Para pemain Indonesia menjadi ganda putra dengan prestasi terbaik pada cabang bulu tangkis SEA Games Vietnam 2021. Meski demikian, mereka tak boleh lengah saat melawan pemain yang level permainannya berada di bawahnya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berdasarkan peringkat dunia, para pemain Indonesia menjadi yang terkuat pada nomor ganda putra bulu tangkis SEA Games Vietnam 2021. Namun, mereka tidak boleh lengah demi bisa mewujudkan target meraih medali emas.
Cabang bulu tangkis pada SEA Games 2021 dipertandingkan di Bac Giang Gymnasium, Hanoi, Vietnam, 16-22 Mei 2022. Tujuh medali emas akan diperebutkan. Dua emas di antaranya dari beregu putra dan putri pada 16-18 Mei. Setelah itu, persaingan berlangsung pada kategori individu, 19-22 Mei.
Berbeda dengan skuad putri yang mengandalkan pemain-pemain utama, sektor putra Indonesia menurunkan pemain pelapis. Meskipun demikian, khusus untuk nomor ganda putra, mereka yang akan tampil di Vietnam adalah para peserta dengan prestasi terbaik.
Untuk kategori individu, yang akan diikuti maksimal dua wakil dari setiap negara, “Merah Putih” mengandalkan ganda putra peringkat ke-26 dunia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (peringkat ke-23). Pada beregu putra, tim ganda ditambah Rinov Rivaldy dan Adnan Maulana yang juga akan tampil pada ganda campuran kategori individu.
Pramudya/Yeremia dan Leo/Daniel adalah dua dari tiga pasangan pelapis ganda putra pelatnas utama yang penampilannya meningkat sejak 2021. Pasangan lainnya adalah Bagas Maulana/M Shohibul Fikri yang membela Indonesia di kejuaraan Piala Thomas dan Uber di Bangkok, Thailand.
Ketiga pasangan itu telah menjadi ancaman pemain-pemain ganda putra top dunia. Pramudya/Yeremia menjadi juara Asia seusai mengalahkan beberapa pasangan top, antara lain juara dunia Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Fajar Alfian/M Rian Ardianto, dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Hal serupa dilakukan Bagas/Fikri saat menjuarai All England pada Maret lalu.
Meskipun telah menjadi juara Asia, Pramudya/Yeremia tak akan terlena dengan gelar tersebut. Mereka tidak akan lengah di SEA Games dalam level persaingan yang lebih rendah dibandingkan Kejuaraan Asia dan turnamen BWF World Tour level Super 500 ke atas. ”Status juara Asia menjadi motivasi kami. Kami tidak merasa ada tekanan setelah menjuarai turnamen selevel BWF Super 1000 itu,” kata Yeremia.
Aryono Miranat, pelatih ganda putra Indonesia yang akan mendampingi tim di Vietnam, mengingatkan Pramudya/Yeremia dan Leo/Daniel agar fokus dan konsisten dalam setiap pertandingan. ”Mereka menjadi dua unggulan teratas. Ini harus menjadi motivasi dan sumber kepercayaan diri. Pramudya/Yeremia juga harus tetap waspada meski telah menjadi juara Asia,” kata Aryono.
Kami fokus mengembalikan kondisi fisik dan stamina setelah terkuras di Kejuaraan Asia lalu. (Yeremia Yacob Rambitan)
Adapun bagi Leo/Daniel, Aryono berharap gelar juara dalam ajang besar yang diraih rekan-rekannya membuat mereka termotivasi meraih prestasi yang sama. Apalagi, juara dunia yunior 2019 itu memiliki waktu persiapan lebih panjang karena tak bertanding dalam Kejuaraan Asia.
Menurut Yeremia, persiapan dia dan Pramudya berjalan dengan baik, meskipun dilakukan dalam waktu singkat. Mereka melakukan persiapan setelah bertanding dalam Kejuaraan Asia di Manila, Filipina, 26 April-1 Mei. ”Kami fokus mengembalikan kondisi fisik dan stamina setelah terkuras di Kejuaraan Asia lalu,” kata Yeremia di pelatnas bulu tangkis Cipayung, Jakarta, Kamis (12/5/2022), sehari menjelang keberangkatan ke Vietnam.
Selain pemulihan fisik, latihan juga difokuskan pada penyempurnaan akurasi teknik dan pola main. Aryono juga menargetkan pemain-pemain ganda putra bisa selalu menyumbangkan poin pada kategori beregu. Mereka akan bekerja sama dengan pemain-pemain pelapis tunggal putra, yaitu Chico Aura Dwi Wardoyo, Bobby Setiabudi, Christian Adinata, dan Yonathan Ramlie.
Indonesia adalah negara peraih medali emas terbanyak pada nomor ganda putra, yaitu 14 kali, diikuti Malaysia sebanyak 10 kali dan Thailand (lima kali). Akan tetapi, emas terakhir bagi Indonesia dari ganda putra didapat dari SEA Games Singapura 2015 melalui Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi.