Ferrari menargetkan F1-75 lebih cepat 0,3 detik melalui paket perbaikan performa yang akan dipasang dalam balapan F1 seri Barcelona, akhir pekan ini. Karakter trek Catalunya pun dinilai terbaik untuk menguji perbaikan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
BARCELONA, KAMIS — Charles Leclerc menikmati posisinya sebagai buruan Max Verstappen dalam persaingan juara Formula 1 musim ini. Namun, pebalap Ferrari itu mulai resah seiring selisih poin dengan Verstappen yang terus menipis.
Leclerc berharap performa F1-75 bisa meningkat setelah paket perbaikan performa dipasang dalam balapan seri Spanyol di Barcelona, akhir pekan ini. Ferrari berusaha lebih cepat minimal 0,3 detik per lap untuk mengalahkan Red Bull yang tak terkejar di Imola dan Miami.
Ferrari untuk pertama kali akan memasang paket perbaikan besar di Barcelona yang diyakini meliputi lantai mobil, sidepods, sayap, serta brake ducts untuk mendinginkan rem. Komponen aerodinamika yang lebih detail juga akan dipasang untuk mendinginkan ban, yang membuat Ferrari kehilangan kecepatan karena laju degradasi ban yang terlalu cepat. Leclerc mengalami masalah itu di Miami yang membuat dia kehilangan posisi terdepan di lap ke-9 dari Verstappen.
Desain lantai baru yang lebih kaku tetapi ringan juga akan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi porpoising yang masih terjadi pada F1-75. Jika lantai baru berfungsi dengan baik, F1-75 bisa memasang lantai lebih rendah untuk mendapatkan downforce yang lebih baik.
Seiring dengan paket perbaikan itu, Ferrari juga berusaha mengurangi bobot mobil untuk menguatkan keunggulan F1-75 di tikungan-tikungan kecepatan rendah. Regulasi F1 musim ini menetapkan bobot mobil minimal 798 kilogram. Sektor ini telah dieksplorasi oleh Red Bull hingga bobot RB18 diyakini hanya 15 kilogram di atas berat minimal setelah menurunkan hingga 4 kilogram melalui penggunaan lantai baru dalam balapan di Imola. Berdasarkan perhitungan, setiap penurunan bobot 10 kilogram, mobil akan lebih cepat 0,3 detik per putaran.
Kepala Tim Ferrari Mattia Binotto meyakini, RB18 kini lebih cepat sekitar 0,2 detik dibandingkan dengan F1-75. Defisit itu diharapkan bisa diatasi melalui paket perbaikan performa di Barcelona, 20-22 Mei 2022.
”Benar bahwa Red Bull telah meningkatkan performa mobil mereka sejak awal musim ini dan mereka menggunakan paket perbaikan. Jika saya lihat dalam dua balapan terakhir, mungkin mereka telah meraih 0,2 detik lebih cepat dari kami,” ungkap Binotto dikutip Autosport.
”Seperti biasa, saya harap paket yang kami pakai bekerja sesuai harapan dan bisa bagus untuk memangkas selisih yang kami miliki saat ini dibandingkan dengan Red Bull,” tegas Binotto yang tidak bersedia menyebutkan suku cadang baru apa saja yang akan dipasang.
Mencari celah
Red Bull yang kini sedikit di atas angin juga terus mencari celah perbaikan performa. Selain mengeksplorasi pengurangan bobot mobil, tim asal Austria itu juga berjuang mengatasi masalah keandalan mobil. Max Verstappen tegas mengatakan, keandalan masih menjadi ancaman dalam perburuan juara. Meskipun menang di Miami, dia tidak puas dengan waktu yang hilang dalam sesi latihan karena masalah pada girboks serta sistem hidrolik kemudi. Masalah itu kelanjutan dari kerusakan pompa bahan bakar, serta selang ban bakar tekanan tinggi di Bahrain dan Australia.
Saya harap paket yang kami pakai bekerja sesuai harapan dan bisa bagus untuk memangkas selisih yang kami miliki saat ini dibandingkan dengan Red Bull.
”Anda melihat di Imola sesuatu bisa berubah dengan cepat dan kami memiliki sejumlah balapan menarik ke depan. Mobil bekerja dengan baik. Kami memiliki beberapa pengembangan yang akan ada pada musim panas dan itu akan membantu kami. Kami perlu mengurangi bobot sedikit lagi,” tegas Kepala Tim Red Bull Christian Horner di laman Formula 1.
”Anda selalu bisa meningkat di semua bagian. Kami perlu meningkatkan hal-hal terkait tikungan lambat, kami perlu menghilangkan beberapa kilo dari mobil, keausan ban kemudian menjadi hasil dari bobot, jadi itu semua menjadi tambahan-tambahan kecil yang selalu diburu," ungkap Horner.
Terkait dengan keandalan mobil yang masih dikeluhkan oleh Verstappen dan Sergio Perez, Horner menegaskan bahwa masalah itu akan segera teratasi. Kendala itu juga membuat Perez kehilangan peluang finis di posisi kedua dalam balapan di Miami, karena ada sensor yang rusak.
"Saya tidak berpikir mobil rawan rusak. Ada sesuatu yang kecil tetapi mengganggu, yang biasanya anda lihat dalam tes pramusim, yang baru muncul saat ini, dan membuat frustasi. Tetapi kami bekerja sama dengan HRC (Honda Racing Corporation) dan mereka memberi kami dukungan yang sangat besar, kami akan mengatasi hal-hal itu," pungkas Horner.
Hasil pengembangan untuk memperbaiki mobil-mobil yang dibangun di bawah payung regulasi baru itu akan kembali diuji di Barcelona. Sirkuit ini dinilai cocok untuk memasang paket perbaikan besar, karena para pebalap sudah sangat familiar dengan trek yang dipakai untuk tes pramusim itu. Para pebalap pun bisa langsung fokus menguji paket perbaikan dalam sesi latihan.
Trek yang relatif pendek juga membuat waktu pengujian efisien, karena pebalap bisa cepat menyelesaikan putaran kemudian masuk ke garasi di mana para mekanik mulai melepas dan memasang paket perbaikan lainnya.
Barcelona juga memiliki kombinasi yang ideal antara trek panjang, tikungan cepat, menengah dan lambat. "Karena memiliki trek lurus yang sangat panjang, pengereman keras di Tikungan 1, tikungan radius panjang, tikungan cepat, serta kelokan yang mirip sirkuit jalan raya di sektor terakhir, trek ini menjadi salah satu yang terbaik untuk mengevaluasi paket perbaikan," ungkap analis Formula 1 Jolyon Palmer.
Trek di Barcelona juga tidak mudah menghukum pebalap jika melakukan kesalahan, karena pembatas lintasan yang jauh, sulit dihantam mobil jika keluar trek. Kondisi ini membuat pebalap bisa mengambil risiko lebih besar untuk menguji paket perbaikan yang biasanya hanya dibuat satu unit.