Pol Espargaro mempertahankan dominasi di Sirkuit Mandalika dengan kembali menjadi pebalap tercepat pada sesi latihan bebas pertama MotoGP. Ini menjadi sinyal kuat dia berpotensi meraih kemenangan di seri Indonesia.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
AFP/KARIM JAAFAR
Ilustrasi. Pebalap Spanyol dari tim Repsol Honda, Pol Espargaro, merayakan posisi kedua bersama timnya saat melalui lintasan paddock setelah melakoni putaran pertama musim MotoGP 2022 di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (6/3/2022).
PRAYA, KOMPAS — Perubahan kondisi aspal dan ban medium dengan casing lebih keras di Mandalika ternyata bukan penghalang besar bagi Pol Espargaro untuk kembali menjadi pebalap tercepat, seperti saat tes pramusim. Pebalap tim Repsol Honda itu menjadi pebalap tercepat dalam sesi latihan bebas pertama (free practice 1/FP1) MotoGP seri Indonesia, Jumat (18/3/2022), dengan catatan waktu 1 menit 33,499 detik. Hasil tes sesi pagi ini menunjukkan Espargaro semakin menyatu dengan RC213V edisi 2022 yang bisa dia pacu sesuai dengan gaya membalapnya.
Espargaro mencetak waktu tercepat dalam time attack terakhirnya hingga menggusur pebalap KTM, Miguel Oliveira, dengan selisih hanya 0,044 detik. Posisi ketiga ditempati Marc Marquez yang terpaut 0,079 detik dari rekan setimnya, Espargaro.
Dalam FP1 ini, 10 pebalap teratas terpaut 0,980 detik. Di bawah tiga pebalap teratas itu ada Franco Morbidelli, Johann Zarco, Aleix Espargaro, Brand Binder, Enea Bastianini, Francesco Bagnaia, dan Joan Mir.
Performa para pebalap Honda musim ini kembali menjadi sorotan karena mereka menunjukkan catatan waktu yang mengesankan selama tes pramusim. Bahkan, Pol Espargaro yang musim lalu menderita karena tidak bisa menerapkan gaya membalapnya, kini bisa melesat cepat. Bahkan, dia memimpin sebagian besar balapan seri pembuka di Qatar, sebelum akhirnya finis di posisi ketiga.
KOMPAS/AGUNG SETYAHADI
Pol Espargaro merasa menjadi seperti bintang musik rock ketika pawai di Jakarta dan disambut oleh para penggemar MotoGP yang sangat antusias. Dia mengakui itu saat konferensi pers di Sirkuit Mandalika, Kamis (17/3/2022). Dia bertekad memenangi balapan di Mandalika yang akan berlangsung 18-20 Maret.
Mantan pebalap KTM itu menjadi pebalap tercepat saat tes pramusim di Mandalika dengan 1 menit 31,060 detik dan kini berusaha mengembalikan itu dengan kondisi aspal baru serta ban kompon medium dengan casing yang lebih keras dibandingkan dengan saat tes pramusim. Perubahan itu sepertinya tidak banyak memengaruhi performa Espargaro karena dia bisa selalu di posisi atas catatan waktu. Dia juga beberapa kali menempati posisi tercepat, seperti saat menggeser rekan setimnya, Marquez, dengan catatan waktu 1 menit 34,476 detik saat FP1 menyisakan delapan menit. Lompatan itu sempat menempatkan dua pebalap Repsol Honda di posisi teratas.
”Tahun ini, pertama kali saya mendapat paket motor yang memungkinkan saya untuk bersaing meraih podium. Motor saat ini berubah banyak dibandingkan dengan tahun lalu. Sekarang saya siap untuk sesuatu yang berbeda. Saya membalap dengan level saya dan motor di posisi yang tepat dan lebih cepat dari sebelumnya. Saya siap meraih sesuatu yang belum pernah saya capai,” ungkap Espargaro yang memburu gelar juara dunia MotoGP.
Sementara itu, pebalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo berada di posisi ke-16 dengan catatan waktu terpaut hingga 1,294 detik dari pebalap tercepat. Namun, Quartararo menjalani program berbeda, tidak fokus melakukan time attack, tetapi mencari kombinasi ban untuk balapan. Dia terakhir menggunakan kombinasi ban depan-belakang kompon keras-medium. Pada awal sesi FP1 saat trek sebagian basah, dia menggunakan ban depan kompon lunak. Juara MotoGP 2021 itu juga mencoba kombinasi medium-medium.
”Banyak yang berubah, terutama ban. Akan superpenting menentukan ban apa yang akan dipakai mulai besok dan bekerja dengan ban balapan akan sangat penting,” tegas pebalap tim Monster Energy Yamaha itu.
Saya membalap dengan level saya dan motor di posisi yang tepat dan lebih cepat dari sebelumnya. Saya siap meraih sesuatu yang belum pernah saya capai. (Pol Espargaro)
AP PHOTO/ACHMAD IBRAHIM
Pebalap tim Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, berbicara kepada para wartawan dalam konferensi pers di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Lombok, Kamis (17/3/2022).
Pencarian Marquez
Selama FP1, posisi 10 pebalap teratas sangat dinamis. Marc Marquez menjadi pebalap pertama yang mencatatkan waktu di bawah 1 menit 36 detik saat sesi FP1 menyisakan 22 menit dari total 45 menit. Dia menggunakan ban depan kompon lunak dan ban belakang medium. Namun, posisi teratas pebalap Repsol Honda segera tergusur oleh para pebalap lain seiring trek yang mengering. Pada awal sesi latihan pagi hari yang diawali para pebalap kelas Moto3 dan Moto2 trek dalam kondisi basah akibat guyuran hujan.
Pebalap Pramac Racing, Johann Zarco, yang pertama menggusur Marquez dengan catatan waktu 1 menit 35.228 detik. Performa Zarco di awal sesi tes mirip dengan saat pramusim, dengan mencetak waktu putaran tercepat secara beruntun dari kisaran 305 km per jam pada putaran kedelapan menjadi 306 km per jam pada putaran ke-11 dan 308,5 kilometer per jam pada putaran ke-14.
Perubahan posisi teratas terus dinamis, dengan Marquez kembali menjadi pebalap tercepat, menembus 1 menit 35 detik, dengan 1 menit 34,987 detik saat FP1 menyisakan 16 menit. Juara dunia enam kali di MotoGP itu kemudian masuk garasi dan berdiskusi dengan timnya. Marquez mengakui dirinya berusaha mencari kembali special feeling pada motor baru RC213V yang pernah dia rasakan saat pramusim di Mandalika.
Namun, perasaan khusus yang sangat krusial untuk mengeksploitasi potensi terbaik motor baru Honda itu hilang saat di Qatar.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Pebalap Marc Marquez melakukan aksi burn out untuk membalas sambutan warga ketika menanti pebalap MotoGP beriring melintasi Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (16/3/2022).
”Dalam balapan di Qatar, saya benar-benar memahami apa yang saya perlukan untuk menuju gaya membalap saya. Di dalam tes dan latihan selalu sulit menemukan itu karena karena lima putaran berhenti lima putaran berhenti, tetapi dalam 22 putaran beruntun dan mengikuti pebalap lain membuat Anda bisa memahami poin mana yang hilang dari Anda. Ya, kami menjadi sedikit lebih memahami dan di sini kami berusaha mencari cara, tetapi jika itu tidak berhasil, setelan basis motor kami sudah bekerja dengan baik,” ungkap Marquez.
Menurut Marquez, saat pertama kali mengendarai motor itu, dia bisa merasakan ada potensi yang sangat besar, tetapi dia memerlukan special feeling pada bagian depan jika ingin cepat. ”Itu sesuatu yang hilang dari saya saat ini dan itu yang sedang kami cari,” ungkap juara dunia delapan kali di semua kelas tersebut.
”Saat ini saya tidak bisa tahu kapan saya akan kecelakaan atau kapan saya akan kehilangan (kendali) bagian depan. Saat ini, balapan dengan setelan dasar motor kami sudah bisa balapan, tetapi saya ingin lebih, ingin melakukan langkah maju lagi,” ucap Marquez.