Banyak yang menilai Stephen Curry butuh gelar MVP Final untuk memvalidasi diri sebagai salah satu pebasket terhebat. Gelar itu berpotensi besar diraihnya pada Final NBA 2022.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
Stephen Curry, megabintang Golden State Warriors, nyaris meraih segalanya dalam 13 tahun karier bermain bola basket. Hanya satu gelar yang menjadi lubang dalam perjalan cemerlangnya, yaitu Most Valuable Player Final NBA. Kekosongan itu kembali disorot jelang partai final ke-6 yang dijalani pelempar jarak jauh terbaik itu.
Curry sudah bermain dalam lima seri final. Tiga kali di antaranya berbuah cincin juara. Penampilan pebasket 34 tahun ini selalu mengesankan. dari lima final, dia menghasilkan rerata 26,5 poin, 5,7 rebound, dan 6,2 asis, dalam 28 gim.
Dengan angka produktif itu, Curry seharusnya lebih dari cukup untuk meraih MVP Final. Namun, dia tidak sekali pun menyabet gelar tersebut. Fakta itu cukup membingungkan, mengingat dia adalah ikon dan pemain terbaik Warriors.
Banyak pengamat, salah satunya Kendrick Perkins, menilai Curry perlu memenangi gelar individu itu. Gelar itu akan memvalidasi sang point guard untuk berada dalam deretan pebasket terbaik dalam sejarah. Adapun pemain legendaris seperti Michael Jordan dan Magic Johnson punya lebih dari satu gelar MVP Final.
Gelar pemain terbaik dalam partai puncak itu punya arti lebih. Penghargaan yang diberikan sejak 1969 tersebut menandakan seorang pemain merupakan sosok terbaik dalam laga terpenting sepanjang musim. Tanpa itu, karier Curry dinilai belum sempurna.
Draymond Green, forward Warriors, membela rekannya. Baginya, kontribusi Curry di final tidak bisa dilihat semata dengan angka. Dia punya peran tidak terlihat dalam statistik, seperti yang terjadi saat Kevin Durant memenangi Final MVP pada 2017 dan 2018.
”(Di final) Curry dijaga dua orang sebanyak tujuh kali lipat lebih sering dibandingkan dengan KD (Durant). Dampak yang diberikan kepada permainan sangat besar. Jika Anda tidak mengerti bola basket, Anda akan mengatakan dia butuh MVP Final untuk menvalidasi siapa dia,” kata Green dalam siniar The Draymond Green Show, Selasa.
Curry, yang punya jarak tembak tidak terbatas, memang selalu menarik gravitasi pertahanan lawan. Pemain lawan tidak akan membiarkannya untuk memegang bola tanpa penjagaan. Rekan-rekannya pun mendapat berkah karena celah yang muncul dari daya tarik itu.
Vince Carter, pebasket legendaris era 2000-an, menilai, Curry adalah sosok megabintang paling minim ego. Curry, pencetak tiga poin terbanyak dalam final (121 kali), tidak memaksa untuk menembak demi statistik cemerlang. Dia rela berbagi kepada rekannya yang punya kesempatan memasukkan bola lebih bagus. Itulah yang membuatnya belum mendapatkan MVP Final hingga kini.
Penasaran
Peraih dua gelar MVP musim reguler itu punya kesempatan menebus rasa penasarannya dalam Final NBA 2022. Warriors akan bertemu Boston Celtics di partai puncak. Berdasarkan mayoritas rumah judi di Amerika Serikat, dia adalah pemain paling favorit untuk memenangi MVP Final musim ini.
Curry dijaga dua orang sebanyak tujuh kali lipat lebih sering dibandingkan dengan KD. Dampak yang diberikan kepada permainan sangat besar.
Anak dari mantan pebasket Dell Curry tersebut bermain impresif dalam perjalanan ke final. Dia mencatatkan rata-rata 25,9 poin, 4,9 rebound, dan 6,2 asis selama playoff. Berkat kontribusi itu, Curry juga memenangi gelar MVP Final Wilayah Barat yang baru pertama kali diberikan musim ini.
Namun, perjalanan Curry di final akan jauh dari kata mudah. Dia sudah dinanti Marcus Smart, point guard Celtics yang hampir selalu menjadi hadangan terbesar sepanjang kariernya. Menurut Second Spectrum, akurasi lemparan Curry turun dari rata-rata 47 persen jadi 29 persen saat dijaga Smart.
Bagi Curry, validasi bukanlah hal terpenting. Dia hanya ingin menikmati final dengan penampilan terbaik. Hal itu sudah lebih dari cukup. Mengingat pebasket setinggi 1,88 meter memulai karier sebagai bocah yang terlalu pendek untuk bisa berkiprah di NBA.
Tanpa disangka, takdir membawa ayah dari tiga anak ini jadi salah satu pebasket terhebat yang pernah ada di kolong langit.
”Saya ingat di mana memulai perjalanan ini. Karena itu saya tidak membiarkan diri ini terlalu besar kepala. Begitulah cara saya menjalani hidup,” ujar Curry dalam konferensi pers laga pertama Final NBA.
Dengan sikap rendah hati dan minim ego itu, Curry menggapai banyak prestasi individu musim ini. Mulai dari pencetak tiga angka terbanyak NBA, serta MVP All-Star dan MVP Final Wilayah Barat untuk pertama kali. Bukan tidak mungkin, dia juga akan menyabet cincin juara ke-4 dan MVP Final pada akhir musim. (AP)