Setelah dipermalukan Vietnam di laga perdana, "Garuda Muda" mengamuk di dua laga berikutnya. Myanmar bakal menjadi sasaran berikutnya karena menjadi penghalang untuk menuju semifinal
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA, YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
HANOI, KOMPAS — Timnas sepak bola Indonesia U-23, yang menanggung malu usai kalah 0-3 dari Vietnam pada laga perdana, perlahan mendongkrak performanya. "Garuda Muda" mengamuk dan memenangi dua laga berikutnya. Myanmar, pada Minggu (15/5/2022), akan menjadi penghalang yang harus dikalahkan Indonesia untuk menuntaskan dendam terhadap Vietnam pada laga final.
Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, berhasrat kembali bertemu Vietnam pada laga final SEA Games 2021 demi membalaskan dendam. Untuk memenuhi ambisi itu, Indonesia harus melaju ke semifinal terlebih dulu. Persaingan menuju semifinal di Grup A kini mengerucut kepada Vietnam, Indonesia, dan Myanmar.
Vietnam berada di atas angin dengan memuncaki grup usai mengatasi Myanmar 1-0. Pasukan muda "Bintang Emas" mengoleksi tujuh poin dari dua kemenangan dan sekali imbang. Peringkat kedua grup dihuni Indonesia yang mengumpulkan enam poin.
Ancaman bagi Indonesia datang dari Myanmar yang menghuni peringkat ketiga. Perolehan poin Myanmar sama dengan Indonesia, tetapi tim asuhan pelatih Velizar Popov kalah selisih gol dengan Indonesia. Dari tiga laga, Indonesia surplus empat gol. Sedangkan Myanmar surplus satu gol.
Untuk itu, kemenangan atas Indonesia di Stadion Viet Tri, Kota Phu Tho, menjadi harga mutlak bagi Myanmar Sebaliknya, Indonesia yang hanya perlu imbang untuk lolos.
Myanmar bakal bermain agresif sejak menit-menit awal. Ini akan menjadi masalah bagi Indonesia yang kerap kehilangan kontrol pada awal laga.
Kecenderungan itu ditunjukkan "Garuda Muda" di tiga laga sebelumnya. Para pemain lawan senantiasa bisa leluasa bermanuver dan mengancam lini pertahanan Indonesia.
Meski selalu kedodoran di awal, grafik performa Indonesia terus meningkat. Pada laga kontra Timor Leste, Indonesia mengamuk. Timor Leste dibekap dengan skor 4-1. Di laga berikutnya, Indonesia menekuk Filipina dengan skor 4-0.
Puncak kemarahan "Garuda Muda" akan tersaji di laga kontra Myanmar. Laga ini menentukan apakah Indonesia bisa menuntaskan dendamnya kepada Vietnam.
"Pemain telah bekerja keras. Selanjutnya kami fokus melawan Myanmar. Kami tentu ingin meraih kemenangan dan lolos ke semifinal," kata Shin.
Indonesia lebih diunggulkan di laga ini. Catatan pertemuan kedua tim memihak Indonesia. Sejak 2017, "Garuda Muda" telah bertemu dua kali dengan Myanmar. Dua laga itu dimenangi Indonesia. Apalagi Myanmar baru saja menjalani laga menghadapi Vietnam yang menguras energi dan emosi. Kondisi ini bisa dimanfaatkan Indonesia untuk mengacaukan pola permainan yang diinginkan Myanmar.
Indonesia mesti mewaspadai kebangkitan Myanmar. Meski tidak diunggulkan, Myanmar sempat memuncaki Grup A usai mengalahkan Filipina dan Timor Leste. Di laga ketiga menghadapi tuan rumah Vietnam, Myanmar tampil solid meski kalah tipis 0-1. Mereka membuat para pemain Vietnam kesulitan mencetak gol. Benteng Myanmar pada akhirnya runtuh di menit ke-76 lewat gol Do Hung Dung.
Popov menyebut timnya sedang mengalami masa sulit karena datang ke SEA Games tanpa persiapan matang. Para pemain muda timnas Myanmar sudah lama tidak bertanding karena kompetisi domestik mereka berhenti dua tahun.
"Pada laga melawan Indonesia U-23, mungkin tidak ada yang perlu ditakutkan karena kami selalu siap menghadapi lawan manapun. Jika kami berani bermain dengan kekuatan dan semangat yang baik, akan ada kesempatan (untuk lolos ke semifinal)," ujar Popov.
Popov melihat Indonesia sebagai tim yang kuat dengan tiga pemain senior mulai padu bersama para yuniornya. Meski demikian, Myanmar akan mencoba memenangkan laga untuk menggenggam tiket semifinal sekaligus mengubur impian Indonesia untuk membalas dendam kepada Vietnam.
Hasil berbeda didapat tim tenis putra dan putri Indonesia pada kategori beregu SEA Games Vietnam 2021. Tim putra lolos ke final, sementara tim putri tersingkir pada semifinal.
Setelah mengalahkan tuan rumah, yang merupakan unggulan kedua beregu putra, Indonesia mengalahkan Malaysia 2-0 pada semifinal di Stadion Hanaka, Bac Ninh, Sabtu (14/5/2022). Lawan Indonesia pada final adalah unggulan pertama Thailand yang menang atas Filipina juga dengan 2-0.
Sebaliknya, Aldila Sutjiadi dan kawan-kawan, yang menjadi unggulan kedua tersingkir pada semifinal. Tampil dalam penampilan pertama, setelah mendapat bye di babak pertama, Indonesia langsung kalah dari Vietnam pada dua partai pertama yang memainkan nomor tunggal.
Dalam laga ketat, Beatrice Gumulya, kalah dari Savanna Ly 2-6, 6-2, 6-7 (5). Adapun tunggal putri terbaik Indonesia, Adila, dikalahkan Chanelle van Nguyen 3-6 4-6. Sebelum SEA Games 2021 dimulai, Aldila menyebut Chanelle sebagai salah satu pesaing terkuat.
Saya hanya berusaha menikmati pertandingan, tampil tanpa beban. (Achad Imam Maruf)
Pada beregu putra, dua kemenangan Indonesia dari nomor tunggal didapat Achad Imam Maruf dan Muhammad Rifqi Fitriadi. Pemain senior, Christopher Rungkat, disimpan dalam pertandingan tesebut.
Achad, yang merupakan debutan dalam tim SEA Games Indonesia, mengalahkan M. Aiman bin Hamdan 7-6(4), 2-6, 6-4 pada partai pembuka. Setelah itu, Rifqi menang atas Hao Sheng Kaoy 6-7 (3), 6-3, 6-0.
"Saya hanya berusaha menikmati pertandingan, tampil tanpa beban," kata Achad.
Pertemuan Indonesia dan Thailand pada final beregu putra, Minggu, menjadi ulangan final SEA Games Singapura 2015, ketika kategori beregu terakhir kali dipertandingkan dalam cabang tenis. Saat itu, Indonesia yang diperkuat Christopher, David Agung Susanto, Sunu Wahyu Trijati, dan Aditya Hari Sasongko kalah 1-2.
Untuk menghadapi Thailand, kapten tim putra Indonesia Febi Widhiyanto menyiratkan akan memainkan Christopher dan Rifqi pada partai tunggal. Itu akan dilakukan untuk meraih kemenangan dalam dua partai pertama.