Tim bulu tangkis Indonesia hanya memiliki kesempatan mendapat dua medali emas dari SEA Games Vietnam 2021. Kelemahan yang sangat jelas terlihat ada pada nomor tunggal putra dan putri.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
BAC GIANG, SABTU-Tanpa medali di putra dan dua perunggu di putri menandakan tertinggalnya bulu tangkis Indonesia pada nomor tunggal di SEA Games Vietnam 2021. Padahal, SEA Games merupakan kompetisi multicabang internasional level terendah bagi atlet-atlet Indonesia.
Ketidakmampuan untuk meraih medali emas, bahkan, menempatkan wakil pada final nomor tunggal dipastikan setelah dua tunggal putri tersingkir pada semifinal di Bac Giang Gymnasium, Sabtu (21/5/2022).
Putri Kusuma Wardani kalah dari pemain Thailand peringkat ke-10 dunia, Pornpawee Chochuwong, 16-21, 9-21. Putri, yang memberi perlawanan ketat pada Chochuwong saat final beregu putri Indonesia melawan Thailand, kali ini tak kuasa menghadapi kecepatan permainan unggulan teratas itu. Pemain berusia 19 tahun itu pun mendapat perunggu pada debutnya dalam SEA Games.
Perunggu juga didapat Gregoria Mariska Tunjung karena terhenti di semifinal. Dia dikalahkan pemain Thailand lainnya, Phittayaporn Chaiwan, 18-21, 15-21. Ini menjadi perunggu kedua bagi Gregoria setelah SEA Games Kuala Lumpur 2017. Adapun di Filipina 2019, Gregoria kalah pada perempat final.
Meski berusia 21 tahun, Gregoria adalah tunggal putri paling senior di pelatnas. Namun, sejak menjadi juara dunia yunior 2017, tak ada dobrakan yang dia buat pada level yang lebih tinggi. Performanya, bahkan, mulai diimbangi pemain-pemain yang lebih muda di pelatnas, salah satunya Putri.
Chaiwan, yang mengalahkannya di Bac Giang, adalah pemain yang berusia dua tahun lebih muda darinya. Pada level yunior, Gregoria selalu menang dalam tiga pertemuan. Saat ini, Gregoria menempati perngkat ke-30 dunia, sementara Chaiwan ke-21.
Pernah menguasai persaingan SEA Games pada akhir 1970-an hingga akhir 1990-an, tunggal putri Indonesia baru meraih lagi medali emas dari Adriyanti Firdasari (2005), Maria Kristin Yulianti (2007), dan Bellaetrix Manuputty (2013). Setelah itu, Indonesia kalah bersaing dengan pemain-pemain Thailand dan Malaysia.
Pada beregu putri, Thailand, bahkan, menguasai podium teratas pada lima SEA Games terakhir sejak 2011, kecuali pada 2013 ketika nomor beregu tak dipertandingkan.
Indonesia menurunkan kekuatan utama pada nomor-nomor putri, sementara sektor putra mengandalkan pemain pelapis. Namun, seperti tunggal putri, pemain tunggal putra kesulitan bersaing meski dalam level Asia Tenggara. Chico Aura Dwi Wardoyo tersingkir pada perempat final, sementara Christian Adinata di babak pertama.
Emas ganda putra
Indonesia akhirnya hanya berkesempatan meraih maksimal dua medali emas, turun dari tiga emas yang didapat pada SEA Games Filipina 2019. Satu emas dipastikan dari ganda putra dengan akan berlangsungnya persaingan sesama pemain “Merah Putih” pada final, Minggu.
Ditempatkan sebagai dua unggulan teratas, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, menempati posisi yang seharusnya mereka capai, yaitu dua tempat di final.
Meski demikian, tiket final tak mudah mereka dapat. Pramudya/Yeremia, bahkan, menang dengan selisih skor tipis atas pasangan Singapura, Hee Yong Kai Terry/Loh Kean Hean, 15-21, 21-17, 21-19.
Tekanan main di SEA Games terasa lebih besar dibandingkan dalam turnamen bulu tangkis. Apalagi, ini untuk pertama kalinya kami menjadi unggulan pertama.
“Tekanan main di SEA Games terasa lebih besar dibandingkan dalam turnamen bulu tangkis. Apalagi, ini untuk pertama kalinya kami menjadi unggulan pertama,” ujar Pramudya.
Menghadapi final, Pramudya/Yeremia tertinggal 1-2 dalam pertemuan dengan rekan latihan mereka di pelatnas Cipayung. Mereka menang atas Leo/Daniel pada semifinal turnamen Iran International Challenge 2019, tetapi kalah pada dua pertemuan berikutnya, yaitu perempat final Malaysia International Series 2019 dan semifinal Hylo Terbuka BWF Super 500 2021.
Peluang menambah emas ada pada ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, setelah mengalahkan Insyirah Khan/Zhi Rui Bernice Lim (Singapura) 21-10, 21-7. Mereka akan berebut medali emas dengan pasangan Thailand, Benyapa Aimsaard/Nuntakaarn Aimsaard.
Dengan hasil dari semua semifinal, emas dari tiga nomor dipastikan menjadi milik tiga negara, yaitu Indonesia (ganda putra), Thailand (tunggal putri), dan Malaysia (ganda campuran). Sementara gelar juara tunggal putra akan diperebutkan Loh Kean Yew (Singapura) dengan Kunlavut Vitidsarn (Thailand).