Portimao menjadi sirkuit spesial bagi Marc Marquez karena menandai langkah krusialnya kembali ke MotoGP setelah sembilan bulan absen pada 2021. Kini, Marquez berjuang meraih momentum di Portimao, untuk tampil konsisten.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
PORTIMAO, SELASA — Marc Marquez menyambut balapan seri Portugal di Portimao, akhir pekan ini, dengan optimisme tinggi setelah tampil brilian di Austin, Amerika Serikat, dua pekan lalu. Pebalap tim Repsol Honda itu memang hanya finis keenam, tetapi hasil itu diraih melalui performa mengagumkan setelah sempet tercecer di posisi ke-24, atau paling belakang.
Namun, Marquez meraih hasil lebih penting, yaitu mulai bisa memacu RC213V dengan gaya membalapnya, dan fisiknya tidak mengalami masalah di akhir balapan yang menguras tenaga itu.
”Saya menantikan balapan di Portugal, sirkuit itu sangat menuntut kondisi fisik, tetapi sangat menyenangkan untuk memacu motor,” ungkap Marquez di laman Honda Racing Corporation, Selasa (19/4/2022). ”Di AS kami menunjukkan kecepatan kami dan apa yang kami mampu kami lakukan meskipun tidak semuanya berjalan dengan sempurna.”
”Saya ingin kembali bertarung di depan dan meraih poin bagus setelah (mengalami momen) bukan awal tahun terbaik. Kami harus terus fokus bekerja pada diri kami dan motor untuk bisa meraih hasil maksimal, tetapi saya mengetahui kondisi saya dan Honda bekerja sangat keras,” ujar pebalap asal Spanyol itu.
Marquez bisa saja memenangi seri Amerika itu jika pembatas putaran mesin tidak aktif saat dia start dari posisi kesembilan. Masalah pada motor itu membuat Marquez berada di posisi paling belakang. Tetapi, dia mampu bangkit dengan kecepatan tiap putaran (pace) setara dengan pemimpin balapan, Jack Miller. Dia juga sempat mencetak waktu putaran tercepat dalam balapan yang dia nilai seperti sprint itu.
Pebalap berusia 29 tahun itu juga menyuguhkan sejumlah manuver agresif khasnya, seperti saat bertarung dengan pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo. Marquez memenangi perebutan posisi keenam itu, hasil maksimal yang bisa dia raih, karena energinya terkuras.
Saya menantikan balapan di Portugal, sirkuit itu sangat menuntut kondisi fisik, tetapi sangat menyenangkan untuk memacu motor.
Meskipun kelelahan dan tidak bisa lagi memaksa motor untuk masuk lima besar, Marquez tidak mengalami kendala fisik. Kelelahan itu wajar setelah dia mati-matian berjuang dari posisi ke-24. Diplopia yang baru pulih pun tidak muncul akibat keletihan itu.
Performa di Austin itu pun membangkitkan kepercayaan diri Marquez yang merosot setelah mengalami kecelakaan highside di Mandalika. Momen yang dia sebut sebagai grand prix terburuk dalam karier balapnya itu kini sudah menjadi masa lalu. Dia kini berada dalam kepercayaan diri tinggi, dan menyambut balapan di Portimao yang merupakan seri pembuka di benua Eropa, dengan target meraih konsistensi performa.
Konsistensi menjadi kunci meraih gelar juara yang menjadi target Marquez dalam musim kesepuluhnya di MotoGP ini. Marquez kini berada di posisi ke-23 dengan 21 poin, terpaut 40 poin dari pemuncak klasemen sementara, pebalap Gresini Racing Enea Bastianini.
Krusial
Portimao juga krusial bagi Pol Espargaro, rekan setim Marquez, untuk meraih konsistensi. Dia mengawali musim 2022 dengan optimisme tinggi setelah 17 lap memimpin balapan di Lusail, Qatar, dan finis di posisi ketiga. Pencapaian itu melambungkan kepercayaan diri Espargaro bahwa musim ini dia akan bisa masuk dalam persaingan juara.
Meski demikian, dia kemudian menemui momen benturan antara keinginan dan kenyataan dalam balapan di Mandalika dan Termas de Rio Hondo. Momen sulit kembali dia alami di Austin karena dia balapan dalam kondisi sakit dan hanya mampu finis di posisi ke-13. Tiga balapan yang berakhir mengecewakan itu menempatkan Espargaro di posisi ke-11 dengan 23 poin.
Mantan pebalap KTM itu sudah memulihkan diri selama jeda balapan, dan kini dalam kondisi prima untuk menjalani seri Portugal, 22-24 April. Dia memiliki memori bagus di Portimao, meskipun sedang menjalani musim yang sangat sulit pada 2021. Dalam dua balapan di Portimao musim lalu, Espargaro meraih lompatan besar dari gagal finis pada balapan pertama dan kemudian finis keenam dalam balapan kedua. Dia kini bertekad bangkit di Sirkuit Internasional Algarve dan kembali berada di atas podium.
”Dengan balapan kembali ke Eropa, saya berharap sedikit mengawali dari awal dan menemukan apa yang kami raih pada awal tahun ini. Setelah seri Qatar, sepertinya hal-hal sedikit berlawanan dengan kami, tetapi masih banyak balapan tersisa dan banyak pekerjaan untuk diselesaikan. Portimao adalah sirkuit tempat saya selalu bisa menikmati. Jadi, bersama motor baru Honda, saya memiliki sejumlah harapan bagus untuk akhir pekan ini,” ungkap Espargaro.