Mercedes akui W13 masih kalah cepat dari Ferrari F1-75 dan Red Bull RB18 dan belum akan berubah banyak saat balapan di Imola, akhir pekan ini. Tim Panah Perak masih perlu kerja keras memeras potensi W13.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
IMOLA, KAMIS — Mercedes yang merajai Formula 1 pada rentang 2014-2021 mengalami masa sulit di awal musim 2022 yang menerapkan regulasi baru. Mobil W13 yang mengalami masalah serius dengan porpoising (mobil memantul-mantul saat dalam kecepatan tinggi) yang saat ini hanya bisa sedikit diatasi dengan mengorbankan performa mobil. Masalah itu belum akan tuntas saat F1 menjalani balapan pertama di Eropa, yang akan berlangsung di Sirkuit Imola, Italia, 22-24 April. Selisih kecepatan W13 dengan F1-75 dan RB18 belum akan berubah banyak.
Tim Panah Perak berpikir realistis dengan memaksimalkan apa yang mereka miliki saat ini untuk menjalani balapan di Imola. Mereka akan kembali mengumpulkan data untuk memperbaiki pemahaman pada masalah W13 yang pelik. Usaha perbaikan yang mereka lakukan dalam tiga seri pertama musim 2022 belum membuahkan hasil memuaskan meskipun mulai ada peningkatan performa di Australia, dua pekan lalu. Bahkan, Lewis Hamilton menilai, sejauh ini tidak ada perbaikan yang memberi perbedaan signifikan.
Rekan setim juara dunia tujuh kali F1 itu, George Russell, juga mengakui bahwa akhir pekan ini Mercedes belum akan bisa bersaing di papan atas. Meskipun dia bisa finis di posisi ketiga di Australia, itu lebih karena kerusakan mobil RB18 yang dipacu Max Verstappen hingga dia gagal finis. Saat finis, selisih waktu Russell dengan pebalap Ferrari, Charles Leclerc, yang memenangi balapan mencapai 25,593 detik. Sementara dengan pebalap Red Bull, Sergio Perez yang finis kedua, selisihnya hampir 5 detik.
”Saya bisa mengatakan kami telah melakukan banyak kemajuan, tetapi saya pikir kami harus perlu melihat pada waktu putaran dan kami sama sekali belum memangkas selisih itu,” kata Russell dalam konsferens pers daring yang dikutip RacingNews365, Kamis (21/4) dini hari WIB.
”Kami tahu kami masih memiliki sangat banyak pekerjaan untuk diselesaikan, tetapi saya memiliki keyakinan bahwa kami akan bisa melakukan itu. Kami tahu potensi yang ada pada mobil dan kami memiliki sangat banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengeluarkan performa tersebut,” kata Russell yang kini di posisi kedua klasemen sementara.
Pebalap muda asal Inggris itu berharap solusi pada masalah W13 segera ditemukan oleh para insinyur dan mekanik Mercedes. Namun, dia realistis, itu belum akan terjadi dalam balapan di Imola akhir pekan ini. Apalagi, Mercedes belum akan memasang paket perbaikan besar.
Itu tidak akan terjadi dalam semalam. Itu belum akan terjadi pada balapan berikutnya.
”Itu tidak akan terjadi dalam semalam. Itu belum akan terjadi pada balapan berikutnya,” kata Russell.
”Namun, saya pikir, pada saatnya kami akan tiba di sana. Jadi, hingga itu terjadi, jika kami terus meraih hasil seperti ini, itu akan membuat kami tetap dalam persaingan juara,” ujar Russell terkait dengan konsisten finis di lima besar seperti saat di Australia.
Pebalap hasil binaan Mercedes yang sempat ditempa di tim Williams itu juga pernah mengatakan bahwa W13 berada dalam posisi yang tanggung saat balapan. Mereka tidak masuk di papan tengah karena mobil lebih cepat, tetapi terlalu jauh untuk masuk ke papan atas. Kondisi seperti ini yang membuat frustrasi karena dia tahu mobil memiliki potensi untuk menjadi lebih cepat dan bersaing dengan Ferrari serta Red Bull.
Kerja keras
Kendala yang dihadapi oleh tim Panah Perak itu menuntut sistem kerja yang rapi dan tidak terburu-buru, seperti diungkapkan oleh Kepala Tim Mercedes Toto Wolff. Mereka kini fokus mengumpulkan data di setiap balapan untuk mendapatkan informasi yang lebih detail terkait dengan karakter dan perilaku W13. Tim pabrikan asal Jerman itu pun tidak ingin terburu-buru memasang paket perbaikan tanpa mengetahui pasti apa penyebab W13 sulit sekali disetel untuk mengatasi porpoising tanpa mengorbankan performa. Jika memaksakan diri menggunakan paket perbaikan, dikhawatirkan tim mekanik dan insinyur justru akan semakin bingung.
Kini, Mercedes akan melanjutkan pendekatan mereka sekaligus mencari setelan yang bisa memperbaikai performa. Langkah-langkah optimalisasi mobil melalui penyetelan menunjukan hasil yang bagus di Australia meskipun itu belum cukup.
”Melbourne merupakan akhir pekan yang sangat bagus bagi Formula Satu, atmosfernya luar biasa, dan menyenangkan bisa kembali ke Australia di hadapan begitu banyak penggemar. Bagi kami, balapan berlangsung lebih baik dari yang kami harapkan, khususnya setelah Jumat yang sulit,” ucap Wolff di laman resmi Mercedes F1.
”George dan Lewis keduanya tampil kuat sepanjang akhir pekan dan memberikan tambahan poin yang penting bagi tim. Kami belajar banyak dan benar-benar memaksimalkan peluang yang ada, dan itulah yang perlu terus kami lakukan,” kata Wolff.
Saat ini, Mercedes diuntungkan oleh mobil yang andal, tidak mudah rusak seperti RB18. Kondisi itu membuat mereka bisa tetap meraih podium seperti di Bahrain dan Australia. Peluang-peluang seperti itu yang mereka maksimalkan, selama W13 belum secepat rival alami mereka.
”Kami memang belum memiliki pace seperti yang dimiliki Ferrari dan Red Bull saat ini. Namun, kami bekerja keras untuk memangkas keunggulan mereka, dan sungguh brilian menyaksikan semua orang di pabrik bekerja sama untuk meraih itu,” kata Wolff.
”Kerja keras juga dilakukan selama akhir pekan di pabrik untuk menghasilkan perbaikan pada mobil dan siap untuk balapan berikutnya, dan itu menunjukan dedikasi tim untuk membalikkan keadaan. Tentu kami harus realistis, memerlukan waktu untuk meraih apa yang kami inginkan, tetapi kami mempelajari secepat yang kami bisa dari setiap balapan dan menemukan jalan lebar untuk mendorong kami ke depan,” ujar Wolff.
Perbaikan pada W13 itu akan diuji di Imola akhir pekan ini, di mana akan ada balapan sprint pada Sabtu. Jadwal menjadi sangat padat dengan sekali sesi latihan pada Jumat, disusul dengan kualifikasi untuk memperebutkan pole position. Balapan sprint pada Sabtu menjadi krusial dengan delapan poin maksimal.
”Sekarang kami menuju ke Imola dan balapan sprint pertama musim ini. Ini sirkuit bersejarah, gaya lama, dengan tata ruang yang menantang yang sangat dinikmati oleh para pebalap. Kualifikasi menjadi penting di trek yang sempit, sementara karakter berkelok dan trek lurus panjang membuat mobil benar-benar diuji. Kami menantikan untuk melihat bagaimana mobil 2022 menghadapi Imola,” kata Wolff.