Marc Marquez akan mengawali balapan MotoGP di Portimao tanpa memasang target tertentu supaya bisa fokus memahami motor RC213V dengan lebih baik. Namun, dia akan tetap agresif karena DNA-nya adalah menyerang.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
PORTIMAO, KAMIS – Marc Marquez memilih realistis dengan tidak memasang target terlalu muluk dalam balapan MotoGP seri Portugal akhir pekan ini, meskipun dua pekan lalu mampu tampil brilian di Amerika. Pebalap tim Repsol Honda itu merasa masih ada sesuatu yang kurang untuk bersaing meraih podium, terutama pemahaman pada RC213V. Marquez pun mengawali akhir pekan ini tanpa target tertentu di trek yang sangat teknikal dan menguras tenaga, dengan lintasan yang naik-turun, serta tikungan miring ke dalam dan ke luar itu.
Trek sepanjang 4,6 kilometer dengan 15 tikungan ini dinilai sesuai dengan karakter membalap Marquez yang agresif. Dia juga memetik hasil bagus pada 2021 dengan finis di posisi ketujuh dalam kondisi masih dalam proses pemulihan cedera humerus kanan. Trek yang naik turun mengikuti kontur lahan, serta tikungan-tikungan buta yang beberapa memiliki kemiringan ke dalam dan ke luar akan menuntut fisik prima serta akurasi manuver.
"Saya menyukai tata sirkuit, naik dan turun, tidak rata, tikungan-tikungan yang bervariasi, tikungan-tikungan aneh. Ini merupakan trek di mana anda perlu mengalir dengan baik. Tahun lalu saya sedikit kesulitan untuk memahami trek, juga dengan kemiringan di sejumlah tikungan, dan naik-turun," ungkap Marquez dalam konferensi pers di Portimao, Kamis (21/4/2022) malam WIB.
Marquez mengakui, tahun lalu dirinya sempat membahas karakter Sirkuit Internasional Algarve itu dengan pebalap tuan rumah Miguel Oliveira yang memenangi balapan musim 2020 saat membela KTM Tech3. Oliveira kini membela tim pabrikan KTM.
"Saya ingat berada di konferensi pers sebelum balapan tahun lalu dan saya membahas itu dengan Miguel Oliveira. Dia mengatakan, anda perlu mengalir di trek ini, karena dia pemenang sebelumnya. Itu benar, jika anda menemukan aliran, maka semuanya akan lebih mudah, tetapi jika anda melawan motor, maka akan menjadi sulit dan semakin sulit di trek balap ini," ungkap Marquez
"Jadi, kita lihat saja. Ini akan menjadi akhir pekan yang tidak tentu dengan kondisi cuaca dan itu akan menjadi masalah lain. Namun, bagi saya yang terpenting adalah memahami motor baru dan paket baru ini di trek Eropa yang lebih kecil, lebih sempit dan anda perlu lebih presisi," tegas Marquez.
Meskipun trek ini dinilai sesuai dengan karakter balapnya, serta sinyal performanya mulai pulih dengan hasil di Austin, Marquez menilai dirinya tidak bisa langsung berharap bisa menang. Masih ada tahapan yang perlu dia tempuh. Namun, saat peluang itu muncul, dia akan memaksimalkan.
"Saya akan memiliki pendekatan yang sama di sini, di Portimao. Jika saya merasa bagus, DNA saya adalah menekan, menyerang. Itu yang saya lakukan di Austin dan yang akan saya lakukan di sini jika saya merasa bagus," tegas Marquez.
"Saya merasa siap, tetapi musim ini posisi terbaik saya adalah di lima besar. Jadi, saya tidak bisa berpikir bisa memenangi balapan dari hasil posisi kelima. Ada langkah-langkah di antara itu. Sekarang saya perlu melakukan langkah berikutnya, mungkin finis di podium, atau hasil lima besar lainnya. Saya tidak tahu. Namun, dalam kejuaraan MotoGP yang tidak bisa diprediksi ini, anda tidak bisa mendekati akhir pekan dengan target yang jelas. Anda perlu memahami di mana posisi anda di sepanjang akhir pekan balapan," jelas Marquez.
Tantangan di Portimao menjadi lebih besar karena mengombinasikan hal teknis dan fisik. Balapan akan sangat melelahkan. Marquez menilai akan sulit untuk menghemat energi sejak sesi latihan supaya bisa tetap segar saat balapan, seperti di Amerika.
"Di Austin saya sangat bisa mengendalikan diri saya untuk bertahan terkait kondisi fisik dan itu sangat membantu saya untuk balapan Minggu. Di sini, saya dalam kondisi yang lebih baik dan cuaca juga akan sedikit membantu karena dalam hujan anda tidak terlalu memaksa motor," ungkap juara dunia delapan kali di semua kelas itu.
"Menyenangkan bisa kembali balapan tahun lalu di sini di Portimao setelah lama cedera. Itu bukan tahun yang mudah, naik-turun, serta dengan sejumlah cedera tetapi kami di Portimao untuk bersaing. Benar bahwa di dalam garasi kami, kami tidak memiliki banyak referensi karena saya balapan satu kali, hanya setengah," ujar Marquez yang tidak tampil dalam balapan kedua di Portimao karena diplopia.
Jika saya merasa bagus, DNA saya adalah menekan, menyerang. Itu yang saya lakukan di Austin dan yang akan saya lakukan di sini jika saya merasa bagus. (Marc Marquez)
Menurut Marquez, pada balapan terakhir di Portimao, Alex (Marquez) dan Pol (Espargaro) cukup cepat. "Kami perlu memahami dengan motor baru ini apakah kami bisa terus dengan cara yang sama dengan di Austin, ini saat untuk mengonfirmasi ulang di sini di Portimao," lanjut Marquez.
"Cara terbaik untuk mendekati akhir pekan ini adalah tanpa target tertentu dan hanya berusaha memahami, berusaha untuk merasakan motor dan setelah sesi pemanasan kami akan memahami di mana kami berada," kata Marquez, yang kini di posisi ke-13 klasemen terpaut 40 poin dari pemuncak kalsemen Enea Bastianini.
Meskipun semakin memahami motor baru RC213V yang karakternya berbeda dengan motor-motor sebelumnya, Marquez menilai, masih ada yang perlu ditingkatkan. Pencapaian di COTA belum dapat dijadikan patokan untuk meraih hasil bagus di trek lain. Apalagi, masih ada sejumlah perbaikan yang perlu dilakukan oleh Honda.
"Austin merupakan akhir pekan yang bagus. Targetnya adalah membangun kembali kepercayaan diri dan kami melakukan itu. Kami menjalani akhir pekan yang solid dan itu yang terpenting. Benar bahwa saya selalu menginginkan lebih, tetapi bisa finis keenam adalah hasil yang bagus. Usaha untuk kembali bangkit sangat bagus, tetapi kami mencari sesuatu yang lebih. Apa pun itu, kami masih memiliki masalah teknis saat start," ujar Marquez.
Marquez yang start dari posisi kesembilan di Amerika, tidak bisa langsung melesat karena motornya seperti mengaktifkan pembatas putaran mesinnya. Dia akhirnya berada di posisi paling belakang, ke-24, tetapi mampu bangkit dan finis di posisi keenam. Terkait apa masalah pada motornya, Marquez mengakui dirinya tidak bisa mengungkapkan itu.
"Maaf, saya tidak bisa mengatakan apa yang terjadi pada motor. Saya tidak tahu apakah Honda akan mengatakan, tetapi saya tidak bisa. Hal-hal seperti ini bisa terjadi pada motor baru dan yang terpenting adalah Honda menemukan masalahnya dan menyelesaikan itu untuk ke depan," ungkap pebalap berusia 29 tahun itu.
"Setelah balapan, saya berkata, 'kawan-kawan, dalam sepuluh tahun kita tidak memiliki masalah pada motor jadi kadang itu bisa terjadi'. Kadang saya membuat kesalahan, kadang saya kecelakaan empat kali dalam sepekan seperti di Indonesia, dan para mekanik tidak pernah mengatakan apapun kepada saya dan selalu memiliki wajah senang. Tim ini dan kami bekerja dengan cara yang sama dalam momen-momen baik dan buruk," tegas Marquez.