Pelatih Persita Angel Alfredo Vera tidak ingin meratapi kegagalannya membantu Persipura bertahan di Liga 1 musim lalu. Bersama ”Pendekar Cisadane”, Vera bertekad menggapai prestasi gemilang.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Menangani Persita Tangerang pada BRI Liga 1 2022-2023 menjadi kesempatan bagi Angel Alfredo Vera membuktikan dirinya masih memiliki tangan dingin untuk membantu tim asuhannya berprestasi di kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia. Juru taktik asal Argentina itu ingin membantu Persita berprestasi sekaligus menebus ”dosa” akibat gagal menyelamatkan Persipura Jayapura dari degradasi pada musim lalu.
Kepiawaian Vera sebagai juru taktik mulai diakui di Indonesia ketika dirinya membawa Persipura menjadi juara Indonesia Soccer Championship A 2016. Prestasi itu diraihnya setelah masuk menggantikan Jafri Sastra ketika kompetisi tersebut memasuki pekan ke-15. Alhasil, ia hanya membutuhkan 19 pertandingan untuk mengubah Persipura dari tim yang duduk di papan bawah menjadi sang juara.
Selanjutnya, Vera menorehkan tinta emas dalam sejarah Persebaya Surabaya. Itu dicapai Vera berkat membantu tim berjuluk ”Bajul Ijo” itu menjadi juara Liga 2 2017 sehingga meraih tiket promosi ke Liga 1.
Setelah namanya harum berkat raihan prestasi di dua tim bersejarah itu, perjalanan karier kepelatihan Vera memasuki masa kegelapan ketika menangani tim-tim di era Liga 1. Catatan buruk itu dimulai dari kegagalannya menyelamatkan Sriwijaya dari ancaman turun kasta pada Liga 1 2018.
Pada Liga 1 edisi 2019, Vera dipecat oleh Bhayangkara ketika baru menjalani 13 pertandingan. Kala itu, ia gagal memenuhi target tim untuk duduk di posisi lima besar. Bhayangkara di bawah kendali Vera hanya mampu duduk di peringkat kedelapan.
Dalam konferensi pers jelang laga Persita kontra Persik Kediri, Minggu (24/7/2022), Vera mengatakan, sejumlah pihak, termasuk pendukung Persita yang meragukan kemampuannya, jangan hanya melihat posisi akhir Persipura di musim lalu. Ia menegaskan, performa Persipura mengalami peningkatan sejak ditanganinya mulai pekan ke-13.
Sebagai gambaran, ”Mutiara Hitam” hanya mengemas lima poin dari 12 pertandingan pertama di musim lalu. Jika merunut peringkat dari pekan ke-13 hingga ke-34, Vera menempatkan Persipura sebagai tim kedelapan dengan koleksi poin tertinggi berkat raihan 31 poin. Hanya saja, perolehan poin itu gagal mengeluarkan Persipura dari zona merah.
Saya tidak peduli jika suporter kurang mendukung atau meragukan saya sebab, bagi saya, pendukung lebih penting memberikan dukungan kepada tim dan pemain yang berjuang di setiap laga.
”Saya berterima kasih atas kepercayaan manajemen Persita. Saya bertekad membalas itu dengan memberikan hasil yang terbaik untuk tim di musim ini. Saya tidak peduli jika suporter kurang mendukung atau meragukan saya sebab, bagi saya, pendukung lebih penting memberikan dukungan kepada tim dan pemain yang berjuang di setiap laga,” kata Vera yang ditargetkan membantu Persita menembus tujuh besar. Pada Liga 1 2021-2022, ”Pendekar Cisadane” finis di peringkat ke-12.
Petualangan Vera di Liga 1 bersama Persita akan dimulai dengan menjamu Persik di Arena Indomilk, Tangerang, Banten, Senin (25/7/2022) ini pukul 18.15 WIB. Menurut Vera, skuad Persita sudah dalam kondisi prima dan siap berjuang untuk merebut poin penuh pertama di hadapan pendukung sendiri.
”Semua pemain sudah siap bermain untuk memberikan performa terbaik. Saya berharap pertandingan pertama ini berjalan sesuai dengan rencana kami,” ucap pelatih berusia 49 tahun itu.
M Toha, bek sayap kanan dan kapten Persita, mengatakan, dirinya dan semua rekan setim amat termotivasi untuk memulai kompetisi musim ini di kandang sendiri. Toha adalah salah satu dari dua pemain Persita tersisa yang menjadi bagian skuad ketika merebut tiket promosi Liga 2 2019. Kala itu, Persita gagal menjadi juara Liga 2 karena tumbang dari Persik di partai puncak.
”Meskipun kalah, laga (final Liga 2 2019) itu adalah sebuah sejarah bagi saya. Persik adalah tim yang bagus, tetapi saya dan tim akan bekerja keras demi memenuhi harapan manajemen dan suporter untuk laga besok dan pertandingan seterusnya di musim ini,” kata Toha.
Pelatih Persik Javier Roca juga ingin anak asuhannya memulai kompetisi musim ini dengan catatan positif. Pemain asing, di antaranya Renan Silva dan Joanderson, menjadi andalan utama bagi tim ”Macan Putih” untuk menembus posisi lima besar musim ini.
Duel tim promosi
Pada laga lain, Senin pukul 16.00 WIB, Persis Solo dan Dewa United akan memulai musim perdana mereka tampil di Liga 1. Duel dua tim promosi itu akan berlangsung di kandang alternatif Persis, Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jawa Tengah.
Pelatih Persis Jacksen F Tiago berharap pasukannya bisa menampilkan performa terbaik, terutama dalam efektivitas memanfaatkan peluang. ”Dalam uji coba terakhir, kami memiliki akurasi di depan gawang yang buruk sehingga banyak peluang gagal menjadi gol. Semoga di laga pertama, kami bisa lebih baik memanfaatkan peluang dan yang terpenting pemain menikmati pertandingan,” kata Jacksen.
Pelatih Dewa United Nil Maizar menyebutkan, semua pemainnya siap tampil untuk melawan Persis. Ia menargetkan Dewa meraih tiga poin pada laga pembuka musim ini.
”Kami sudah siap untuk menghadapi Persis. Mudah-mudahan kami bisa membawa pulang hasil maksimal,” ucap Nil.
Sementara itu, pada pertandingan pekan pertama, Minggu (24/7/2022) sore, Borneo berhasil membalas kekalahan mereka di final Piala Presiden 2022 dari Arema. Skuad ”Pesut Etam” mencukur Arema dengan skor telak, 3-0, di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur.
Penyerang lokal Ahmad Nur Hardianto menjadi bintang dengan torehan brace atau dua gol ke gawang Arema yang dikawal Adilson Maringa, kiper terbaik Liga 1 musim lalu. Raihan tiga poin Borneo dilengkapi pemain pengganti, Muhammad Sihran, di masa perpanjangan waktu babak kedua.