Tim-tim kaya tradisi yang konsisten mewarnai kompetisi sepak bola Indonesia berbenah serius jelang Liga 1 2022-2023. Mereka ingin mengembalikan maruah dan bersaing menjadi juara.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·6 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Genderang perang untuk mengejar trofi juara BRI Liga 1 2022-2023 dimulai pada hari ini, Sabtu (23/7/2022). Edisi kelima Liga 1 menjadi momentum bagi tim-tim “legendaris” di kompetisi profesional sepak bola Indonesia untuk merebut kembali hegemoni dari sang juara bertahan, Bali United.
Untuk pertama kali pada era Liga 1, yang dimulai 2017 lalu, terdapat enam tim yang berdiri sebelum Indonesia merdeka berkompetisi dalam satu musim kompetisi. Keenam klub itu adalah PSM Makassar (1915), Persebaya Surabaya (1927), Persija Jakarta (1928), Persib Bandung (1933), PSIS Semarang (1932), serta tim pendatang baru di Liga 1, Persis Solo (1923).
Persija adalah satu-satunya tim legendaris yang telah merasakan trofi juara Liga 1 pada edisi 2018. Di luar “Macan Kemayoran”, tiga musim lain Liga 1 dimenangkan oleh klub baru, yaitu Bali United, yang merengkuh gelar juara pada dua musim terakhir, serta Bhayangkara.
Kedua tim itu masing-masing lahir pada 2015 dan 2016. Bali hadir setelah mengakuisisi lisensi Persisam Putra Samarinda, sedangkan Bhayangkara merupakan buah penyatuan PS Polri dengan Surabaya United.
Selain dua tim itu, Liga 1 musim ini juga diisi tim-tim yang belum berusia satu dekade, seperti Borneo, Madura United, Persikabo 1973, serta dua tim promosi dari Liga 2 musim lalu, yakni Dewa United dan Rans Nusantara.
Di tengah gempuran klub-klub baru itu, tim-tim legendaris serius berbenah untuk mengakhiri dominasi Bali. Hal itu ditunjukkan dengan Persija Jakarta yang mengontrak pelatih asal Jerman, Thomas Doll.
Tak hanya itu, Persija juga memberi keleluasaan bagi Doll untuk mengontrak pemain asing demi menempuh jalur menjadi juara. Empat pemain asing baru Persija merupakan muka anyar di Liga 1 yang direkrut langsung dari liga Eropa.
Mereka adalah Ondrej Kudela dan Abdulla Yusuf Helal dari Slavia Prague, tim Liga Ceko. Lalu, ada pula Michael Krmenchik yang didatangkan dari klub Belgia, Club Brugge, serta Hanno Behrens, gelandang yang musim lalu tampil untuk tim Jerman, Hansa Rostock.
Untuk pemain lokal, Persija merekrut tiga pemain berkualitas, yaitu Hansamu Yama dari Bhayangkara, Firza Andika dari Persikabo 1973, dan Hanif Sjahbandi yang tidak memperpanjang kontrak dengan Arema.
Tak ayal, Macan Kemayoran menjadi tim dengan akumulasi nilai pasar tertinggi di Liga 1 musim ini dengan Rp 114 miliar. Jumlah itu unggul lebih dari Rp 25 miliar dari klub dengan nilai pasar tertinggi kedua, yaitu Bali, yang mengemas total nilai pasar Rp 88,65 miliar.
Persija akan langsung menghadapi ujian berat pada laga pembuka musim ini. Mereka akan menghadapi Bali di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu pukul 20.00 WIB.
Pelatih Bali Stefano “Teco” Cugurra mengakui, kualitas skuad Persija telah jauh meningkat dibandingkan musim lalu. Ia menekankan, pemainnya harus memberikan rasa hormat kepada Macan Kemayoran.
Bali United adalah tolak ukur bagi Persija karena telah konsisten juara dalam dua musim beruntun.
“Persija adalah tim besar yang harus kami berikan respect di laga nanti. Target saya, kami meraih kemenangan sejak pertandingan pertama,” kata Teco dalam wawancara via pesan, Kamis (21/7).
Doll optimistis skuadnya sudah siap memulai pertempuran di Liga 1 musim ini ketika bertarung di markas Bali. Ia berharap pemain Persija bisa menjaga ritme permainan dengan membangun serangan dari lini belakang, high pressing, dan permainan penguasaan bola.
“Bali United adalah tolak ukur bagi Persija karena telah konsisten juara dalam dua musim beruntun. Saya ingin memulai langkah kami dengan baik agar Persija bisa mengikuti jejak Bali (meraih gelar juara),” ucap Doll dalam konferensi pers jelang laga kontra Bali, Jumat kemarin.
Patokan musim lalu
Secara terpisah, Pelatih Persib Robert Rene Alberts ingin mengakhiri rasa penasarannya karena belum pernah meraih trofi juara di era Liga 1. Sebelum membawa Persib duduk di peringkat kedua Liga 1 2021-2022, Alberts juga sempat merasakan kepedihan di akhir musim 2018 karena PSM Makassar kalah dari Persija dalam perebutan gelar juara di laga pamungkas.
Untuk itu, Alberts membenahi lini tengah dan lini depan Persib yang belum memenuhi harapannya di musim lalu. Duo gelandang tim nasional Indonesia, Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya, didatangkan dari Persebaya.
Keduanya membentuk trio lini tengah skuad “Garuda” bersama Marc Klok. Kemudian, runner-up pencetak gol terbanyak Liga 1 musim lalu, Ciro Alves, akan menjadi tandem David da Silva.
“Kami mengakhiri musim lalu di peringkat kedua dan menyandang predikat tim dengan pertahanan terbaik. Itu menjadi patokan kami agar bisa lebih baik di musim ini,” kata Alberts yang membantu Arema juara Liga Super Indonesia 2009-2010.
Pembenahan serius juga dilakukan oleh PSIS Semarang. Tim peraih juara Divisi Utama edisi 1998-1999 itu bertekad menembus papan atas berkat mendatangkan tiga pemain impor berkualitas, yakni penyerang, Carlos Fortes; gelandang serang, Taisei Marukawa; serta bek tengah, Alie Sesay.
Marukawa dan Sesay adalah pemain Persebaya di musim lalu dan masuk dalam daftar 11 pemain di tim terbaik Liga 1 2021-2022.
Adapun Persis, yang terakhir kali merasakan kompetisi kasta tertinggi pada Liga Indonesia 2007, tidak ingin hanya menjadi tim pelengkap di Liga 1 musim ini. Demi bisa bersaing, “Laskar Sambernyawa” mengukuhkan Jacksen F Tiago sebagai pelatih kepala.
Jacksen sejatinya datang ke Persis pada jelang babak 8 besar Liga 2 2021 dengan jabatan manajer tim. Bersama juru taktik dengan koleksi gelar Liga Indonesia terbanyak itu, Persis memperkuat skuad dengan kombinasi pemain senior dan muda.
Pemain berpengalaman, seperti Samsul Arif dan Andri Ibo, jadi andalan Persis bersama pemain muda potensial, misalnya Irfan Jauhari, Zanadin Fariz, dan Mohammad Kanu. Pemain yang berjasa membantu Persis promosi, seperti Abduh Lestaluhu, Irfan Bachdim, dan Fabiano Beltrame tetap jadi tulang punggung Laskar Sambernyawa.
“Lini depan menjadi masalah yang harus kami pecahkan jelang pertandingan pertama. Kami perlu membantu pemain menemukan jati diri dan meningkatkan kepercayaan diri,” ujar Jacksen yang telah empat kali mengantar klub asuhannya menjadi juara Liga Indonesia.
Pembenahan wasit
Setiap Liga 1 hendak dimulai, permasalahan klasik terkait kualitas wasit dan hakim garis selalu mengemuka. Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Akhmad Hadian Lukita menuturkan, pihaknya menjadikan pembenahan wasit sebagai bahan evaluasi utama jelang musim baru.
“Kami tetap mempertahankan dua asisten wasit tambahan seperti di paruh kedua musim lalu dan Piala Presiden 2022. Keberadaan lima pengadil, terdiri dari seorang wasit dan empat asisten, terbukti mengangkat kualitas pertandingan dan mengurangi hadirnya kontroversi,” kata Lukita.
Namun, Lukita belum bisa menjamin penggunaan asisten wasit peninjau video (video assistant referee/VAR) diterapkan di kompetisi musim ini. Menurut dia, pengadaan teknologi dan persiapan sumber daya manusia VAR menjadi hal yang masih dibahas PT LIB dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).