Siapa yang akan menjadi rekan setim Francesco ”Pecco” Bagnaia di tim pabrikan Ducati musim depan masih menjadi teka-teki. Ducati masih menyimpan rapat pilihan mereka, antara Enea Bastianini dan Jorge Martin.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
AFP/JEAN-FRANCOIS MONIER
Pebalap tim Gresini Racing, Enea Bastianini, merayakan kemenangan pada MotoGP seri Perancis di Sirkuit Le Mans, Minggu (15/5/2022).
BORGO PANIGALE, KAMIS — Tim pabrikan Ducati masih menyimpan rapat pilihan mereka, antara Enea Bastianini dan Jorge Martin, untuk menjadi rekan setim Francesco ”Pecco” Bagnaia untuk MotoGP musim 2023.
Skenario Bastianini promosi ke tim pabrikan Ducati semakin jelas menyusul kepastian kepindahan Alex Marquez dari LCR Honda ke Gresini Racing. Adik Marc Marquez itu akan berduet dengan Fabio Di Giannantonio musim depan sehingga Bastianini dalam posisi akan berganti tim di akhir musim ini, antara Prima Pramac Racing dan tim pabrikan Ducati.
Jika Bastianini pindah ke tim satelit Prima Pramac Racing, dia akan menggantikan Jorge Martin sebagai rekan setim Johann Zarco. Dengan skenario tersebut, Martin yang akan menjadi rekan setim Pecco mulai musim depan.
Skenario ini masih mungkin terjadi, dengan syarat Bastianini mendapat dukungan seperti pebalap tim pabrikan, terutama motor spesifikasi terakhir serta paket perbaikan performa.
Skenario kedua adalah Bastianini menjadi rekan setim Pecco mulai musim depan, menggantikan Jack Miller yang akan membela tim pabrikan KTM. Dalam skenario ini, Martin akan tetap berada di Pramac Racing bersama dengan Zarco.
Kondisi ini memang bukan opsi yang diinginkan oleh Martin karena dia berharap bisa membela tim pabrikan musim depan. Pebalap asal Spanyol itu sempat mengungkapkan keinginannya itu dalam wawancara dengan MotoGP.
”Jika saya tidak dengan motor pabrikan bersama Ducati, saya akan mencari motor pabrikan,” ungkap Martin.
AFP/DENOUR
Pebalap tim Gresini Racing, Enea Bastianini (kiri), merayakan posisi start kedua yang diraihnya bersama pebalap tim Pramac Racing, Jorge Martin, yang meraih posisi start terdepan pada kualifikasi kedua MotoGP seri Qatar di Losail International Circuit, Lusail. Qatar, Sabtu (5/3/2022)
Ungkapan itu mengindikasikan Martin siap mencari tim lain yang bisa memberinya motor spesifkasi pabrikan jika dirinya tidak mendapatkan itu dari Ducati. Namun, Martin kemudian mengungkapkan bahwa musim depan dirinya masih akan tetap bersama Ducati meskipun tidak di tim pabrikan.
”Maksud saya, jika kami tidak ke tim pabrikan, sudah pasti saya akan mencari opsi-opsi lain,” ujar Martin kepada The Race mengklarifikasi pernyataannya.
”Saya mencintai Pramac. Tim ini juga salah satu tim terbaik dan tidak jadi masalah bagi saya untuk tetap bertahan. Sudah pasti dengan motor pabrikan. Sekarang juga sudah terlambat (terkait dengan bursa pebalap). Menurut saya, masa depan saya ada di Ducati untuk tahun depan,” lanjut Martin.
”Saya akan mengambil kesempatan saya dan tidak mengkhawatirkan bursa (pebalap),” ujar Martin.
Jika saya tidak dengan motor pabrikan bersama Ducati, saya akan mencari motor pabrikan.
AP PHOTO/ERIC GAY
Pebalap tim Pramac, Jorge Martin (depan), memacu motornya pada sesi kualifikasi MotoGP seri Amerika Serikat, Sabtu (9/4/2022) di Sirkuit Amerika, Austin, Texas. Martin menempati posisi start terdepan saat lomba.
Martin yang musim lalu menjadi pebalap rookie terbaik pernah menjadi favorit sebagai pengganti Miller untuk musim 2023. Namun, performanya musim ini menurun karena proses adaptasi dengan Ducati Desmosedici GP22 yang kurang mulus. Dia tidak bisa mengulang performa brilian musim 2021 saat memacu Desmosedici GP21.
Martin pun berada dalam bayang-bayang Bastianini yang membuat kejutan dengan meraih tiga kemenangan dengan motor Desmosedici GP21 yang sudah stabil dalam konsteks pengembangan. Namun, Bastianini belum mampu tampil konsisten, di mana dia tidak bisa meraih podium selain tiga kemenangan di Qatar, Amerika Serikat, dan Perancis.
Penampilan Bastianini yang tidak konsisten tecermin dalam empat balapan terakhir setelah dia meraih kemenangan ketiga di Le Mans. Pebalap asal Italia itu gagal finis di Mugello dan Barcelona, kemudian finis ke-10 di Sachsenring, dan 11 di Assen. Dalam empat balapan terakhir itu, dia hanya meraih 11 poin dari potensi maksimal 100 poin.
Meskipun performa Bastianini masih naik turun pada musim ini, kepala mekaniknya Alberto Giribuola menilai pebalap berusia 24 tahun itu akan bisa mengatasi tekanan jika promosi ke tim pabrikan musim depan. Mantan kepala mekanik Andrea Dovizioso itu juga menilai atmosfer dalam tim Gresini juga positif dan Bastianini tidak memiliki tekanan apa pun terkait masa depannya.
Pebalap tim Pramac Racing, Jorge Martin, memacu motornya pada MotoGP seri Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, Senin (4/4/2022). Martin menempati podium kedua pada akhir lomba.
Menurut Giribuola, lingkungan selalu menjadi bagian dari setiap kesuksesan. Tekanan bagi dirinya adalah karakteristik dari pebalap dan Bastianini tidak merasakan tekanan.
”Jika Bastianini ke tim resmi, saya pikir dia bisa mengatasi itu. Hal terpenting adalah dia merasa orang-orang di sekelilingnya semua bekerja untuk tujuan yang sama. Kami banyak tersenyum, bekerja dengan relaks, yang sudah pasti membantu dia untuk menikmati balapan bukan seperti sebuah pekerjaan atau tugas, tetapi seperti dia menikmati bersama teman-teman. Saya pikir itu yang menjadi perbedaan terbesar,” ungkap Giribuola kepada MotoGP, Kamis (14/7/2022).
Terkait dengan atmosfer di tim pabrikan, Giribuola yang lama bersama Dovizioso di Ducati mengakui bahwa tugas pebalap lebih berat. Namun, dia memastikan akan mendukung Bastianini semaksimal mungkin untuk bisa tampil dalam performa terbaik.
”Ketika Anda di dalam sebuah tim resmi, Anda harus berurusan dengan onderdil-onderdil baru, hal-hal baru, jadi sulit untuk memutuskan kapan mencoba sesuatu dan melakukan tes yang semestinya serta tidak kehilangan arah. Namun, itu tugas saya, bukan tugas Enea untuk memikirkan itu. Saya harus mencari cara untuk tidak membuat kekacauan, tetapi memahami jalan mana harus ditempuh dan mengambil keputusan yang tepat,” kata Giribuola.
Terkait dengan potensi persaingan antara Bastianini dan Pecco jika mereka bersama di tim pabrikan Ducati, Giribuola juga tidak terlalu mengkhawatirkan itu. Dia pernah mengalami situasi seperti itu ketika masih menjadi kepala mekanik Dovizioso saat Jorge Lorenzo bergabung dengan Ducati.
Pebalap Italia dari Gresini Racing, Enea Bastianini, merayakan keberhasilannya menjadi juara dalam seri keempat MotoGP di Sirkuit Amerika, Texas, Amerika Serikat, Senin (11/4/2022) dini hari WIB. Kemenangan ini membuat Bastianini menggeser Aleix Espargaro dari puncak klasemen dengan 61 poin.
”Target kami bukan untuk mengusik orang lain. Target kami hanya untuk memenangi kejuaraan. Itu selalu tergantung pada apa yang para pebalap lainnya pikirkan tentang Enea. Ketika Andrea melihat Jorge Lorenzo bergabung ke garasi kami, pada awalnya itu seperti, 'ya Tuhan, ini juara dunia berkali-kali dan dia di dalam garasi kami', tetapi kemudian kami hanya fokus pada pekerjaan kami,” ungkap Giribuola.
”Saya katakan kepada Andrea, 'Kita memiliki semua yang kita perlukan untuk menjadi secepat dia atau lebih cepat dari dia, jadi itu bukan masalah'. Pada akhirnya kami lebih cepat, jadi tekanan adalah sesuatu yang Anda tempatkan dalam pikiran Anda,” lanjut Giribuola.
”Jadi, menurut saya, jika kami ke sana (tim pabrikan), kami akan berusaha sebaik-baiknya dan kemudian jika itu menjadi masalah bagi Pecco, ya, Pecco akan bisa mengatasi itu. Menurut saya, dia memiliki tim yang bagus. Dia memiliki pemikiran yang bagus. Dia memiliki banyak pencapaian yang bagus. Jadi, saya tidak berpikir dia akan berada dalam tekanan yang besar,” ujar Giribuola.