Celtics bagai memilih dua racun yang sama-sama mematikan ketika berhadapan dengan bintang Warriors Stephen Curry. Racun itu akan kembali dihadapi dalam laga hidup mati, di gim enam.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AP/ JED JACOBSOHN
Pemain Golden State Warriors Stephen Curry (tengah) melakukan selebrasi setelah guard Klay Thompson (kanan), menecertak tiga poin pada paruh kedua gim ke lima Final NBA melawan Boston Celtics di Chase Center, San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (14/6/2022) pagi WIB.
SAN FRANCISCO, SELASA – Gim lima Final NBA 2022 memperlihatkan buah simalakama yang diberikan Stephen Curry, megabintang Warriors ke pertahanan Celtics. Celtics sukses meredam ekplosivitas Curry dari garis tiga angka, tetapi dampak strategi itu mereka membuka lubang besar di pertahanan.
Curry hanya mampu menghasilkan 16 poin saat Warriors menang 104-94 di Chase Center, San Francisco, Selasa (14/6/2022) WIB. Dia gagal memasukkan satu pun lemparan tiga angka, dari sembilan kali percobaan, yang baru pertama kali terjadi dalam 132 laga playoff sepanjang kariernya.
Penampilan itu bagai bumi dan langit dibandingkan gim empat, ketika Curry menciptakan 43 poin lewat tujuh kali hujan lemparan tiga angka. Di kuarter penentu laga pagi tadi, Curry sempat mengganti sepatu berwarna ungu seperti yang dipakai di gim empat. Namun, hasilnya sama saja.
Ada yang sama dari dua performa berbeda itu. Warriors sama-sama menang meyakinkan. “Steph telah menembak bola dengan sangat baik (sepanjang seri). Pada titik tertentu dia pasti akan menjalani malam yang sulit. Namun, kami punya banyak bakat dan kedalaman untuk menutupi itu,” kata Steve Kerr, pelatih kepala Warriors.
AP/ JED JACOBSOHN
Penyerang Golden State Warriors Andrew Wiggins (22) melakukan dunk ke ring Boston Celtics pada paruh kedua gim ke lima Final NBA di Chase Center, San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (14/6/2022) pagi WIB.
Rekan-rekan Curry mengambil alih pesta. Pemain inti Andrew Wiggins (26 poin) dan Klay Thompson (21 poin), serta pemain cadangan Gary Payton II (15 poin) dan Jordan Poole (14 poin) menjadi mesin skor tim. Ini merupakan kedua kalinya empat pemain, selain Curry, mencetak dua digit angka di final.
Celtics menawarkan satu racun, tetapi terpaksa menelan racun lainnya. Tim asuhan pelatih Ime Udoka ini mengubah strategi untuk menjaga Curry di gim lima. Mereka menggunakan dua orang sekaligus atau double team untuk mengikuti sang guard sebelum dekat ke garis tiga angka.
Dampaknya, Curry harus menembak sekitar dua atau tiga langkah lebih jauh dari mayoritas lemparan di gim empat. Namun, akibat gravitasi sang pebasket 34 tahun, Celtics membuat situasi tiga lawan empat di pertahanan.
Udoka menghindari strategi itu sebelum gim lima. Dia percaya bisa menjaga Curry dengan satu pemain. Sang pelatih juga tidak ingin rekan-rekan Curry bisa mencetak poin mudah berkat keunggulan jumlah pemain akibat double team. Warriors menumbangkan Mavericks di final wilayah dengan cara itu.
Pada titik tertentu, dia (Curry) pasti akan menjalani malam yang sulit. Namun, kami punya banyak bakat dan kedalaman untuk menutupi itu. (Steve Kerr)
AP/ JOHN HEFTI
Pemain Boston Celtics Jaylen Brown (7) diadang oleh pemain Golden State Warriors Kevon Looney (atas) pada paruh kedua gim ke lima Final NBA di Chase Center, San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (14/6/2022) pagi WIB.
Masalah terbesarnya, pemain Celtics yang ditarik Curry untuk menjaga double team adalah center Robert Williams III. Dia, pencatat rerata blok tertinggi di final (2,4 kali), adalah raksasa pelindung area dalam anak asuh Udoka.
Terbukti, Warriors berjaya di area berwarna atau paint area. Mereka mencatat produksi tertinggi sepanjang seri final, 50 poin, di area dekat keranjang itu. Jumlah itu melonjak, rerata produksi mereka dalam empat gim hanya 32,5 poin.
Pemain paling menikmati lubang area dalam itu adalah Wiggins dan Payton. Mereka yang punya keahlian bergerak memotong ke arah keranjang, mencetak poin tertinggi sepanjang seri final dalam laga tadi. Adapun Curry, sebagai pengalih perhatian, tetap mampu berkontribusi 8 asis.
Kenyataan pahit itu harus ditelan Celtics. Seperti itulah yang harus dihadapi lawan-lawan Warriors. Curry yang punya bakat melempar dari mana saja, sangat sulit untuk dihentikan. Mereka harus berjudi dengan pilihan strategi yang berpotensi besar akan gagal.
Pemain Golden State Warriors Andrew Wiggins (tengah) berusaha menembus adangan dua pemain Boston Celtics Al Horford (42) dan Jayson Tatum pada paruh kedua gim ke lima Final NBA di Chase Center, San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (14/6/2022) pagi WIB.
Mirisnya, menurut jurnalis ESPN Zach Lowe, Celtics membentuk tim ini dengan tujuan untuk menghentikan Warriors. Ketika itu manajemen bersama tim pelatih berdiskusi menemukan “kryptonite” Warriors. Adapun mereka mulai membangun tim saat ini pada saat masa jaya Curry bersama Warriors (2015-2019.)
Celtics pun mencari pemain berlengan panjang di draft seperti Jayson Tatum dan Jaylen Brown untuk menghentikan ancaman pergerakan Curry. Namun, dari lima gim, ternyata mereka masih belum menemukan ramuan tepat untuk mengatasi Warriors.
Udoka akan menghadapi buah simalakama lagi dalam gim enam di TD Garden, pada Sabtu. Itu akan menjadi laga hidup mati untuk Celtics. Warriors dengan keunggulan 3-2, hanya butuh satu kemenangan lagi untuk menjuarai NBA.
Ancaman itu tampak nyata untuk Celtics. Nyaris tidak mungkin Curry akan mengulangi penampilan seburuk tadi. “Intinya tetap menembak. Sangat sederhana. Saya tidak takut untuk tidak memasukkan satu pun karena tugas saya adalah menembak. Semoga kami bisa merayakan juara di kandang mereka,” kata Curry.
Selebrasi pemain Golden State Warriors Jordan Poole usai mencetak angka atas Boston Celtics pada paruh kedua gim ke lima Final NBA di Chase Center, San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (14/6/2022) pagi WIB. Tim asuhan Steven Kerr ini sukses menumbangkan Celtics dengan skor 104-94 dan semakin dekat dengan gelar juara NBA musim 2021-2022.
Di sisi lain, Udoka menyoroti kesalahan sendiri yang dilakukan anak asuhnya. Mereka melakukan 18 turnover yang berbuah 22 poin untuk lawan. Adapun Celtics hanya menang sekali dalam tujuh laga playoff ketika membuat minimal 16 turnover.
“Untuk kami, permasalahan utama adalah konsistensi. Kami tidak bisa menunjukkan usaha yang sama sejak awal hingga akhir. Ini yang harus kami perbaiki. Tidak bisa hanya bermain bagus di kuarter ketiga seperti hari ini,” jelas Udoka. (AP/REUTERS)