan-rekannya sudah bermain maksimal dengan melalui lima laga tanpa kekalahan.
Kami semua bermain baik, tapi kembali lagi kami mendapat hasil yang kurang beruntung.
“Kami semua bermain baik, tapi kembali lagi kami mendapat hasil yang kurang beruntung,” katanya.
Kegagalan lolos ke semifinal membuat Shin kecewa. Tetapi ia menyebut sepak bola Indonesia semakin meningkat secara fisik dan mental. Setelah ini, Shin bertekad membawa timnas U-19 melangkah lebih jauh di kualifikasi Piala Asia U-20 dan tampil mengesankan di Piala Dunia U-20.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Pelatih Tim Nasional U-19 Shin Tae-yong melambaikan tangan ke suporter meski Indonesia seusai pertandingan melawan Tim Nasional Myanmar di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/7/2022). Meski berhasil membantai Mynamar dengan skor 5-1, langkah Tim Nasional terhenti karena hasil pertandingan Thailand versus Vietnam pada waktu yang sama di Stadion Madya Senayan berakhir seri dengan skor 1-1.
“Saya akan berusaha semaksimal mungkin agar kami bisa lolos kualifikasi Piala Asia nanti di September dan juga akan mempersiapkan maksimal untuk Piala Dunia (U-20) tahun depan. Bukan tujuan kami hanya ikut Piala Dunia, tapi akan menyajikan pertandingan yang sangat luar biasa dan keren di tahun depan,” kata Shin.
Artinya, kegagalan di Piala AFF tidak perlu terlalu diratapi. “Garuda Muda” setidaknya sudah berusaha maksimal untuk lolos dari grup neraka. Ada sejumlah tantangan lain yang harus dihadapi anak asuh pelatih Shin Tae-yong setelah ini.
Selain mempersiapkan diri mengikuti Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun depan, “Garuda Muda” harus segera bangkit untuk mengikuti kualifikasi Piala Asia U-20 2023 pada 10-18 September 2022. Piala Dunia dan Piala Asia U-20 tentunya tidak kalah penting dari Piala AFF untuk dikejar.
Kendati gagal, Piala AFF U-19 setidaknya memberikan Shin gambaran terkait pondasi skuad yang akan ia bawa untuk mengikuti kualifikasi Piala Asia dan Piala Dunia. Dari gelaran Piala AFF ini, Shin yang belum lama menangani timnas U-19, sedikit banyak sudah memahami apa yang dibutuhkan timnya agar mampu bersaing di level yang lebih tinggi.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Pemain Tim Nasional U-19 Kadek Arel Priyatna (kiri) berkomunikasi dengan ofisial soal skor akhir pertandingan Thailand vs Vietnam setelah merampungkan pertandingan melawan Tim Nasional Myanmar di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/7/2022). Meski berhasil membantai Mynamar dengan skor 5-1, langkah Tim Nasional terhenti karena hasil pertandingan Thailand versus Vietnam pada waktu yang sama di Stadion Madya Senayan berakhir seri dengan skor 1-1.
Shin memang belum lama mendapat kesempatan untuk memoles timnas U-19. Saat mengikuti turnamen Toulon di Perancis awal tahun ini, misalnya, pelatih asal Korea Selatan itu tidak bisa mendampingi dan menyaksikan langsung kekuatan serta kelebihan timnya karena harus menangani timnas senior berlaga di kualifikasi Piala Asia 2023.
Tidak ayal sedikitnya waktu bersama timnas U-19 membuat Shin buta mengenai perkembangan para pemainnya. Padahal, salah satu misi awal penunjukkan Shin sebagai pelatih timnas Indonesia pada 2019 adalah untuk membawa timnas U-19 melaju sejauh mungkin di Piala Dunia U-20.
“Jujur, karena saya tidak bersama tim (U-19) di Paris, jadi saya tidak tahu persis evaluasi apa yang harus dilakukan,” ujar Shin dalam konferensi pers jelang Piala AFF.
Menghabiskan banyak waktu bersama timnas U-19 selama Piala AFF memberi Shin cukup informasi terkait kekurangan dan kelebihan timnya. Ia kini tahu “Garuda Muda” masih punya kelemahan di lini serang. Ia kecewa meski anak asuhnya mampu melesakkan 17 gol selama fase grup Piala AFF U-19. Menurut Shin, timnya seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Pemain tengah Tim Nasional U-19 Zanadin Fariz (tengah) dihibur rekan setimnya setelah pertandingan melawan Tim Nasional Myanmar di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat karena Garuda Muda gagal melangkah ke semifinal, Minggu (10/7/2022). Meski berhasil membantai Mynamar dengan skor 5-1, langkah Tim Nasional terhenti karena hasil pertandingan Thailand versus Vietnam pada waktu yang sama di Stadion Madya Senayan berakhir seri dengan skor 1-1.
Krisis di lini serang bahkan mendorong Shin untuk meminta masyarakat Indonesia merekomendasikan penyerang muda tajam di Indonesia. Adapun lini pertahanan timnas U-19 sangat solid setelah hanya kebobolan dua gol selama Piala AFF U-19.