Charles Leclerc dalam misi mengembalikan martabat Ferrari lewat raihan "pole position" di Miami, setelah dua pekan lalu gagal berjaya di Imola. Adapun pebalap Red Bull, Max Verstappen, terjegal masalah keandalan mobil.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
MIAMI, SABTU – Sirkuit Miami, yang dinilai oleh para pebalap Formula 1 bergelombang di sejumlah tikungan, tidak menghalangi Charles Leclerc untuk meraih pole position ketiganya musim ini. Pebalap andalan Ferrari itu mengalahkan rival terkuatnya, Max Verstappen (Red Bull) yang start ketiga karena terhambat oleh masalah keandalan mobil RB18.
Peluang Leclerc memenangi balapan pertama di Miami sangat besar karena Ferrari bisa memainkan track position dengan Carlos Sainz Junior di posisi start kedua. Start di posisi pertama dan kedua itu menjadi yang pertama bagi tim asal Maranello, Italia itu, sejak seri Meksiko musim 2019.
Leclerc mengunci posisi start terdepan melalui putaran terakhirnya. Sedangkan Verstappen gagal memperbaiki waktunya karena kendala oversteer yang dia keluhkan melalui radio tim setelah melakukan satu kesalahan saat menikung.
Dengan kedua pebalapnya di baris terdepan, Ferrari memiliki peluang lebih besar untuk memenangi balapan di Miami. Hal itu bisa menjadi penebusan atas kegagalan mereka berjaya dalam balapan sprint dan balapan utama di Imola. Balapan di Miami akan berlangsung pada Senin (9/5/2022) mulai pukul 2.30 WIB.
"Pekan sebelumya tidak bagus bagi saya. Saya melakukan kesalahan dalam balapan, tetapi hari ini berjalan dengan baik. Kami start dari posisi terdepan dan kami perlu menyelesaikan pekerjaan besok," ungkap Leclerc seusai kualifikasi, Minggu (8/5/2022) dini hari WIB.
Meskipun akan mendapat dukungan dari rekan setimnya, Sainz, untuk memainkan strategi pit-stop, Leclerc tetap mewaspadai ancaman para pebalap Red Bull, Verstappen dan Sergio Perez, yang start di posisi ketiga dan keempat. Apalagi, sirkuit Miami memiliki tiga lintasan lurus panjang yang bisa menguntungkan Red Bull.
"Red Bull sangat cepat di lintasan lurus, adapun kami cepat di tikungan. Besok akan menjadi persaingan yang ketat, tetapi semoga kami bisa kembali ke puncak," ungkap Leclerc.
Motivasi besar juga diraih oleh Sainz yang bangkit setelah mengalami kecelakaan dalam sesi latihan. Dia bangkit dan mendapatan kecepatan dengan Ferrrari F1-75 untuk meraih posisi start kedua. Catatan waktunya hanya terpaut 0,190 detik dari Leclerc.
"Berusaha bangkit dari kecelakaan yang cukup parah. Sama sekali tidak mudah untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri di sirkuit yang sulit seperti trek baru ini. Besok akan menjadi hari yang menarik dengan semua yang terjadi akhir pekan ini. Saya merasa sangat percaya diri dengan mobil. Itu bagus untuk dikendarai di sini. Jadi, saya pkir kami bisa melakukan pekerjaan dengan bagus," ujar Sainz.
Peluang Verstappen
Kebangkitan Ferrari setelah sedikit meredup di Imola berkebalikan dengan Red Bull yang kembali mengalami masalah keandalan mobil, terutama yang dipakai oleh Verstappen. Juara bertahan Formula 1 itu sudah mengalami masalah dengan RB18 sejak sesi latihan pertama pada Jumat. Masalah berlanjut hingga sesi latihan kedua, sehingga membuat Verstappen tidak bisa menjalani banyak putaran.
Masalah beruntun yang dialami oleh Verstappen ada pada girboks yang perlu diganti dalam sesi latihan pertama. Mobil RB18 kemudian sulit dibelokkan karena masalah pada sistem hidrolik kemudi yang kemudian menyebabkan rem terbakar. Kondisi ini membuat pemahamannya pada karakter sirkuit baru di Miami menjadi kurang jika dibandingkan Leclerc. Hal itu menyebabkan Verstappen kehilangan peluang meraih pole position.
"Saya hanya menyelesaikan empat atau lima putaran kemarin (Jumat). Anda tidak boleh seperti itu di sebuah trek baru dan sirkuit jalan raya secara umum. Sangat penting untuk melakukan banyak putaran dan memahami mobil," ungkap Verstappen dikutip Crash.
Persaingan meraih kemenangan di Miami masih belum bisa diikuti oleh Mercedes menyusul performa mobil W13 yang belum membaik meskipun telah menggunakan paket perbaikan.
Verstappen pun mengkritik timnya karena telah mempersulit diri sendiri dengan masalah keandalan mobil yang silih berganti sejak seri pembuka di Bahrain. "Luar biasa kacau dan kami sangat mempersulit diri kami sendiri," ujar dia.
Red Bull sebenarnya bergerak cepat dengan menyediakan mobil yang cepat dan kompetitif bagi Verstappen serta Perez pada Sabtu. Dia pun bisa melesat cepat dalam sesi latihan ketiga. Namun, dalam sesi kualifikasi ketiga, pemahamannya yang kurang solid terhadap sirkuit menyebabkan kesalahan kecil yang berdampak besar pada catatan waktu.
"Saya mengawali hari ini (Minggu dini hari WIB) untuk mempelajari trek, berusaha menemukan setelan karena kemarin tidak ada petunjuk terkait apa saja yang berfungsi karena kami tidak memiliki banyak data untuk dipelajari. Memang, kami berpengalaman mengejar ketertinggalan. Tetapi, untuk benar-benar bersaing melawan tim kuat seperti itu, kami tidak boleh seperti itu. Kami masih bisa mendekat, tetapi kami seharusnya bisa melakukan pekerjaan lebih baik lagi hari ini jika kami memiliki sesi yang mulus pada Jumat," ungkap Verstappen kemudian.
Meskipun merasa kurang puas dengan dinamika akhir pekan ini, Verstappen tetap bersyukur masih bisa meraih posisi start ketiga. "Kami memiliki peluang bagus untuk besok. Mobil bisa dikendalikan dengan cukup baik. Jadi, saya menantikan balapan," ungkap Verstappen.
Mercedes seperti Kanguru
Persaingan meraih kemenangan di Miami masih belum bisa diikuti oleh Mercedes menyusul performa mobil W13 yang belum membaik meskipun telah menggunakan paket perbaikan. Porpoising belum bisa diatasi oleh Mercedes sehingga membuat George Russell tereliminasi di kualifikasi kedua, sedangkan Lewis Hamilton start keenam dengan selisih waktu 0,829 detik dari Leclerc.
"Saya memiliki sesi kualifikasi yang jauh lebih baik dibandingkan yang saya raih dalam tiga balapan sebelumnya. Jadi, saya merasa bersyukur atas itu. Saya ambil ini. Kami akan terus berusaha mengurangi masalah. Kami terus melakukan itu," ujar Hamilton.
"Ada banyak pekerjaan yang luar biasa di belakang layar. Semua orang bekerja sangat keras. Sayangnya saya tidak berpikir kami melakukan langkah maju dalam laju seperti yang kami inginkan. Kesenjangan tetap mirip dengan yang ada di awal tahun," ungkap juara tujuh kali F1 itu kepada Sky Sports F1.
Masalah berkepanjangan untuk mengatasi porpoising itu, diakui oleh Kepala Tim Mercedes Toto Wolff, belum menemukan titik terang. Paket perbaikan yang awalnya diharapkan bisa membuat W13 lebih baik di Miami, ternyata tidak banyak membawa dampak positif.
"Kami benar-benar salah dengan eksperimen yang kami lakukan. Mobil masih tetap memantul-mantul seperti kanguru. Para pebalap tidak senang dengan itu," tegas Wolff.
Sedangkan Russell, yang sempat memuncaki sesi latihan kedua, akhirnya hanya mampu meraih posisi start ke-12. Pebalap muda Inggris itu mengaku mobil terasa berbeda dibandingkan dengan Jumat sehingga dia tidak bisa mendapatkan kecepatan saat kualifikasi.
"Mobil terasa berbeda hari ini dibandingkan dalam FP2. Mobil bermasalah dengan porpoising hari ini. Saya tidak bisa melakukan serangan di setiap tikungan. Padahal, ada potensi itu. Kami cepat, tetapi itu hilang dari kami hari ini. Saya tidak tahu apa yang terjadi," ungkap Russell.
"Kemarin kami terlihat seolah berada dalam persaingan untuk poleposition dan hari ini kami lolos kualifikasi di P12 yang merupakan hasil terburuk tahun ini. Performa terbolak-balik. Saya kecewa gagal mencapai Q3," tegas Russell.