FIFA Tetapkan 16 Kota Penyelenggara di Tiga Negara
FIFA telah menetapkan 16 kota penyelenggara di AS, Meksiko, dan Kanada selaku tiga negara tuan rumah bersama Piala Dunia 2026. Semua pengelola kota itu berusaha agar bisa menyajikan Piala Dunia terbaik sepanjang sejarah.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
NEW YORK, JUMAT – Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional atau FIFA menetapkan 16 kota penyelenggara di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada selaku tiga negara tuan rumah bersama Piala Dunia 2026. Selanjutnya, 16 kota itu akan berlomba untuk terpilih sebagai tempat berlangsungnya laga pembuka dan final yang dikenal memiliki nilai prestisius lebih tinggi.
”Kami mengucapkan selamat kepada 16 kota tuan rumah Piala Dunia 2026 atas komitmen dan semangat mereka yang luar biasa. Hari ini adalah hari bersejarah untuk warga di kota-kota tersebut. Mereka akan menjadi tempat pertunjukkan terbesar di Bumi. Kami berharap bisa bekerja sama dengan mereka untuk menyajikan Piala Dunia yang berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya yang membuat sepak bola lebih mendunia,” ujar Presiden FIFA Gianni Infantino usai pengumuman di New York, Amerika Serikat (AS) dilansir CNN, Jumat (17/6/2022).
Enam belas kota itu, terdiri dari 11 kota di AS, tiga kota di Meksiko, dan dua kota di Kanada. Sebelas kota di AS, yakni Atlanta, Boston, Dallas, Houston, Kansas, Los Angeles, Miami, New York/New Jersey, Philadelphia, San Francisco, dan Seattle. Tiga kota di Meksiko, yakni Guadalajara, Kota Meksiko, dan Monterrey. Dua kota di Kanada, yakni Toronto dan Vancouver.
Jauh hari sebelum pengumuman itu, ada 22 kota yang mencalonkan sebagai penyelenggara Piala Dunia 2026. AS menyiapkan 16 kota, yakni Atlanta, Boston, Cincinnati, Dallas, Denver, Houston, Kansas, Los Angeles, Miami, Nashville, New York/New Jersey, Orlando, Philadelphia, San Francisco, Seattle, dan Washington DC/Baltimore. Meksiko menyiapkan tiga kota, yakni Guadalajara, Mexico City, dan Monterrey. Kanada menyiapkan tiga kota, yakni Edmonton, Toronto, dan Vancouver.
Mantan Ketua Penyelenggara Piala Dunia AS 1994 sekaligus Ketua Federasi Sepak Bola AS (USSF) 1990-1998, Alan Rothenberg mengatakan, pengelola kota-kota itu menyiapkan banyak cara untuk memenangi persaingan tersebut, termasuk membangun stadion baru berbiaya mahal, seperti Stadion SoFi di Los Angeles. ”Ada persaingan ketat dalam memperebutkan slot tersebut,” katanya dikutip Thisdaylive.com, Kamis (16/6).
Akan tetapi, FIFA amat selektif dalam pemilihan tersebut. Bahkan, Stadion Rose Bowl di California, Los Angeles yang menjadi arena legendaris untuk final Piala Dunia 1994 pun tidak terpilih. Dengan begitu, tidak ada satu pun arena Piala Dunia 1994 yang dipakai untuk Piala Dunia 2026.
Pertimbangan utamanya, antara lain mereka ingin memastikan tim peserta maupun para penggemar tidak perlu berpergian terlalu jauh dan melelahkan ke area berbeda, barat, tengah, dan timur. ”Itu adalah proses pemilihan yang sangat kompetitif. Anda tidak bisa membayangkan, Piala Dunia datang ke AS dan ibu kota negara (Washington DC) tidak mengambil perannya,” jelas Ketua Kompetisi dan Petugas Acara FIFA Colin Smith dilansir ESPN, Jumat (17/6).
Terbesar sepanjang sejarah
Jumlah kota penyelenggara itu menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Piala Dunia setelah 20 kota penyelenggara di Korea Selatan dan Jepang selaku tuan rumah bersama Piala Dunia 2002. Adapun Piala Dunia 2026 menjadi edisi pertama yang dilaksanakan di tiga negara atau edisi kedua yang berlangsung di lebih dari satu negara sejak ajang empat tahunan itu pertama kali bergulir di Uruguay 1930.
Banyaknya kota penyelenggara itu pun sesuai karena Piala Dunia 2026 bakal menjadi pentas pertama yang diikuti oleh 48 tim atau terbanyak dibanding edisi-edisi sebelumnya. Itu menjadi format baru Piala Dunia setekag paling banyak diikuti 32 tim per edisi, mulai dari edisi Perancis 1998 hingga Qatar 2022.
Bagi AS dan Meksiko, kedua negara itu cukup berpengalaman menjadi tuan rumah Piala Dunia. AS pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia 1994 dan Meksiko berpengalaman melaksanakan Piala Dunia 1970 serta 1986. Bahkan, Meksiko akan menjadi negara pertama yang tiga kali menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Sementara itu, Kanada bakal mendapatkan pengalaman pertamanya menjadi tuan rumah gelaran tersebut. Namun, negara di utara Benua Amerika itu pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia Putri 2015. Maka itu, AS, Meksiko, dan Kanada tidak diragukan untuk menghelat ajang tertinggi dalam dunia sepak bola tersebut.
Dunia akan menyerbu Kanada, Meksiko, dan AS dengan gelombang besar kegembiraan dan kebahagiaan. Itulah efek sepak bola. Sebab, sepak bola merupakan olahraga para imigran, olahraga yang inklusif, yang bisa menyatukan masyarakat.
”Dunia akan menyerbu Kanada, Meksiko, dan AS dengan gelombang besar kegembiraan dan kebahagiaan. Itulah efek sepak bola. Sebab, sepak bola merupakan olahraga para imigran, olahraga yang inklusif, yang bisa menyatukan masyarakat,” ungkap Infantino dalam laman FIFA, Jumat (17/6/2022).
Membawa emosi
Presiden Federasi Sepak Bola Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Karibia (Concacaf) Victor Montagliani menuturkan, Piala Dunia adalah turnamen multi budaya global yang bisa membawa banyak emosi untuk masyarakat beragam etnis di kawasan Amerika Utara, terutama AS, Meksiko, dan Kanada. Gelaran itu bakal memberikan banyak inspirasi di tiga negara tuan rumah tersebut.
Montagliani mencontohkan dirinya dan Infantino. Mereka sama-sama keturunan imigran, yakni Montagliani sebagai keturunan Italia yang dibesarkan di Kanada dan Infantino keturunan Italia yang lahir serta besar di Swiss.
”Sepak bola merupakan olahraga yang bisa menghubungkan kami dengan ayah (leluhur) kami melebihi dari apa pun. Demikian dengan Piala Dunia, trofi itu bisa menghubungkan kami dengan banyak kenangan di hidup kami. Jadi, Piala Dunia 2026 akan menjadi peristiwa penting bagi wilayah kami, khususnya di tiga negara tuan rumah,” terang Montagliani yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden FIFA.
Montagliani pun menekankan, pihaknya dan federasi dari tiga negara tuan rumah bakal berupaya agar Piala Dunia 2026 berlangsung spektakuler. ”Enam belas kota penyelenggara akan menjadi saksi sejarah Piala Dunia yang fantastis. Sebab, Piala Dunia 2026 menjadi ajang pertama yang menyuguhkan 80 pertandingan dan kami berusaha memastikan semuanya berjalan dalam kondisi terbaik,” tuturnya.
Presiden USSF Cindy Parlow Cone dikutip ESPN, Jumat (17/6) menyampaikan, AS bakal bahu membahu dengan Kanada dan Meksiko untuk melaksanakan Piala Dunia terbaik dan terbesar dalam sejarah. ”Kami akan melakukan pekerjaan fantastis untuk berbagi stadion kelas dunia, komunitas, dan budaya yang unik, serta penggemar yang luar biasa saat dunia datang ke Amerika Utara empat tahun mendatang,” ujarnya.
Usai 16 kota penyelenggara ditetapkan, tugas FIFA berikutnya memilih arena laga pembukaan dan final. Dua stadion termahal di dunia yang punya kapasitas raksasa dan fasilitas mutakhir di AS digadang-gadang menjadi kandidat kuat, yakni Stadion SoFi dan Stadion MetLife di New York.
Akan tetapi, Infantino menekankan, FIFA bakal melakukan pertemuan dan memutuskannya dalam waktu dekat. ”Masih ada beberapa diskusi untuk dilakukan. Kami pasti memilih kota terbaik untuk laga pembukaan dan final,” pungkasnya kepada Fox Television dikutip BBC, Jumat (17/6). (REUTERS)