Celtics mengunci gim tiga di kandang berkat keunggulan fisik dan agresivitas. Mereka bagai sosok raksasa yang membuat para kurcaci Warriors tidak berdaya.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AP/POOL/KYLE TERADA
Penyerang Golden State Warriors, Draymond Green (tengah), berusaha menghalangi small forward Boston Celtics, Jayson Tatum (kiri), yang berusaha melesakkan bola. Celtics mengalahkan Warriors, 116-100. Laga keempat final NBA akan kembali berlangsung pada Sabtu (11/6/2022) di tempat yang sama.
BOSTON, KAMIS — Gim tiga Final NBA di markas Boston Celtics, TD Garden, Kamis (9/6/2022) WIB, terasa seperti pertarungan tim raksasa dengan kurcaci. Celtics yang berperan sebagai tim raksasa, punya pemain lebih tinggi dan atletis di semua posisi, tampil sangat agresif untuk mendominasi Golden State Warriors sepanjang permainan.
Celtics merebut gim tiga dengan kemenangan telak 116-100. Trio tuan rumah, Jaylen Brown (27 poin, 9 rebound, 5 asis), Jayson Tatum (26 poin, 6 rebound, 9 asis), dan Marcus Smart (24 poin, 7 rebound, 5 asis), menjadi pahlawan dalam gim pertama di kandang. Mereka pun kembali unggul atas Warriors 2-1 dalam seri terbaik dalam tujuh gim.
Kemenangan ini diraih berkat agresivitas Tatum dan rekan-rekan di depan 19.156 penonton. Mereka tidak mau kalah dalam semua perebutan bola liar. Lewat agresivitas itu, mereka yang punya keunggulan fisik atas para pemain Warriors begitu mudah menguasai area dalam sendiri dan lawan.
(Akibat kekalahan) Gim dua mereka memanaskan kami. Buat kami, (hasil) itu meninggalkan rasa tidak enak di mulut karena kami tidak memperlihatkan identitas tim ini, sebagai tim yang mengandalkan pertahanan dan keunggulan fisik. Itu berhasil membangunkan kami.
”(Akibat kekalahan) Gim dua mereka memanaskan kami. Buat kami, (hasil) itu meninggalkan rasa tidak enak di mulut karena kami tidak memperlihatkan identitasi tim ini, sebagai tim yang mengandalkan pertahanan dan keunggulan fisik. Itu berhasil membangunkan kami,” ucap Smart soal urgensi mereka di gim tiga.
AFP/GETTY IMAGES/NBAE/MARK BLINC
Pemain Boston Celtics, Jaylen Brown (kanan) berusaha menahan serangan pemain Golden State Warriors, Klay Thompson, saat pada laga ketiga final NBA 2022 di TD Garden, Boston, Amerika Serikat, Kamis (9/6/2022) pagi WIB. Celtics menang 116-100.
Celtics mencatat total rebound 47 kali, lebih banyak 16 kali dibandingkan Warriors. Di antara itu, sebanyak 15 kali rebound dilakukan di pertahanan Warriors. Tim asuhan pelatih Ime Udoka ini pun berhasil mendapatkan kesempatan kedua penguasaan bola. Kesempatan itu berbuah 22 poin untuk tuan rumah.
Pemain tertinggi Warriors berposisi center Kevon Looney (2,06 meter) hanya bermain 17 menit, paling sedikit di antara seri final. Pelatih Warriors Steve Kerr tidak punya banyak pilihan. Dia harus memainkan lebih banyak penembak, seperti forward Otto Porter Jr (2,03 meter) dan guard Jordan Poole (1,93 meter) karena serangan tim sempat mandek.
Celtics yang punya skuad utama dengan rerata tinggi 2 meter, pun dominan dalam mencetak poin dari area berwarna atau paint area. Mereka mencetak 52 poin dari area dekat keranjang itu, dua kali lebih banyak ketimbang Warriors. Keunggulan agresivitas, tinggi tubuh, dan atletis, membuat mereka tidak terbendung.
Menurut forward Warriors Draymond Green, timnya kalah karena terlalu nyaman sejak kuarter pertama. Mereka masih terbawa rasa percaya diri berkat kemenangan 19 poin di gim dua. “Ketika Anda membiarkan tim merasa nyaman, akan sulit bertarung di kandang mereka. Di depan penonton tuan rumah, semua jadi sulit,” jelas Green yang dikeluarkan dari lapangan pada kuarter keempat karena telah membuat enam pelanggaran.
AP PHOTO/MICHAEL DWYER
Guard Boston Celtics, Jaylen Brown, melepaskan tekanannya setelah berhasil menambah poin saat melawan Golden State Warriors. Bermain selama 40 menit, Brown berhasil menyumbang 27 poin bagi Celtics.
Ledakan Warriors lewat duet splash brother, Klay Thompson (25 poin) dan Stephen Curry (31 poin) berujung percuma. Padahal, pasangan penembak jitu ini sukses memasukkan 11 kali lemparan tiga angka dengan akurasi tinggi, 45,8 persen.
Di sisi pertahanan, center Celtics Robert Williams (8 poin, 10 rebound, 4 blok) menjadi tembok besar untuk menghadang Warriors. Dengan kelebihan lompatan vertikal dan lengan panjang nan berotot kekar, dia nyaris selalu bisa membatasi para pemain Warriors untuk menghasilkan poin mudah di dekat keranjang.
Laga tadi seperti mengulang kisah gim satu. Warriors mencuri momentum pada kuarter ketiga, tetapi Celtics bisa membalikkan angin lagi pada kuarter keempat. Alhasil, Celtics yang selalu unggul dua digit pada lima menit terakhir, memaksa Warriors untuk menyerah lebih awal. Kerr mengganti seluruh pemain inti saat waktu tersisa 2 menit 19 detik.
Curry lewat empat kali lemparan tiga angka sempat membuat Warriors berbalik unggul 83-82, dari ketinggalan 12 poin pada paruh babak. Itu merupakan keunggulan pertama tim tamu sejak menit pertama ketika skor 2-0. Curry sukses mengincar koordinasi pertahanan yang rapuh antara center Al Horford dan guard cadangan Derrick White.
AFP/GETTY IMAGES/NBAE/MARK BLINC
Suasana di TD Garden, Boston, menjelang laga ketiga final NBA 2022 antara Boston Celtics melawan Golden State Warriors, Kamis (9/6/2022) pagi WIB. Celtics mengalahkan Warriors, 116-100.
Setelah itu, Kerr mengistirahatkan Curry agar bisa tampil penuh di kuarter terakhir. Udoka memasukkan kembali Tatum saat bersamaan. Dalam sisa kuarter tanpa sosok Curry tersebut, Celtics bisa kembali unggul 4 poin.
Curry kehilangan momentum di kuarter penentu. Saat dimasukkan, dia menghasilkan tiga kali turnover beruntun. Celtics pun langsung unggul dua digit lagi, 91-102, lewat aksi Tatum dan Smart. Tim tamu pun semakin terpuruk seusai itu. Tatum dan Smart yang sama-sama menyumbang 8 poin di kuarter itu, membuat Celtis tidak terkejar lagi.
Udoka berkata, kekuatan dalam bertahan yang membuat timnya menang di kandang. “Grup ini tangguh. Mereka mampu berjuang melalui banyak hal pada saat paling dibutuhkan. Tadi, mereka melakukan perkejaan dengan mengunci pertahanan di kuarter keempat,” tuturnya.
Meskipun hanya menyumbang 3 poin di kuarter terakhir, Brown tetap menjadi pahlawan kemenangan Celtics. Performanya di kuarter pembuka, lewat 17 poin, berhasil menjadi pondasi kemenangan tuan rumah. Dia juga tampil impresif dalam bertahan, salah satunya saat memblok lemparan dari Thompson pada pertengahann kuarter keempat.
AFP/GETTY IMAGES/NBAE/JESSE D GA
Point guard Boston Celtics, Marcus Smart (kedua dari kanan) berusaha melepaskan tembakan dari tekanan pemain Golden State Warriors. Bermain di kandang, Celtics langsung ngebut di babak pertama dengan 33-22, unggul 10 poin. Celtics mengalahkan Warriors, 116-100.
Skuad Celtics membutkikan, mereka mampu memanfaatkan keunggulan kandang. Adapun mereka sempat kalah 4 kali dari 7 laga di TD Garden pada semifinal dan final wilayah. Gim empat final akan kembali berlangsung di TD Garden, pada Sabtu pagi. (AP/REUTERS)