Babak Baru Rivalitas Verstappen-Leclerc
Persaingan antara Max Verstappen dan Charles Leclerc, yang terjadi sejak mereka merintis karier balap di ajang gokar, memasuki babak baru seiring dengan era baru F1. Rivalitas mereka tetap panas, tetapi lebih bersih.

Pebalap Ferrari Charles Leclerc (kiri) memberikan selamat kepada rivalnya, pebalap Red Bull Max Verstappen seusai finish Grand Prix Formula 1 seri kedua di Sirkuit Corniche, Jeddah, Arab Saudi, Senin (28/3/2022) dini hari WIB.
JEDDAH, MINGGU — Perombakan aturan aerodinamika pada mobil-mobil F1 musim 2022 mempertemukan kembali Leclerc (Ferrari) dan Verstappen (Red Bull) dalam persaingan Formula 1, seperti pada 2019. Setelah tiga kali saling mendahului di Bahrain, mereka juga memanaskan malam di Jeddah, Arab Saudi, Senin (28/3/2022) dinihari WIB. Persaingan mereka kini memasuki babak baru, dengan bertumpu pada kejelian mengeksekusi strategi, bersih dari kontroversi dan benturan ego.
Rivalitas kedua pebalap muda itu sudah digadang-gadang menjadi daya tarik balapan Formula 1 setelah era Lewis Hamilton. Momen persaingan mereka di ajang F1 muncul di Red Bull Ring, Austria, pada 2019. Waktu itu, Verstappen menggagalkan kemenangan Leclerc melalui manuver yang sangat agresif di tikungan 3 dengan memaksa pebalap Ferrari itu keluar lintasan. Persaingan mereka kembali terjadi di Silverstone, Inggris, pada balapan berikutnya.
Lihat juga : Max Verstappen Menang di Jeddah
Namun, persaingan mereka belum rutin setiap akhir pekan balapan. Bahkan, Leclerc perlahan meredup seiring dengan masalah keandalan Ferrari SF90 yang sebenarnya mobil tercepat musim 2019. Musim berikutnya juga tidak mulus bagi Leclerc. Dia justru semakin jauh dari persaingan papan atas pada musim 2020 seiring dengan penurunan performa SF1000. Pebalap asal Monegasque itu juga belum bisa bersaing dengan Verstappen dalam perebutan podium pada 2021 meskipun mobil SF21 sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya.
Leclerc baru bisa kembali ke persaingan podium saat Formula 1 memasuki era baru mulai musim 2022 ini. Ferrari, yang sejak awal 2021 mengerahkan sumber dayanya untuk membangun mobil yang kompetitif untuk menyambut era baru F1, memetik hasil manis. Mobil F1-75 kini menjadi mobil yang sangat kompetitif, bahkan membuat Leclerc menjadi sangat dominan sejak seri pembuka di Bahrain di mana dia meraih pole position dan podium tertinggi.

Pebalap Red Bull, Max Verstappen, merayakan juara Grand Prix Formula 1 seri kedua di Sirkuit Corniche, Jeddah, Arab Saudi, Senin (28/3/2022) dini hari WIB. Susunan klasemen pebalap hingga seri kedua adalah Charles Leclerc (Ferrari, 45 poin), Carlos Sainz (Ferrari, 33 poin), dan Max Verstappen (Red Bull, 25 poin).
Kemenangan itu menjadi lebih menarik karena Leclerc meraihnya setelah persaingan ketat dengan Verstappen, rival lamanya. Setiap kali Verstappen mengambil alih posisi terdepan di tikungan 1 Sirkuit Sakhir, Bahrain, Leclerc selalu bisa merebut kembali di tikungan 4. Verstappen kemudian gagal finis, akibat masalah pada tekanan pompa bahan bakar di lap terakhir.
Meskipun terlibat persaingan panas, Verstappen memberi selamat kepada Leclerc saat sedang diwawancara di mixed zone. Mereka kemudian berbincang singkat, membahas masalah yang dialami oleh Verstappen, termasuk tentang mobil Red Bull RB18 yang sulit dibelokkan karena kerusakan pada track rod. Mereka kini sudah dewasa dan saling menghormati. Jauh berbeda dibandingkan saat mereka masih di ajang gokar. Leclerc pernah mengaku bahwa mereka bahkan tidak pernah berbincang atau saling sapa.
Baca juga : Nestapa Hamilton di Tengah Sensasi Perez
Kini, mereka mampu menjaga hawa panas persaingan tetap berada di trek dan tidak membawa ke luar lintasan balap, paling tidak hingga saat ini. Namun, hubungan mereka bisa saja berubah seiring dengan meningkatnya level persaingan juara musim ini.
Kini, mereka mampu menjaga hawa panas persaingan tetap berada di trek dan tidak membawa ke luar lintasan balap, paling tidak hingga saat ini. Namun, hubungan mereka bisa saja berubah seiring dengan meningkatnya level persaingan juara musim ini. Bisa jadi fenomena Verstappen-Hamilton di sepanjang musim 2021 akan tereplika di musim ini jika manuver mereka di lintasan tidak lagi bersih.
Saat ini persaingan mereka masih dibungkus rasa saling menghormati, termasuk dalam akhir pekan balapan di Jeddah, Arab Saudi. Dalam seri kedua F1 2022 itu, Leclerc kembali mengungguli Verstappen dengan menjadi pebalap tercepat dalam ketiga sesi latihan bebas, Jumat dan Sabtu. Bahkan, dalam sesi latihan ketiga, saat Verstappen sepertinya akan memuncaki catatan waktu, Leclerc merebutnya melalui time attack di akhir sesi dengan keunggulan 0,033 detik.

Pebalap Ferrari, Charles Leclerc, memegang kepalanya seusai balapan saat Grand Prix Formula 1 seri kedua di Sirkuit Corniche, Jeddah, Arab Saudi, Senin (28/3/2022) dini hari WIB. Charles Leclerc, yang menjadi juara pada seri pembuka GP F1 musim ini di Bahrain, harus puas menjadi runner up pada seri kedua.
Persaingan mereka berlanjut saat kualifikasi, tetapi kejutan terjadi, saat rekan setim Verstappen, Sergio Perez, merebut pole position. Dia mengalahkan Leclerc yang start kedua, diikuti oleh rekan setimnya Carlos Sainz Junior ketiga, dan Verstappen keempat.
Namun, sorotan utama dalam perebutan podium tertinggi dalam balapan di sirkuit jalan raya Jeddah Corniche, Senin (28/3) mulai pukul 00.00 WIB, kembali pada rivalitas Leclerc dan Verstappen. Leclerc mendapat keuntungan dari safety car menyusul kecelakaan pebalap Williams Nicolas Latifi, yang membuat dia bisa tetap di depan setelah melakukan pit stop. Di belakangnya ada Verstappen yang terus membuntuti, menunggu momen yang tepat untuk menyerang memanfaatkan DRS atau drag reduction system.
Baca juga : F1 Tetap Berlangsung Seusai Serangan Rudal Ledakan Depo Aramco
Sirkuit jalan raya Jeddah memiliki tiga zona DRS. Zona pertama dimulai setelah titik keluar tikungan 19, zona kedua dimulai pada titik masuk tikungan 25, dan zona ketiga dimulai dari 170 meter setelah tikungan 27 atau tikungan terakhir.
Verstappen melakukan serangan pertama dalam putaran ke-42. Dia memanfaatkan zona DRS kedua untuk mendahului Leclerc. Namun, manuver itu dibalas oleh Leclerc di zona DRS ketiga, pada lintasan lurus setelah tikungan 27. Pebalap Ferrari itu dengan mudah mengambil kembali pimpinan balapan dari Verstappen.

Pebalap Red Bull, Max Verstappen (belakang), memacu mobilnya dalam saat Grand Prix Formula 1 seri kedua di Sirkuit Corniche, Jeddah, Arab Saudi, Senin (28/3/2022) dini hari WIB. Start dari peringkat keempat, Verstappen berhasil menjadi juara melalui duel alot dengan pebalap Ferrari Charles Leclerc.
Pada lap ke-43, Verstappen mengubah strateginya dengan berusaha tetap di belakang Leclerc mulai tikungan 26. Namun, dia mengalami ban terkunci saat memasuki tikungan 27 sehingga justru kehilangan momentum untuk mendahului dengan memanfaatkan zona DRS ketiga. Momen ini membuat Leclerc bisa menjauh hingga 0,905 detik dari sebelumnya hanya 0,109 detik.
Kondisi ini memaksa Verstappen memanfaatkan DRS pertama untuk mendekat ke Leclerc, bukan untuk mendahului. Dia memerlukan beberapa putaran untuk bisa mendekat hingga sekitar 0,5 detik dari Leclerc untuk melancarkan serangan. Momen itu tiba pada putaran ke-46, di mana Verstappen bisa menempel Leclerc mulai tikungan 26 hingga 27 dan kemudian memanfaatkan DRS untuk mendahului di lintasan lurus. Manuver cerdik ini membuat Leclerc tidak bisa langsung membalas, karena zona DRS selanjutnya masih di titik keluar tikungan 19.
Baca juga : Ferrari Waspadai Kebangkitan Red Bull
Strategi yang dimainkan oleh Verstappen ini menunjukkan kematangan dan kedewasaan Verstappen di mana dia menjadi lebih sabar dalam mengeksekusi taktik. Juara F1 musim 2021 itu juga mampu menjalankan taktiknya dengan mulus, tanpa kontroversi. Ini perubahan besar karena sebelumnya Verstappen sering terlalu agresif dalam perebutan podium pertama.
Saya sangat menikmati balapan ini. Sekali lagi, ini balapan keras tetapi fair. Setiap balapan seharusnya seperti ini. Ini menyenangkan. Saya tentu kecewa, saya ingin menang hari ini.
Bahkan, meskipun kalah, Leclerc menilai, balapan F1 seharusnya berlangsung ketat seperti di Jeddah. ”Saya sangat menikmati balapan ini. Sekali lagi, ini balapan keras tetapi fair. Setiap balapan seharusnya seperti ini. Ini menyenangkan. Saya tentu kecewa, saya ingin menang hari ini. Balapan ini sungguh sulit. Saya berusaha memiliki DRS di tikungan terakhir. Itu berhasil dua kali, tetapi tidak untuk yang terakhir,” ungkap Leclerc kepada Formula 1.

Pebalap Ferrari, Charles Leclerc, memacu mobilnya saat Grand Prix Formula 1 seri kedua di Sirkuit Corniche, Jeddah, Arab Saudi, Senin (28/3/2022) dini hari WIB. Pebalap asal Monaco itu harus puas finis di urutan kedua setelah melewati persaingan intens dengan Max Verstappen selama 50 lap.
Kemenangan ini membuat Verstappen mendapatkan suntikan motivasi untuk mengulang pencapaian juara musim lalu. Dia kini menjadi lebih taktis dan sabar untuk bisa menjadi yang terdepan dalam balapan ketat. Dia menilai, ini awal yang bagus di awal musim setelah pada seri pembuka di Bahrain dia gagal meraih poin karena kerusakan sistem bahan bakar.
Baca juga : Mengulik Ban Podium di Jeddah
”Tidak mudah memainkan trik cerdik di tikungan terakhir,” kata pebalap asal Belanda itu.
”Kesabaran selalu menjadi kunci. Khususnya ketiga Anda ingin bertarung untuk juara, Anda selalu bertarung dengan sengit, tetapi tentu saja harus tetap diingat bahwa Anda perlu mencetak poin, jadi itulah yang kami lakukan hari ini, kami menjalani balapan dengan keras tetapi kami juga ingin mencetak poin,” ungkap Verstappen yang kini di posisi ketiga klasemen terpaut 20 poin dari Leclerc yang mengumpulkan 45 poin.