Lewis Hamilton menyelesaikan tes pertama pramusim Formula 1 2022 sebagai pebalap tercepat. Bukan catatan waktu yang membuat dia bersemangat, melainkan ketidakpastian persaingan serta mobil-mobil revolusioner.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
BARCELONA, MINGGU — Era baru Formula 1 telah bergulir yang diawali dengan tiga hari tes pramusim di Sirkuit Barcelona-Catalunya, pekan lalu. Lewis Hamilton menutup tes pertama itu dengan catatan waktu tercepat.
Namun, pebalap Mercedes tersebut menilai hasil itu masih semu karena tim lain masih menyembunyikan potensi yang dimiliki. Dia justru memanen gairah untuk balapan dengan ketidakpastian siapa yang akan dominan musim ini menyusul perombakan regulasi yang luas, mulai dari aerodinamika, ukuran ban, dan bahan bakar.
Juara tujuh kali Formula 1 itu menyelesaikan 184 putaran dalam tes pertama pramusim di Barcelona. Dia mengungguli rekan setimnya, George Russell, serta dua pebalap Red Bull, Sergio Perez dan juara bertahan Max Verstappen.
Meskipun menjadi pebalap tercepat dengan keunggulan waktu yang meyakinkan, Hamilton merasa saat ini masih terlalu dini untuk memetakan persaingan. Tim-tim lain masih bisa berkembang lebih besar dalam tes kedua di Bahrain, 10-12 Maret, dengan perbaikan yang mereka lakukan.
Hamilton yang menjalani musim ke-16 di Formula 1 mempertahankan pola pikir skeptis di setiap awal musim. Dia menilai, semuanya dimulai dari nol dan masing-masing perlu fokus pada diri sendiri supaya bisa langsung tancap gas saat balapan pertama, 20 Maret mendatang.
Dia pun mengantisipasi persaingan musim ini yang belum bisa diperkirakan, menyusul regulasi baru. Namun, justru ketidakjelasan peta persaingan itu yang membuat Hamilton sangat bergairah menjalani musim ini yang mengawali era baru Formula 1.
”Akan menarik melihat di mana semua orang berada saat di lintasan, dan di mana kami berdiri dalam balapan pertama,” kata pebalap berusia 35 tahun itu.
Dia mengatakan, mengawali setiap musim selalu menyenangkan, dengan adanya evolusi dari mobil tahun-tahun sebelumnya. ”Namun, tahun ini, mobil sama sekali baru. Saya telah melihat desain mobil kami sejak beberapa bulan lalu, tetapi melihat mobil-mobil semua orang di lintasan saat ini, Anda berusaha melihat lebih dekat apa perbedaannya, jika ada, dan mengapa tim tertentu memilih jalur tertentu dalam hal desain sidepod, sayap depan, dan lantai,” ungkap Hamilton kepada Formula 1.
”Jadi, saya pikir ini (tahun) paling menggairahkan, dan lagi, Anda sama sekali tidak tahu di mana berada,” kata pebalap asal Inggris itu.
Peta persaingan yang belum jelas itu membuat Hamilton tidak terlalu memikirkan catatan waktu tercepatnya, 1 menit 19,138 detik, atau 0,095 detik lebih cepat dari Russell di posisi kedua. Dia juga menilai, Mercedes masih memiliki masalah yang perlu diselesaikan sebelum balapan pertama bergulir.
Akan menarik melihat di mana semua orang berada saat di lintasan, dan di mana kami berdiri dalam balapan pertama.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh Mercedes adalah porpoising yang juga menjadi masalah semua tim. Porpoising adalah keadaan saat mobil memantul-mantul dalam kecepatan tinggi karena downforce terhenti mendadak dan kemudian aktif kembali secara berulang-ulang.
Ini merupakan masalah filosofi ground effect yang kini digunakan kembali setelah dilarang selama 40 tahun. Tim yang bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat akan dalam posisi yang lebih baik saat balapan pertama.
”Ini beberapa hari yang menarik. Ini bukan yang termudah, atau yang paling mulus. Kami sudah pasti memiliki beberapa masalah untuk diatasi,” ungkap Hamilton pada Jumat lalu.
Perbaikan aerodinamika
Masalah yang dihadapi oleh Mercedes selain porpoising diperkirakan juga meliputi desain sidepod yang berpotensi diubah untuk mengurangi drag effect di lintasan lurus dan memperbaiki aliran udara. Sejumlah revisi itu akan mengubah tampilan Mercedes W13 saat di Bahrain.
Mercedes pernah menggunakan mobil permulaan dalam tes pertama musim 2019 dan kemudian menurunkan mobil dengan revisi yang mencolok dalam tes kedua.
Russell menilai, melakukan perbaikan merupakan hal yang lazim dalam tahap pembuka kejuaraan seiring pemahaman yang lebih baik terhadap potensi aturan baru.
”Saya pikir kamu akan melihat itu di semua tim. Kami memiliki perubahan aturan yang masif. Kami semua tiba di Barcelona dengan estimasi terbaik kami terkait di mana kami perlu menempatkan mobil,” ujar pengganti Valtteri Bottas di tim Mercedes itu.
”Tetapi yang pasti, ada banyak hal di lintasan di mana kami cukup berbeda dengan apa yang mungkin diharapkan oleh beberapa orang. Jadi, kami perlu melangkah dan berusaha serta mengoptimalkan keterbatasan yang kami miliki,” lanjut pebalap muda binaan Mercedes yang musim lalu membela tim Williams itu.
Russel meyakini, akan terjadi sejumlah perubahan di Bahrain dan di sepanjang musim. Kurva pengembangan mobil akan sangat cepat bagi semua orang. ”Siapa yang bisa mengatasi itu paling cepat dan paling efisien akan menjadi orang yang di puncak pada akhir musim,” kata Russell seperti dikutip Motorsport.
Pebalap muda asal Inggris itu juga menilai, catatan waktu dirinya dan Hamilton bukanlah acuan valid untuk memperkirakan persaingan musim ini. Potensi mobil semua tim masih bisa berkembang lebih baik.
”Ini sangat membuat penasaran dan bagi kami semua ada banyak masalah yang tidak terduga, yang sebenarnya terlihat cukup jelas. Sejumlah tim bisa mengendalikan itu dengan cukup baik dan beberapa jelas tidak. Terkait waktu putaran, saya tidak memikirkan itu sama sekali,” ungkap Russell.
Selama tes pramusim pertama ini, Mercedes menggunakan ban kompon paling lunak dan C5 merupakan ban yang sangat kuat di trek Barcelona-Catalunya. ”Jadi, meskipun kami di puncak catatan waktu, saya sama sekali tidak terlalu memikirkan itu,” kata Russell.
”Saya pikir Ferrari dan McLaren terlihat sangat kuat. Kami meraih beberapa kemajuan karena tidak sepenuhnya senang dengan keseimbangan mobil serta keterbatasan yang kami miliki saat ini,” tutur pebalap berusia 24 tahun itu.
”Tetapi, ini hanyalah tes. Kami di sini untuk mempelajari. Dan saya pikir kami melakukan beberapa eksperimen yang bagus dan mendapat indikasi yang bagus terkait arah yang perlu kami ambil,” kata Russell.