Waktunya Mengakui Kebesaran Stephen Curry
Penampilan fenomenal Curry di final menutup banyak mulut para pengkritiknya. Curry membuktikan, dia adalah pemain mungil paling dominan dan berpengaruh dalam sejarah NBA.

Bintang Golden State Warriors, Stephen Curry, membawa trofi MVP Final NBA saat bersama timnya tiba di bandara internasional San Francisco, Jumat (17/6/2022). Warriors kembali dari Boston sebagai juara NBA 2022 setelah mengalahkan Boston Celtics pada gim keenam, sehari sebelumnya.
Sebelum Final NBA 2022 digelar, banyak keraguan terhadap point guard andalan Golden State Warriors Stephen Curry. Dia dinilai bukan sosok hebat dalam momen krusial. Kealpaan gelar Most Valuable Player Final dari lemari trofinya, setelah membawa Warriors tiga kali juara, menjadi hal yang selalu dibahas untuk membuktikan rasa ragu itu.
Ada juga segudang pertanyaan. Mampukah Curry menghadapi pertahanan Boston Celtics yang punya sejumlah raksasa bertubuh tinggi dan atletis, serta berlengan panjang? Pertahanan itu meredam banyak pemain hebat dalam perjalanan Celtics ke final, dari Kevin Durant dan New Jersey Nets hingga Giannis Antetokounmpo dan Milwaukee Bucks.
Curry, setinggi 1,88 meter, termasuk mungil untuk ukuran pemain NBA. Dia adalah pemain paling pendek dalam daftar pemain mula di final musim ini. Rerata tinggi pemain utama Cetics sekitar 2 meter. Dia bagai seorang kurcaci yang akan dikepung para raksasa.
Baca juga: Warriors, Dinasti Terhebat NBA Abad Ini
Tidak hanya itu. Curry juga berhadapan dengan Marcus Smart, guard kedua dalam sejarah yang memenangi gelar Defensive Player of The Year setelah bintang Seattle Supersonics, Gary Payton (1995-1996). Smart sering disebut sebagai ”kryptonite” seorang Curry.

Marcus Smart (kanan), guard Boston Celtics, berusaha melewati penjagaan point guard Golden State Warriors, Stephen Curry, pada laga keenam Final NBA di TD Garden, Boston, 16 Juni 2022.
Namun, segala wujud keraguan itu tenggelam di TD Garden, pada Jumat (17/6/2022). Curry dengan penampilan heroik mengantar Warriors juara setelah menutup seri final dengan enam gim, 4-2. Mereka menang dalam gim penentu di markas lawan, 103-90.
Pebasket 34 tahun ini sekaligus memastikan raihan gelar MVP Final pertama setelah 13 tahun berkarier di NBA. Dengan rerata catatan 31,2 poin, 6 rebound, 5 asis, dan 2 steal, dia dipilih mutlak sebagai pemenang oleh sebelas jurnalis ternama.
Pujian pun datang dari Magic Johnson, legenda hidup peraih tiga kali Final MVP yang sering disebut point guard terbaik sepanjang masa. ”Terima kasih Curry untuk menghibur kami dan memberikan salah satu penampilan terbaik dalam sejarah Final NBA. Kami semua menikmati permainanmu,” tulisnya di Twitter.
Lihat juga: Golden State Warriors Raih Trofi NBA 2022
Catatan statistik itu lebih dari sekadar angka. Hal itu bisa menjelaskan betapa dominannya sang penembak bola basket terhebat di kolong langit tersebut. Pebasket terakhir mampu mencatatkan rata-rata minimal 30 poin, 5 rebound, 5 asis, dan 2 steal di Final NBA adalah bintang Houston Rockets Hakeem Olajuwon pada 1995.

Stephen Curry (tengah) mengacungkan trofi MVP Final NBA disaksikan rekannya, Klay Thompson (kanan) yang memegang trofi juara NBA setelah membawa Golden State Warriors menjadi juara NBA untuk keempat kalinya dalam delapan musim terakhir, dengan mengalahkan Boston Celtics di TD Garden, Boston, 16 Juni 2022.
Setelah Curry, pencetak poin terbanyak di final kali ini adalah duo Celtics Jaylen Brown (23, 5 poin) dan Jayson Tatum (21,5 poin), serta forward Warriors Andrew Wiggins (18,3 poin). Adapun Curry mencatatrerata poin sama dengan legenda hidup Chicago Bulls Michael Jordan pada Final NBA 1991, dengan waktu bermain lebih sedikit 6,5 menit setiap gim ketimbang Jordan.
Di antara jarak produktivitas yang jauh di partai puncak, Curry ternyata juga unggul dalam akurasi lemparan yang mencapai 48,2 persen. Tiga pemain lain bahkan tidak ada yang menyentuh 45 persen. Angka itu memperlihatkan efisiensinya yang berada di level tertinggi.
Tidak ada yang berpikir kami akan ada di titik ini. Kami menghantam titik terendah karena problem cedera dua musim terakhir. Tetapi kami ada di sini pada akhirnya.
Menariknya lagi, Curry menghujani pertahanan lawan dengan 31 kali lemparan tiga angka selama enam laga finalNBA 2022. Dia menciptakan rekor kedua terbanyak dalam sejarah final, setelah 32 kalipada 2016, dengan dijaga berkali-kali oleh dua atau tiga pemain sekaligus.
Namun, bola yang meluncur dari tangannya seperti punya mata untuk mencari arah keranjang lawan. Keranjang seolah otomatis melebar setiap lemparan Curry datang. Adapun pemain lain bahkan tidak ada yang bisa mencetak 20 kali lemparan tiga angka.

Pemain Golden State Warriors, antara lain guard Stephen Curry yang membawa trofi MVP Final NBA, guard Klay Thompson (kiri), dan forward Draymond Green yang membawa trofi juara NBA, keluar dari pesawat di Bandara Internasional San Francisco, California, Jumat (17/6/2022), sehari setelah mengalahkan Boston Celtics pada laga keenam Final NBA.
Pemain berjuluk ”Chef Curry” ini juga unjuk gigi di pertahanan, sisi yang sering disebut jadi kelemahannya. Jumlah steal miliknya adalah yang terbanyak di antara pemain lain, bahkan melebihi Smart yang merupakan pemain spesialis bertahan. Dia tidak takut berduel dengan pemain lebih besar, seperti Jayson Tatum dan Al Horford.
Tangisan kemenangan
Angka tersebut sangat mengagumkan. Tetapi, akan lebih memukau jika melihat apa yang dilaluinya di final. Curry terancam tidak bisa bermain setelah insiden di gim tiga. Kaki kirinya, yang sempat terkilir pada musim regulerhingga absen 12 laga, tertimpa lagi oleh tubuh besar Horford.
Anak mantan pebasket Dell Curry itu terpincang-pincang saat keluar dari arena. Semua media di Amerika Serikat mengkhawatirkan kondisinya. Ada yang berspekulasi dia tidak tampil atau tidak akan optimal jika terpaksa turun ke lapangan.
Baca juga: Curry Menahan Sakit Demi Gim Keempat
Namun, hanya 48 jam setelah itu, Curry seperti kerasukan dewa bola basket di TD Garden, kandang Celtics. Dia menampilkan performa bersejarah lewat sumbangan 43 poin dan 10 rebound. Berkat itu, Warriors bisa menyamakan kedudukan setelah sempat tertinggal dalam seri final 1-2.

Guard Golden State Warriors Stephen Curry (kiri) memeluk ayahnya, mantan pemain NBA Dell Curry, di akhir laga keenam Final NBA antara Warriors dan Boston Celtics di TD Garden, Boston, 16 Juni 2022.
Di tengah harapan besar saat kembali ke Chase Center, San Francisco, pada gim lima, Curry justru kurang optimal. Dia tidak memasukkan sekali pun lemparan tiga angka dari 9 percobaan. Hanya menghasilkan 16 poin karena pertahanan Celtics yang begitu agresif kepadanya.
Beruntung, dengan menjadi fasilitator tim berkat sumbangan 8 asis, dia masih bisa membawa Warriors menang di kandang. Namun, pertanyaan muncul lagi dari para pengkritik, ”Apakah Curry mampu bangkit di momen krusial untuk membawa timnya juara pada gim enam?"
Hasilnya, Curry menyabet cincin juara dan gelar MVP Final di tengah cemoohan penonton intimidatif di TD Garden. Di dalam arena bersejarah yang terdapat 17 banner juara itu, dia berpesta dengan catatan 34 poin, 7 rebound, 7 asis, dan 2 steal. Dia mencetak 13 poin di antaranya pada kuarter keempat, momen paling menentukan dalam gim ini.
Baca juga: Warriors Berpesta Juara di TD Garden
Dengan memakai sepatu ungu seperti pada gim empat, Curry menikmati tekanan yang diberikan publik Boston. Setelah sukses melempar tiga angka, dia sering menunjukkan selebrasi eksentrik. Mulai dari menunjuk jari sebagai penanda cincin juara yang akan bertambah, hingga gestur tangan tertidur yang menyiratkan tim lawan sudah tidak punya harapan lagi.

Stephen Curry (tengah) menunjuk jari manisnya setelah mencetak lemparan tiga angka laga keenam Final NBA antara Warriors dan Boston Celtics di TD Garden, Boston, 16 Juni 2022.
Pemain kelahiran Akron, Ohio, ini terduduk di lapangan saat waktu tersisa beberapa detik. Kedua tangannya memegangi belakang kepala. Ketika mendongak, mukanya sudah memerah dengan air mata berlinang. Baginya, gelar kali ini punya arti berbeda dibandingkan dengan tiga cincin sebelumnya.
”Tidak ada yang berpikir kami akan ada di titik ini. Kami menghantam titik terendah karena problem cedera dua musim terakhir. Tetapi kami ada di sini pada akhirnya. (Gelar) ini terasa berbeda,” ucap pemegang rekor total lemparan tiga angka terbanyak di final itu, 152 kali.
Saya pikir kariernya sangat sempurna saat ini. Sangat bagus untuk bisa mencentang kotak yang kosong itu untuknya. Tetapi sangat sulit bagi saya untuk mencerna, mengapa dia butuh itu untuk bisa mengakui kehebatannya.
Dia menggendong tim yang hanya diunggulkan menang 14 persen, menurut analisis ESPN Basketball Power Index. Dia juga membawa Warriors ke puncak tertinggi musim ini, tim yang hanya diberikan kans 0,1 persen untuk menjuarai NBA, berdasarkanperhitungan ESPN FiveThirtyEight.
Kendrick Perkins, pengamat yang juga mantan pebasket, menelan ludahnya sendiri. Dia meyakini, penampilan fenomenal di final kali ini membuat Curry berada di ruang yang sama dengan pemain terbaik sepanjang masa seperti Michael Jordan, LeBron James, dan Kobe Bryant. ”Saya meminta maaf karena rasa tidak hormat pada awal musim,” jelas Perkins, yang sempat berkata Warriors mustahil untuk juara lagi.

Dua guard Golden State Warriors, Stephen Curry (kanan) dan Klay Thompson, merayakan sukses mereka mengantar Warriors menjadi juara NBA untuk keempat kalinya dalam delapan musim di TD Garden, Boston, 16 Juni 2022.
Curry akhirnya meraih gelar MVP Final pertama setelah mencetak 3.570 poin di playoff. Hanya Bryant yang mencatat skor lebih banyak, 4.381 poin, sebelum bisa memenangi gelar individu yang prestisius tersebut.
Apakah Curry bermain buruk di tiga momen juara Warriors sebelumnya? Jawabannya tidak sama sekali. Dia mencatatrata-rata 26,5 poin dalam 28 gim final dari 2015-2019. Produktivitas itu lebih tinggi dari banyak pemain legendaris, antara lain Bryant, Larry Bird, dan Kareem Abdul Jabbar.
Pemain dengan nomor punggung 30 ini tidak mendapatkan gelar itu karena ego yang minim. Dia rela memberikan panggung kepada bintang baru Warriors, Kevin Durant, yang menjadi MVP Final pada 2017 dan 2018.
Baca juga: Stephen Curry, Penembak Terhebat di Kolong Langit
Sementara itu, dia tidak menang pada 2015 karena standar yang terlalu tinggi terhadapnya. Padahal, Curry menghasilkan 26 poin, 5,6 rebound, 6,3 asis, dan 8 steal. Dia kalah dari rekannya, Andre Iguodala, yang mencatat 16,3 poin, 5,8 rebound. Iguodala dimenangkan dengan alasan bisa meredam andalan Cleveland Cavaliers, LeBron James.

Stephen Curry menjawab pertanyaan wartawan seusai mengalahkan Boston Celtics pada laga keenam Final NBA di TD Garden, Boston, 16 Juni 2022.
Iguodala sudah sering berkata, seharusnya gelar MVP Final itu milik Curry. Forward veteran pun begitu bahagia ketika rekannya itu akhirnya mendapat gelar semestinya di final kali ini. ”Bagi saya, dia adalah point guard terbaik sepanjang masa,” ujarnya.
Bagi Curry, musim ini terasa begitu lengkap. Dia meraih MVP All-Star untuk pertama kali, juga MVP Final Wilayah Barat yang baru diadakan NBA mulai musim ini. Selain itu, dia juga memecahkan rekor lemparan tiga angka terbanyak milik Ray Allen yang bertahan lebih dari satu dekade. Gelar itu melengkapi dua kali MVP musim reguler miliknya.
”Saya pikir kariernya sangat sempurna saat ini. Sangat bagus untuk bisa mencentang kotak (gelar) yang kosong itu untuknya. Tetapi sangat sulit bagi saya untuk mencerna, mengapa dia butuh itu (MVP Final) untuk bisa mengakui kehebatannya,” kata Pelatih Warriors Steve Kerr.
Baca juga: Buah Simalakama dari Stephen Curry
Itulah Curry. Penembak terhebat yang pernah turun di bumi. Sang revolusioner permainan bola basket di dunia dengan lemparan tiga angka. Penghasil empat cincin juara NBA dan sederet gelar individu. Penghibur sejati di lapangan. Jika ada yang meragukannya lagi, mungkin orang itu memang tidak ditakdirkan untuk menikmati permainan bola basket. (AP/REUTERS)