DNA Marquez Bersemi di Portimao
Marc Marquez menemukan momentum untuk meraih podium pertamanya musim ini menyusul hujan yang mengguyur Portimao dalam dua sesi latihan MotoGP seri Portugal, Jumat. Trek basah menjadi ladang subur bagi DNA Marquez.
PORTIMAO, JUMAT — Marc Marquez bak mendapatkan lahan subur untuk menyemai DNA membalapnya di trek basah Sirkuit Internasional Algarve, Portimao, Portugal. Pebalap yang dikenal sebagai ”rain master” itu pun mengalirkan motor RC213V hingga memimpin catatan waktu tercepat sekaligus ritme pace yang kompetitif. Hujan diprakirakan masih akan turun pada Sabtu saat kualifikasi, yang membuka lebar peluang Marquez meraih pole position untuk menjemput podium pertamanya musim ini.
Posisi start di baris depan akan membuka lebih lebar peluang Marquez untuk finis di podium jika balapan pada Minggu (24/4/2022) mulai pukul 19.00 WIB berlangsung dalam kondisi kering. Prakiraan cuaca untuk Minggu berawan dengan potensi hujan kecil. Marquez sudah mengantisipasi itu dengan menghemat tenaga, di mana dia lebih banyak menghabiskan 45 menit FP2 (latihan kedua) menganalisis data di garasi tim Repsol Honda.
Baca juga: Marquez Akan Menyerang di Portimao
Marquez mengawali akhir pekan ini tanpa target pasti karena dia masih ingin memahami motor baru RC213V yang karakternya berbeda dengan motor-motor Honda sebelumnya. Namun, sejak sesi latihan bebas pertama, Jumat (22/4/2022), Marquez langsung mendapat momentum menyusul hujan yang mengguyur Portimao. Dia pun konsisten di tiga besar catatan waktu FP1 hingga akhirnya mencetak lap tercepat 1 menit 50,666 detik. Marquez juga memiliki pace terbaik dan konsisten pada rentang 1 menit 51,7 detik hingga 51,8 detik dengan ban basah kompon lunak depan-belakang.
Dalam sesi latihan bebas kedua (FP2), Marquez menggunakan ban basah depan-belakang berkompon medium-lunak. Catatan waktu putaran lebih lambat dibandingkan dengan FP1, tetapi dia tetap memiliki pace yang terbaik ketimbang pebalap lain yang juga menggunakan ban sama. Catatan waktu tercepat Marquez di bawah rekan satu timnya, Pol Espargaro, dengan 1 menit 50,707 detik, yang masing-masing menempati posisi kedua dan pertama di akhir FP2.
”Ini akan menjadi akhir pekan yang tidak tentu dengan kondisi cuaca dan itu akan menjadi masalah lain. Tetapi, bagi saya yang terpenting adalah memahami motor baru dan paket baru ini di trek Eropa yang lebih kecil, lebih sempit, dan Anda perlu lebih presisi,” ujar Marquez saat konferensi pers, Kamis.
Saya akan memiliki pendekatan yang sama di sini, di Portimao, tetapi jika saya merasa bagus, DNA saya adalah menekan, menyerang. Itu yang saya lakukan di Austin dan yang akan saya lakukan di sini jika saya merasa bagus.
”Saya akan memiliki pendekatan yang sama di sini, di Portimao, tetapi jika saya merasa bagus, DNA saya adalah menekan, menyerang. Itu yang saya lakukan di Austin dan yang akan saya lakukan di sini jika saya merasa bagus,” kata Marquez.
Baca juga: Persaingan Sesungguhnya Dimulai di Portimao
”Saya merasa siap, tetapi musim ini posisi terbaik saya adalah di lima besar, jadi saya tidak bisa berpikir bisa memenangi balapan dari hasil posisi kelima. Ada langkah-langkah di antara itu. Sekarang saya perlu melakukan langkah berikutnya, mungkin finis di podium atau hasil lima besar lainnya,” kata Marquez.
Trek basah membuat Sirkuit Portimao semakin sulit bagi para pebalap. Dalam kondisi kering pun, trek ini sangat teknikal, dengan kondisi naik turun mengikuti kontur lahan, serta tikungan-tikungan berkemiringan. Manuver di tikungan menuntut kepresisian tinggi. Dalam kondisi basah, pebalap dituntut lebih jeli dalam bukaan gas, pengereman, dan kemiringan motor saat memasuki tikungan. Jika mereka terlalu miring dan menginjak rem terlalu keras, maka risiko terjatuh akan sangat tinggi, seperti dialami oleh Francesco Bagnaia, Marco Bezzecchi, Jack Miller, Luca Marini, Takaaki Nakagami, dan Johann Zarco.
Bezzechi yang menempati posisi ketiga tercepat dalam FP1 mengalami kecelakaan di awal FP2 pada Tikungan 9. Dia terlalu miring dan kehilangan cengkeraman sehingga motor dan tubuh pebalap VR46 Racing itu meluncur di aspal, kemudian terguling-guling di area run-off. Sebelumnya, Bagnaia yang baru saja mencetak waktu kompetitif di awal FP2 juga terjatuh di Tikungan 3.
Selain dua pebalap Repsol Honda yang mampu cepat dalam trek basah, para pebalap Ducati juga menunjukkan performa yang kompetitif. Bagnaia yang memenangi balapan terakhir di Portimao juga mampu memacu motornya dengan ritme yang bagus. Setali tiga uang, rekan satu timnya, Miller, yang meraih podium ketiga di seri Algarve musim lalu, juga konsisten dengan ritme pace.
Baca juga: Marquez: ”Saya Akan Mengambil Risiko”
Tantangan berat Quartararo
Fabio Quartararo mengalami momen sulit di trek basah dan hanya menempati posisi ke-13 di akhir FP2. Meskipun dia mampu mencetak pace yang cukup bagus, catatan waktu tercepat satu putaran tidak cukup untuk meraih posisi start yang bagus. Dengan defisit kecepatan puncak Yamaha YZR-M1 mencapai 13 kilometer per jam, seperti di Austin, Quartararo akan sulit meraih posisi start di baris depan. Tanpa posisi start yang bagus, akan sulit bagi Quartararo meraih podium karena sulit mendahului motor-motor pabrikan lain yang lebih cepat di trek lurus.
”Kami harus (mendapat paket perbaikan) karena, bayangkan, saya merasa senang finis P7 di Austin. Itu terdengar konyol, juara dunia tahun lalu dan sekarang senang bisa finis di posisi tersebut. Kami perlu mendapatkan sesuatu yang baru,” kata Quartararo, dikutip Crash.
Pemenang balapan pertama di Portimao musim 2021 itu menilai, peluangnya meraih podium musim ini 50:50. Namun, dalam balapan berikutnya di Jerez dan Le Mans, peluang menang besar. ”Di sini 50:50 bagi kami. Tetapi, Jerez dan Le Mans trek yang penting bagi kami. Kami tidak bisa membuat kesalahan. Jika kami ingin bertarung dalam perebutan juara, maka kesalahan tidak boleh terjadi, jadi pada trek-trek seperti itu seharusnya podium, atau akan sangat sulit untuk berada di posisi yang bagus di akhir tahun ini,” ungkap Quartararo yang mulai dikabarkan akan meninggalkan Monster Energy Yamaha di akhir musim ini.
Baca juga: Marquez Mengail Momentum di Portimao
Pebalap asal Perancis itu kini akan fokus pada gaya membalapnya untuk memaksimalkan peluang yang ada. ”Rencana saya adalah menekan sekeras-kerasnya untuk meraih posisi start sebaik mungkin. Saya tidak memiliki rencana lain yang lebih baik dari itu,” ucap pebalap berjuluk ”El Diablo” itu.