Celtics tidak hanya sukses mencuri satu gim dari genggaman Warriors. Mereka juga merenggut ciri khas yang selama ini melekat dalam skuad Warriors.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AFP/GETTYIMAGES/THEARON W. HENDERSON
Pemain Golden State Warriors, mendribel bola melewati pemain Boston Celtics, Robert Williams III dan Derrick White, pada laga pertama Final Bola Basket NBA di Chase Center, San Francisco, Jumat (3/6/2022) pagi WIB. Celtics yang awalnya tertinggal mampu mengalahkan Warriors, 120-108.
SAN FRANCISCO, JUMAT — Gim satu Final NBA 2022 terasa bak mimpi terburuk yang tidak pernah dibayangkan Golden State Warriors. Stephen Curry dan rekan-rekan tidak hanya kalah di kandang sendiri. Senjata andalan Warriors sukses direplikasi Celtics untuk menghancurkan mereka.
Warriors yang diunggulkan menang pada gim perdana, harus mengakui keunggulan Celtics, 108-120, di Chase Center, San Francisco, Jumat (3/6/2022). Sempat unggul 12 poin saat kuarter ketiga selesai, mereka justru dikejutkan tim tamu dengan ketinggalan 24 poin pada kuarter terakhir.
Bagi Warriors, kekalahan ini terbilang mengejutkan. Mereka belum pernah kalah di kandang sepanjang playoff (9 laga). Sejak dilatih Steve Kerr pada 2014, Warriors juga baru kalah dua kali dari 23 laga gim satu di playoff.
Ditambah lagi, Curry yang menyumbang total 34 poin sempat menyalakan asa tuan rumah. Guard 34 tahun itu tampil impresif pada kuarter pertama (21 poin) dengan enam kali memasukkan lemparan tiga angka beruntun. Jumlah lemparan itu memecahkan rekor terbanyak dalam satu kuarter di Final NBA.
AFP/GETTY IMAGES/GARRET ELLWOOD
Pemain Boston Celtics, Jaylen Brown (tengah), mencoba memasukkan bola saat bertanding melawan Golden State Warriors pada laga pertama Final Bola Basket NBA di Chase Center, San Francisco, Jumat (3/6/2022) pagi WIB.
Namun, petaka datang ketika Celtics sukses memecahkan kode pertahanan kokoh tim tuan rumah yang sempat merepotkan mereka pada kuarter ketiga. Mereka mereplikasi senjata Warriors dalam pergerakan bola cepat dan tembakan tiga angka.
Celtics bangkit pada awal kuarter keempat lewat sumbangan 10 poin shooting guard Jaylen Brown yang total mencatat 24 poin. Lalu, giliran guard Marcus Smart (18 poin) dan Derrick White (21 poin), serta center Al Horford (26 poin), memasukkan lemparan tiga angka beruntun pada 6 menit terakhir. Mereka yang sempat tertinggal 100-103 menciptakan laju 17 poin beruntun untuk berbalik unggul 117-103.
Mereka menerkam kami. Berat mengalahkan Boston saat semua lemparan mereka masuk pada kuarter keempat.
Smart, White, dan Horford memasukkan 15 kali dari 23 percobaan lemparan tiga angka sepanjang gim. Berkat itu, Celtics mencatat akurasi total 51,2 persen (21-41), melampaui Warriors yang dikenal sebagai tim spesialis lemparan jauh (42,2 persen/19-45). ”Mereka menerkam kami. Berat mengalahkan Boston saat semua lemparan mereka masuk pada kuarter keempat,” ucap Kerr.
Celtics menang berkat kemenangan strategi sang pelatih debutan, Ime Udoka. Jika dilihat lebih detail, para pemain Celtics nyaris selalu terbebas dari penjagaan saat menembak dari garis tiga angka. Mereka memanfaatkan gravitasi pertahanan Warriors yang tertuju kepada Jaylen Brown dan Jayson Tatum.
AP PHOTO/JED JACOBSOHN
Ekspresi pemain Boston Celtics, Al Horford, setelah sukses mencetak angka pada laga pertama Final Bola Basket NBA antara Boston Celtics dan Golden State Warriors di Chase Center, San Francisco, Jumat (3/6/2022) pagi WIB. Horford mencetak 26 angka, atau paling tinggi di antara para pemain Celtics.
Brown dan Tatum, pemain sayap yang punya keahlian penetrasi, dijadikan fokus para pemain Warriors agar tidak masuk ke area dalam. Warriors bereaksi lebih terhadap pergerakan mereka. Sering kali, dua pemain langsung menutup salah satu dari mereka ketika mendekati keranjang.
Mengantisipasi itu, duo mesin skor Celtics ini berubah jadi kontributor serangan. Mereka mendribel ke dalam hanya untuk menarik lawan, lalu membuang bola ke area luar yang sudah dinanti tiga pemain lain. Ruang kosong itu membuat akurasi tiga angka Smart, White, Horford melonjak dari rerata mereka musim ini, di bawah 35 persen.
Tatum, peraih Most Valuable Player Final Wilayah Timur, hanya menghasilkan 12 poin, atau separuh lebih rendah dibandingkan dengan catatan rata-ratanya sepanjang playoff. Namun, dia menghasilkan 13 asis. Jumlah asis itu adalah yang terbanyak untuk dia dalam playoff.
Kontribusi asis Tatum memperlihatkan pergerakan bola Celtics yang mengalir. Mereka memeragakan aliran bola cepat yang merupakan ciri khas Warriors. Adapun Celtics menghasilkan 33 asis dalam gim satu, lebih banyak dari Warriors (24 asis).
AP PHOTO/JOHN HEFTI
Pemain Golden State Warriors, Jordan Poole (tengah), mengoper bola saat dihadang dua pemain Boston Celtics pada laga pertama Final Bola Basket NBA di Chase Center, San Francisco, Jumat (3/6/2022) pagi WIB. Bermain di kandang, para pemain Warriors gagal memanfaatkan dukungan penuh penonton dan kalah 108-120.
Mental skuad Warriors runtuh akibat kebangkitan moral skuad muda Celtics. Dukungan penonton Chase Center menjadi bumerang. Penonton yang semula begitu riuh ketika mereka mencetak 38 poin pada kuarter ketiga mendadak hening. Kerr mengambil dua kali timeout pada awal kuarter keempat, tetapi tidak bisa mengubah apa pun.
”Hanya melanjutkan permainan. Itulah pesan kami setelah melalui gim ini. Ini bukanlah gim terbaik kami, tetapi kami terus melanjutkan permainan tidak peduli apa pun hasilnya. Kami terus bertarung dan mencari cara lain untuk menang,” ujar Horford yang tampil debut di final setelah penantian 15 musim.
Skuad Celtics telah membuktikan, pengalaman di final bukanlah segalanya. Meskipun seluruh pemain adalah debutan, mereka justru bisa mencuri gim perdana di markas lawan yang berisi peraih cincin juara NBA. Adapun dalam sejarah final, sebanyak 71 persen tim pemenang gim satu akan berakhir jadi juara.
Klay Thompson, shooting guard Warriors, berkata, tidak alasan untuk panik karena ini hanyalah satu gim dari format final terbaik dalam tujuh gim. Mereka yang sudah juara tiga kali dan masuk lima kali final sebelumnya punya pengalaman untuk menghadapi situasi sulit ini.
AFP/GETTYIMAGES/EZRA SHAW
Pemain Boston Celtics, Jayson Tatum, berusaha memasukkan bola di depan pemain Golden State Warriors, Andew Wiggins dan Kevon Looney, pada laga pertama Final Bola Basket NBA di Chase Center, San Francisco, Jumat (3/6/2022) pagi WIB. Bermain di kandang, para pemain Warriors gagal memanfaatkan dukungan penuh penonton dan kalah 108-120.
”Tidak pernah menyenangkan (untuk kalah), tetapi saya masih percaya peluang kami. Kami akan lebih baik di gim dua (Senin depan),” ucapnya yang tampil kurang produktif dengan catatan 15 poin. (AP)