Setelah tampil buruk pada awal tahun, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tampil lebih konsisten. Semifinal Thailand Terbuka menjadi semifinal keempat beruntun pebulutangkis ganda putra Indonesia itu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
”
BANGKOK, JUMAT — Setelah tampil buruk pada awal tahun, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akhirnya bisa tampil konsisten. Mereka mencapai semifinal dalam empat turnamen terakhir setelah memenangi perempat final turnamen bulu tangkis Thailand Terbuka.
Semifinal itu dicapai Fajar/Rian setelah mengalahkan pasangan Jepang, Keiichiro Matsui/Yoshinori Takeuchi. Di Impact Arena, Bangkok, tempat yang digunakan untuk menggelar kejuaraan beregu Piala Thomas dan Uber, pekan lalu, Fajar/Rian menang dengan skor 21-14, 19-21, 21-4, pada Jumat (20/5/2022).
Meski hanya berperingkat ke-31 dunia dan menjadi ganda putra nomor tiga Jepang, Matsui/Takeuchi menyulitkan Fajar/Rian. Seperti karakter pemain Jepang pada umumnya, mereka adalah pemain-pemain ulet dan memiliki pertahanan tangguh.
”Pada gim pertama, kami berada pada posisi dibantu angin, jadi mendukung pola permainan menyerang. Laju kok juga cepat. Kondisi sebaliknya terjadi pada gim kedua. Pada gim ketiga, kami tidak mau kalah start. Kami berusaha menekan terus karena setelah interval, lawan berada pada sisi lapangan yang lebih nyaman untuk menyerang,” tutur Fajar.
Semifinal melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), pada Sabtu, menjadi ulangan semifinal Swiss Terbuka, Maret. Saat itu, Fajar/Rian menang 22-20, 13-21, 21-8, hingga akhirnya menjadi juara.
Swiss Terbuka itulah yang menjadi awal kebangkitan ganda putra Indonesia nomor tiga, setelah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tersebut. Setelah menjuarai Swiss Terbuka, mereka mencapai peringkat kedua Korea Terbuka (kalah dari Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae) dan semifinal Kejuaraan Asia (kalah dari Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan).
Sebelumnya, mereka tampil buruk dengan hanya bertahan hingga babak kedua Jerman Terbuka dan tersingkir pada babak pertama All England. Prestasi Fajar/Rian, bahkan, kalah oleh ”adik-adik” mereka di pelatnas, seperti Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, yang menjuarai All England.
Pelatih ganda putra pelatnas Herry Iman Pierngadi sempat memberi peringatan untuk segera bangkit. Peraih medali perak Asian Games Jakarta Palembang 2018 itu akhirnya memperlihatkan peningkatan performa.
Selain Fajar/Rian, Indonesia sebenarnya berpeluang menepatkan dua ganda putra pada semifinal. Namun, langkah Hendra/Ahsan dihentikan pasangan Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, 13-21, 15-21.
Ini menjadi kemenangan pertama Astrup/Rasmussen dari Hendra/Ahsan dalam tujuh pertemuan. Terakhir, mereka dikalahkan pasangan Indonesia berjulukan ”The Daddies” itu pada perempat final All England.
Astrup/Rasmussen pun, yang akan melawan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) pada semifinal, meluapkan kegembiraan dengan berteriak. Hendra/Ahsan tersenyum melihat kegembiraan pasangan yang sering bertingkah kocak itu, juga, saat bersalaman dengan mereka.
Hendra/Ahsan sebenarnya selalu unggul lebih dulu saat interval gim pertama dan kedua. Namun, mereka akhirnya berbalik tertinggal karena lawan bermain dengan tempo cepat.
Kekalahan Hendra/Ahsan, wakil Indonesia yang terakhir tampil pada perempat final, memastikan bahwa Fajar/Rian menjadi satu-satunya wakil ”Merah Putih” yang lolos ke semifinal. Perempat finalis lain yang kalah adalah Sheser Hiren Rhustavito dan Akbar Bintang Cahyono/Marsheilla Gischa Islami.
Pada tunggal putra, Shesar memiliki peluang besar tampil pada semifinal. Dia unggul 12-4 pada gim ketiga saat berhadapan dengan unggulan keenam, Lee Zii Jia (Malaysia). Akan tetapi, Shesar, yang menjadi bagian dari Tim Indonesia saat lolos ke final Piala Thomas, tak bisa mempertahankan keunggulannya. Dia kalah 10-21, 21-14, 16-21.
“Saya sebenarnya bisa main maksimal dengan memaksakan rubber game, meski hasilnya kalah. Pada gim terakhir, saya kurang bisa disiplin menerapkan pola permainan yang sudah benar. Akhirnya, banyak melakukan kesalahan,” ujar Shesar yang selalu berada dalam keadaan tertekan setelah interval gim ketiga.
Sementara, Akbar/Marsheilla kalah dari juara dunia 2018 dan 2019, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, 16-21, 14-21.