Kehadiran penonton menyaksikan laga di stadion hendaknya dibarengi komitmen untuk mengikuti aturan berlaku. Tak ayal, suporter menjadi elemen penting bagi kesuksesan BRI Liga 1 2022-2023.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Penyelenggaraan BRI Liga 1 2022-2023 menandakan kembali hadirnya penonton dengan aturan normal pada kompetisi olahraga Indonesia. Di tengah penyelenggaraan yang ideal, komitmen besar dari para pendukung sepak bola sangat diharapkan agar Liga 1 musim ini bisa berjalan dengan kemeriahan suporter di tribune stadion hingga pekan terakhir.
Setelah menjalankan musim 2021-2022 dengan sistem gelembung yang terpusat serta tanpa kehadiran penonton, Liga 1 2022-2023 kembali menerapkan sistem kandang-tandang dan mengizinkan kehadiran suporter di stadion. Kelancaran kompetisi musim lalu tidak lepas dari kedisiplinan pemain dan seluruh staf tim untuk mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah.
Pada musim ini, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan berharap suporter yang hadir di stadion untuk mematuhi aturan protokol kesehatan.
“Kita patut bersyukur kompetisi sudah bisa kembali dihadiri suporter pada musim ini. Saya berharap kepada suporter untuk mematuhi prokes dan patuhi aturan pemerintah untuk jumlah penonton, 75 persen atau 100 persen sesuai level PPKM. Itu demi kompetisi bisa berjalan aman, lancar, dan tertib,” kata Iriawan dalam keterangan pers di sela laga Bali United kontra Persija Jakarta di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (23/7/2022) malam.
Lebih lanjut, Iriawan mengingatkan agar suporter tidak memaksakan diri datang ke stadion jika tidak memiliki tiket. Hal itu untuk menghindari kejadian buruk yang berpeluang hadir jika suporter datang melebihi kapasitas stadion yang diizinkan.
Untuk penjualan tiket, sembilan tim yang menjadi tuan rumah di pekan pertama memberlakukan penjualan tiket daring sejak lima hari sebelum hari pertandingan.
PT Liga Indonesia Baru (LIB), operator Liga 1, memberlakukan aturan setiap penonton wajib telah menjalani vaksinasi minimal dua kali. Di dalam tribune, penonton wajib tetap mengenakan masker, tetapi tidak ada larangan untuk menyantap makanan dan minuman selama menyaksikan laga.
“Dengan kompetisi yang telah berjalan dalam kondisi yang ideal, kami berharap semua klub dan suporter meningkatkan kesadaran agar mematuhi aturan yang berlaku. Fans tidak usah ke stadion apabila tidak memiliki tiket serta patuhi pula larangan di tribune, terutama terkait suar (flare),” kata Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menuturkan Liga 1 musim ini tidak hanya bernilai olahraga dan hiburan, tetapi juga dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
Saya berharap kepada suporter untuk mematuhi prokes dan patuhi aturan pemerintah untuk jumlah penonton, 75 persen atau 100 persen sesuai level PPKM.
Mental juara Bali
Sementara itu, Bali memamerkan mentalitas sebagai tim juara bertahan di hadapan skuad mahal Persija. Kehadiran pemain impor asal Eropa, seperti Ondrej Kudela, Hanno Behrens, dan Michael Krmencik, tidak mampu menghindarkan Persija pulang dengan hasil minor dari "Pulau Dewata". Persija kalah 0-1.
Kelengahan Kudela dalam duel udara dengan bek Bali, Willian Pacheco, berbuah gol bagi tim tuan rumah di menit ke-38. Hasil itu memperpanjang dominasi skuad "Serdadu Tridatu" ketika menjamu Persija di kandang menjadi empat kemenangan beruntun.
Pelatih Bali Stefano "Teco" Cugurra menyambut positif kemenangan di laga pertama menghadapi Persija. "Hasil yang bagus bagi kami, tetapi kami masih perlu melakukan evaluasi agar lebih baik di laga selanjutnya," ucap Teco dalam konferensi pers seusai laga.
Di sisi lain, Pelatih Persija Thomas Doll tidak puas dengan performa anak asuhannya. Ia yakin "Macan Kemayoran" bangkit pada laga kedua melawan Persis Solo, pekan depan.
Pada hasil laga lain di Sabtu kemarin, hanya satu tuan rumah lainnya yang meraih tiga poin di pekan pembuka, yakni Madura United yang menghancurkan Barito Putera 8-0. Hasil itu merupakan kemenangan terbesar dalam sejarah Liga 1 sejak Sriwijaya membenamkan Gresik United, 10-2, 5 November 2017.
Adapun PS Sleman, yang tampil di hadapan pendukung di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, tumbang 1-2 dari PSM Makassar, sedangkan PSIS Semarang ditahan imbang sang tamu, Rans Nusantara, 1-1.