Sayonara Kedua Suzuki pada MotoGP
Suzuki resmi mengucapkan sayonara pada MotoGP untuk kedua kalinya setelah 2011. Tim asal Hamamatsu itu akan fokus mengembangkan strategi bisnis baru yang berkelanjutan.
HAMAMATSU, RABU – Suzuki secara resmi mengumumkan keputusan meninggalkan MotoGP dan Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan di akhir musim 2022. Pabrikan asal Hamamatsu, Jepang itu, akan mengalihkan sumber daya untuk mengembangkan strategi bisnis baru untuk menciptakan komunitas yang berkelanjutan. Ini kedua kalinya Suzuki mengucapkan selamat tinggal pada MotoGP setelah 2011 yang disebabkan oleh resesi. Kali ini, kondisi perekonomian yang terpukul oleh pandemi Covid-19 diyakini menjadi penyebab Suzuki meninggalkan dunia balap motor.
Suzuki mengumumkan secara resmi keputusan mereka meninggalkan MotoGP dan Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan (EWC) setelah mencapai kesepakatan dengan Dorna Sports, Rabu (13/7/2022).
"Suzuki Motor Corporation dan Dorna telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri keikutsertaan Suzuki dalam MotoGP di akhir musim 2022. Suzuki juga mengakhiri keikutsertaan pabrikan dalam Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan (EWC) pada akhir musim 2022," tulis pernyataan juru bicara Suzuki.
"Kami akan terus melanjutkan balapan dalam kejuaraan MotoGP dan EWC 2022. Kami tetap berusaha maksimal untuk memenangi balapan-balapan tersisa. Kami bertekad untuk melanjutkan dukungan kami pada para pelanggan aktivitas balapan kami melalui jaringan distribusi global kami," tulis juru bicara Suzuki.
"Kami ingin menyampaikan terima kasih kami yang sebesar-besarnya kepada seluruh penggemar Suzuki yang telah memberi kami dukungan antusias mereka serta kepada semua yang telah mendukung aktivitas balap motor Suzuki selama bertahun-tahun," tulis juru bicara Suzuki.
Alasan Suzuki meninggalkan dunia balap motor dijelaskan oleh Toshihiro Suzuki, Perwakilan Direktur dan Presiden Suzuki Motor Corporation. Suzuki mengungkapkan bahwa, perusahaan akan mengalihkan sumber daya manusia serta aset teknologi dari aktivitas balap ke jalur bisnis baru.
"Suzuki telah memutuskan untuk mengakhiri keikutsertaan dalam MotoGP dan EWC untuk menghadapi kebutuhan pengalokasian ulang sumber daya pada aktivitas lain untuk keberlanjutan. Balap motor selalu menjadi tempat yang menantang bagi inovasi teknologi, termasuk keberlanjutan, dan pengembangan sumber daya manusia. Keputusan ini berarti bahwa kami akan mengambil tantangan untuk membangun operasional baru bisnis sepeda motor dengan mengarahkan kembali kemampuan teknologi serta sumber daya manusia yang telah kami kembangkan melalui aktivitas balap motor guna mencari rute-rute lain untuk komunitas yang berkelanjutan," ujar Toshihiro Suzuki.
"Saya ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pendukung kami, para pebalap dan seluruh pihak yang bergabung dengan kami dan dukungan antusias kepada kami mulai tahap pengembangan sejak kami kembali ke balap MotoGP," lanjut Suzuki.
Suzuki telah memutuskan untuk mengakhiri keikutsertaan dalam MotoGP dan EWC untuk menghadapi kebutuhan pengalokasian ulang sumber daya pada aktivitas lain untuk keberlanjutan.
"Saya akan terus melakukan yang terbaik untuk mendukung Alex Rins, Joan Mir, Tim Suzuki Ecstar dan Yoshimura SERT Motul untuk berkompetisi secara kompetitif hingga akhir musim ini. Terima kasih atas dukungan Anda," kata Suzuki.
Ini merupakan kali kedua Suzuki Motor Corporation mengucapkan sayonara kepada MotoGP. Sebelumnya, Suzuki meninggalkan MotoGP pada akhir musim 2011 karena tekanan finansial akibat resesi berkepanjangan. Namun, pada saat itu, Suzuki menyebutkan kerangka waktu untuk kembali ke MotoGP pada 2014.
Tim Suzuki baru bisa bergabung lagi dengan MotoGP pada 2015 di bawah Manajer Davide Brivio. Suzuki menikmati pencapaian besar dengan meriah gelar juara MotoGP pada 2020 melalui Joan Mir. Ini gelar juara pertama Suzuki di ajang elite itu setelah berselang 20 tahun sejak Kenny Roberts Junior.
Setelah pencapaian bersejarah itu, Suzuki ditinggalkan oleh Davide Brivio yang beralih ke Formula 1. Suzuki tidak mengganti Brivio pada 2021, dan baru memiliki manajer baru pada musim ini dengan merekrut Livio Suppo. Manajer senior yang sukses bersama Repsol Honda itu menyuntikan optimisme di awal musim ini.
Baca juga : Suzuki Serius Akan Tinggalkan MotoGP
Suzuki merupakan salah satu tim favorit juara setelah hasil tes pramusim yang positif. Motor GSX-RR memiliki kecepatan puncak yang mampu menyaingi motor-motor V4 milik Ducati dan Honda, serta tetap lembut dalam penyaluran tenaga ke roda belakang. Namun, baru mulai balapan ketiga di Argentina, podium diraih oleh Suzuki melalui Alex Rins yang finis di posisi ketiga.
Pebalap asal Spanyol itu kemudian finis di posisi kedua dalam seri keempat di Amerika Serikat. Dia juga kompetitif di Portimao dengan finis di urutan keempat. Pencapaian itu sempat menempatkan Rins di posisi kedua klasemen pebalap, dengan poin sama dengan pemuncak klasemen, pebalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo.
Namun, hasil buruk diraih Rins dalam balapan berikutnya di Jerez, dengan finis di posisi ke-19 dan Joan Mir finis keenam. Seusai balapan seri Spanyol itu, semua tim menjalani tes tengah musim di Jerez. Pada akhir tes resmi pada awal Mei itu, kabar mengejutkan datang dari Hamamatsu yang menggegerkan paddock, yaitu Suzuki memutuskan akan meninggalkan MotoGP di akhir musim 2022.
Sejak momen itu, performa para pebalap Suzuki mengalami penurunan tajam. Rins terjatuh di Le Mans dan Mugello, kemudian terlibat kecelakaan di Barcelona hingga cedera dan absen dalam seri berikutnya di Sachsenring. Sedangkan, Mir jatuh Le Mans, Mugello, dan Sachsenring, serta finis keempat di Barcelona. Dalam balapan terakhir sebelum libur musim panas di Assen, Mir dan Rins masing-masing finis di posisi kedelapan dan kesepuluh. Kini Mir di posisi kedelapan klasemen dengan 77 poin, unggul dua poin atas Rins di posisi kesembilan.
Baca juga : Bola Salju Niat Suzuki Tinggalkan MotoGP
"Hingga Portimao, kami memimpin kejuaraan, Alex memiliki poin yang sama dengan Fabio di puncak, dan Joan mengalami sedikit kesulitan di awal musim ini, tetapi terus membaik. Namun, kemudian terjadi apa yang terjadi, sesuatu berubah. Terlepas dari keputusan Suzuki untuk berhenti balapan tahun depan, saya pikir kami juga kurang beruntung. Sebagai contoh, Alex selalu cepat tetapi dengan kecelakaan di Barcelona dia mengalami cedera. Joan juga sangat konsisten, tetapi dia melakukan lebih banyak kesalahan musim ini," ungkap Suppo kepada MotoGP terkait evaluasi paruh musim ini.
Namun, kata Suppo, tes di Barcelona menghasilkan sesuatu yang bagus bagi Joan Mir. "Kami menemukan setelan motor yang membuat dia jauh lebih nyaman dengan motor. Jadi, saya sangat menantikan babak berikutnya dari kejuaraan ini, karena saya yakin paket sangat bagus di awal musim ini dan pada sisa musim ini para pebalap semakin kuat. Kami perlu menemukan motivasi untuk mengakhiri musim terakhir Suzuki ini dengan sebaik mungkin," ungkap Suppo.
Terkait dengan keputusan Suzuki meninggalkan MotoGP, Suppo menilai, itu berdampak pada performa para pebalap. Namun, dia yakin performa Rins dan Mir akan membaik di paruh kedua musim ini seiring dengan kejelasan tim baru mereka musim depan. Rins dan Mir akan bergabung dengan Honda, di mana Rins bergabung dengan tim satelit LCR Honda dan Mir akan menggantikan Pol Espargaro sebagai rekan setim Marc Marquez di tim pabrikan Repsol Honda.
Kedua pebalap itu belum menandatangani kontrak dengan Honda Racing Corporation, tetapi diyakini pengumuman resmi akan disampaikan menjelang balapan seri Inggris di Silverstone pada 5-7 Agustus.
Baca juga : Bercengkerama dengan Mir dan Rins
"Pada awalnya, sudah pasti itu sangat mengejutkan bagi semua orang. Sulit untuk mengatakan bahwa itu tidak memengaruhi performa para pebalap. Namun, begitu mereka mengetahui apa yang akan mereka lakukan tahun depan, maka mereka akan lebih relaks," ungkap Suppo.
Manajer asal Italia itu juga berterima kasih kepada seluruh anggota tim yang terus bekerja dengan maksimal meskipun tahu di akhir musim ini tim akan bubar. "Terima kasih kepada seluruh anggota tim karena mereka bereaksi dengan sangat baik. Mereka bekerja seperti tidak terjadi sesuatu, atmosfer di tim tetap bagus. Saya tidak percaya mereka masih bisa tetap tersenyum. Saya sangat senang dalam musim pertama saya dengan Suzuki ini dan saya tidak bisa berharap lebih. Saya sangat berharap semua anggota tim akan mendapatkan pekerjaan tahun depan," pungkas Suppo.
Rins yang mengakui dirinya akan bergabung dengan LCR Honda musim depan setelah Alex Marquez resmi bergabung dengan Gresini, kini sangat termotivasi untuk tampil maksimal setelah liburan. "Kembali setelah jeda musim panas dengan balapan seri Inggris merupakan hadiah! Saya memiliki begitu banyak kenangan sangat bagus di sana," tegas Rins.
Baca juga : Rins dan Mir Memanen Optimisme
Momen spesial Rins di Silverstone terjadi pada musim 2019, ketika dia memenangi balapan setelah mendahului Marquez beberapa meter menjelang garis finis. Performa brilian itu membanjiri paddock Suzuki dengan kegembiraan. Kemenangan itu juga melengkapi podium tertinggi di Austin setelah Rins mengalahkan Valentino Rossi. "Hari ini sungguh luar biasa. Saya menang di Austin, mengalahkan Valentino. Dan sekarang saya menang di sini, mengalahkan Marc," ungkap Rins waktu itu.
Musim ini, Rins akan berjuang sekeras mungkin untuk mengulang pencapaian istimewa itu di Silverstone, untuk memberi kenangan manis dalam musim terakhir Suzuki di MotoGP.