Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menyingkirkan lawan berat pada perempat final ganda putri SEA Games Vietnam 2021. Mereka memelihara peluang meraih emas setelah mengalahkan pasangan peringkat kedelapan dunia.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
BAC GIANG, JUMAT — Tak perlu banyak waktu bagi Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti untuk belajar dari kekalahan mereka pada nomor beregu putri. Berselang dua hari, mereka membalas kekalahan itu dari unggulan pertama ganda putri bulu tangkis SEA Games Vietnam 2021, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Apriyani/Fadia mengalahkan pasangan Thailand berperingkat kedelapan dunia itu pada perempat final kategori individu yang berlangsung di Bac Giang Gymnasium, Jumat (20/5/2022). Mereka menang dengan skor 21-15, 22-20 setelah dalam final beregu putri, Rabu, kalah, 16-21, 12-21.
”Alhamdulillah, kami diberi kemenangan dan bisa membalas kekalahan di beregu. Kami bersyukur, tetapi tidak boleh cepat puas. Perjalanan masih panjang, jadi mau berpikir satu demi satu,” tutur Fadia seperti dikutip laman PB Djarum.
Pada hampir sepanjang gim pertama dan setelah interval gim kedua, Apriyani/Fadia selalu unggul. Mereka tampil agresif dengan menekan lawan lebih dulu.
Dalam debut dengan seniornya itu, Fadia bisa mengimbangi dengan permainan di depan net. Dia sangat jeli melihat kesempatan untuk menyerobot pukulan lawan yang membuat kok melayang di atas net. Kedua pemain juga tangguh dalam bertahan.
Baru pada gim kedua, Apriyani/Fadia tertinggal dengan selisih terbesar, yaitu 14-18, saat ritme permainan menjadi pelan. Mereka berbalik pada pola permainan awal ketika tertinggal 17-19 hingga bisa meraih match point pertama, 20-19, dengan merebut empat angka beruntun.
Pasangan Thailand menggagalkan match point itu ketika Kititharakul menyamakan skor, 20-20, dengan smes di atas net. Apriyani/Fadia akhirnya memastikan kemenangan untuk berhadapan dengan Insyirah Khan/Bernice Lim Zhui Rui (Singapura) dengan dua angka beruntun melalui winner dari smes. Dengan pengalaman bertanding dalam ajang besar BWF, Apriyani/Fadia memiliki peluang besar untuk lolos ke final.
Seperti dikatakan pelatih ganda putri pelatnas bulu tangkis Eng Hian, sehari sebelumnya, saat berhadapan dengan Thailand, pemain Indonesia harus bekerja lebih keras. Negara tersebut menjadi saingan terberat Indonesia hampir pada semua nomor, termasuk ganda putri. Apalagi, Thailand menurunkan pasangan peringkat sepuluh besar dunia. ”Positifnya, jika Indonesia menang, kemungkinan lawan berikutnya akan lebih mudah,” kata Eng Hian.
Selain Apriyani/Fadia, pasangan lain, yaitu Ribka Sugiarto/Febby Valencia Dwijayanti Gani, juga berhadapan dengan pemain Thailand pada perempat final. Namun, Ribka/Febby harus mengakui keunggulan Benyapa Amisaard/Nuntakaarn Amisaard, 17-21, 20-22.
Dua ganda putri Indonesia tersebut merupakan pasangan baru yang dibentuk untuk program jangka panjang, salah satunya Olimpiade Paris 2024. Apriyani dipasangkan dengan Fadia karena partnernya saat meraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii, akan pensiun. Dipisahkan dengan Fadia, Ribka pun mendapat partner baru, yaitu Febby.
Alhamdulillah, kami diberi kemenangan dan bisa membalas kekalahan di beregu. Kami bersyukur, tetapi tidak boleh cepat puas.
Eng Hian mengatakan, kedua pasangan itu belum kompak. ”Namun, ini proses yang harus dijalani pasangan baru dari turnamen pertama. Saya akan mengevaluasi terus kecocokan permainan mereka,” tutur mantan pemain ganda putra itu.
Selain Apriyani/Fadia, wakil-wakil Indonesia pada nomor tunggal putri, ganda putra, dan ganda campuran juga lolos ke semifinal. Sesuai peraturan, setiap negara berhak menurunkan maksimal dua wakil pada setiap nomor.
Tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusumawardani tak begitu kesulitan saat berhadapan dengan pemain Filipina. Gregoria menang atas Mikaela Joy De Guzman, 21-9, 21-7, sedangkan Putri mengalahkan Sarah Joy Barredo, 21-11, 21-9.
Pada semifinal, mereka akan berhadapan dengan pemain Thailand. Putri akan melawan unggulan teratas, yaitu pemain peringkat ke-10 dunia, Pornpawee Chochuwong, sedangkan Gregoria melawan Phittayaporn Chaiwan.
Di nomor ganda campuran, kemenangan pada perempat final diraih Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Adnan Maulana/Mychelle Chrystine Bandaso. Dua unggulan teratas ganda putra juga masih bertahan, yaitu Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Namun, Leo/Daniel harus melewati pertandingan ketat saat mengalahkan Chaloempon Charoenkitamorn/Nanthakarn Yordphaisong, 21-15, 17-21, 21-15.
Sementara itu, Indonesia tak menyisakan wakil pada tunggal putra ketika unggulan ketiga, Chico Aura Dwi Wardoyo, kalah dari pemain Singapura, Jia Heng Jason Teh, 16-21, 16-21. Satu wakil lainnya, Christian Adinata, tersingkir pada babak pertama.