Kepercayaan diri Marc Marquez merosot setelah kecelakaan parah di Mandalika yang menyebabkan diplopianya kambuh. Kini dia fokus memulihkan kepercayaan dirinya dalam seri Amerika, di mana dia tujuh kali menang di sana.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
AUSTIN, KAMIS —Marc Marquez sudah pulih dari cedera diplopia atau penglihatan ganda, tetapi kepercayaan dirinya untuk memacu motor merosot jauh. Kondisi itu disebabkan oleh empat kecelakaan di Mandalika yang tidak dia pahami penyebabnya sehingga insiden keempat membuat diplopianya kambuh. Marquez kini berusaha memulihkan kondisi mentalnya mulai sesi latihan bebas pertama MotoGP seri Amerika, Jumat (8/4/2022) pukul 21.55 WIB. Meskipun tidak menargetkan memenangi balapan, Marquez tetap menjadi favorit peraih podium di Austin.
Marquez mengalami empat kecelakaan di Mandalika karena Honda kesulitan menemukan kompromi setelan motor dengan ban belakang kompon medium berselubung kompon keras. Kondisi itu menyebabkan para pebalap Repsol Honda tidak memiliki daya cengkeram ban belakang yang baik. Kecelakaan terakhir yang dialami Marquez, dalam sesi pemanasan, menyebabkan dia absen dalam balapan seri Indonesia karena gegar otak. Benturan keras pada kepala Marquez pun memicu diplopia episode ketiga.
Terkait dengan kecelakaan highside di Mandalika, Marquez mengaku tidak terlalu ingat kejadian itu. ”Sebenarnya saya tidak ingat banyak, saya lebih ingat dari video, dari foto-foto, dibandingkan dengan apa yang saya rasa saya ingat,” ungkap Marquez dalam konferensi pers menjelang balapan seri Amerika, Jumat (8/4/2022) dini hari WIB.
Namun, Marquez menilai balapan di Mandalika merupakan yang terburuk dalam kariernya.
”Benar bahwa seri Indonesia merupakan balapan terburuk dalam karier saya. Saya mengalami terlalu banyak kecelakaan, itu adalah kecelakaan-kecelakaan yang tidak saya pahami, dalam kecelakaan saat sesi pemanasan, saya menggunakan ban belakang baru dan saya begitu saja mengalami highside,” ungkap juara dunia delapan kali di semua kelas itu di laman MotoGP.
Namun, apa pun itu sudah berlalu dan sekarang saatnya membangun kembali kepercayaan diri dan membangun lagi proses (adaptasi dengan motor). Kondisi di Indonesia sangat sulit, tetapi lebih sulit lagi dalam pekan berikutnya.
”Namun, apa pun itu sudah berlalu dan sekarang saatnya membangun kembali kepercayaan diri dan membangun lagi proses (adaptasi dengan motor). Kondisi di Indonesia sangat sulit tetapi lebih sulit lagi dalam pekan berikutnya. Beruntung saya bisa berada di sini,” ujar Marquez.
Marquez sudah dua kali absen balapan, di Indonesia serta balapan berikutnya di Argentina. Kondisi penglihatannya sebenarnya sudah normal menjelang balapan di Termas de Rio Hondo, tetapi dia memilih beristirahat karena merasa tidak termotivasi untuk mengambil risiko besar dengan ikut balapan.
”Sudah pasti setelah Mandalika merupakan pekan yang sangat berat, tetapi saya beruntung cedera penglihatan tidak separah sebelumnya. Bahkan saya nyaris berangkat ke balapan di Argentina, tetapi saya tidak merasa termotivasi untuk mengambil risiko itu, dan saya tidak menginginkan itu,” ujar pebalap berusia 29 tahun itu.
”Saya berbicara dengan dokter dan kami memutuskan untuk tetap di rumah dan relaks, serta kemudian berlatih lagi dengan cara yang bagus,” kata Marquez.
”Pekan ini saya menjalani pemeriksaan oleh dokter lagi dan penglihatan sudah pulih. Saya telah berlatih dengan motor dan kita lihat saja. Saya datang ke sini ke seri Amerika tidak dalam kondisi terbaik, tetapi kami akan berusaha menjalani FP1 dengan baik dan mengawali balapan yang sangat bagus,” ujar kakak Alex Marquez itu.
Terkait dengan kondisi fisiknya, Marquez menilai, saat ini kebugarannya lebih baik dibandingkan dengan saat di Qatar. Dalam balapan seri pembuka itu, dia mengawali balapan dengan bagus dan berada dalam posisi tiga besar. Namun, kondisi fisiknya yang belum bugar membuat dia kehilangan konsistensi dan akhirnya finis di posisi kelima.
”Kondisi fisik saya dibandingkan dengan Qatar, saya merasa merasa sedikit lebih baik, tetapi benar bahwa terkait kepercayaan diri saya merasa sangat buruk. Ini sesuatu yang sangat jelas dalam akhir pekan setelah cedera lainnya. Khususnya, ketika itu berdampak pada penglihatan, sesuatu yang membuat saya merasa takut,” ungkap Marquez.
Terkait dengan target balapan di Sirkuit Amerika atau COTA, Marquez mengaku tidak memasang target kemenangan meskipun tidak menutup peluang dirinya finis terdepan. Saat ini, fokus utamanya adalah memulihkan kepercayaan dirinya.
”Pendekatan untuk akhir pekan ini, tidak memasang target kemenangan. Sekarang saya hanya ingin membangun kepercayaan diri lagi, dan jika saya tidak merasakan itu, maka tidak akan ngotot karena kemudian kecelakaan yang tidak diharapkan akan terjadi, seperti di Indonesia,” ungkap Marquez.
Marquez kini lebih berhitung dengan risiko diplopia berikutnya karena syaraf keempat mata kanannya bisa kembali terpengaruh jika kepala mengalami benturan keras. Risiko diplopia kambuh lagi sudah dikonsultasikan dengan dokter Sanchez Dalmau yang merawat dirinya, dan risiko itu akan sama kapan pun dia mengalami kecelakaan.
”Dia mengatakan pada akhirnya hantaman, benturan yang saya alami, Anda melihat kecelakaan itu, benturannya sangat keras, dan saya akan memiliki risiko yang sama akhir pekan ini, serta saya akan memiliki risiko yang sama dalam setahun atau dua tahun ke depan. Karena pada akhirnya saraf (mata) yang menjadi salah satu titik lemah saya,” kata Marquez.