Beberapa tim Liga Inggris akan kehilangan pemain terbaiknya karena berangkat ke Piala Afrika. Absennya para pemain ini bisa sangat merugikan untuk mereka dalam dua-tiga pertandingan.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LIVERPOOL, MINGGU — Sebanyak 40 pemain Liga Inggris akan mulai berangkat membela negara masing-masing di Piala Afrika 2021 pada awal pekan ini. Dengan banyaknya pemain bintang yang pergi dari klub, peta persaingan liga akan berubah drastis, setidaknya selama sebulan ke depan.
Piala Afrika akan berlangsung mulai 9 Januari-6 Februari 2022 di Kamerun. Dalam kurun tersebut, para pemain asal Afrika akan melewatkan dua-tiga pertandingan liga, termasuk beberapa laga Piala Liga dan Piala FA.
Jika negara sang pemain gagal lolos dari babak grup, mereka akan kembali pada 20 Januari. Mereka hanya akan melewatkan dua pertandingan di liga. Sementara itu, para pemain bisa melewatkan tiga laga jika negaranya lolos ke semifinal. Mereka baru bisa kembali paling cepat pada awal Februari.
Tim paling terdampak turnamen yang diikuti 24 negara tersebut adalah Liverpool. Tiga pemain andalan mereka, yaitu Mohamed Salah (Mesir), Sadio Mane (Senegal), dan Naby Keita (Guinea), akan berangkat setelah laga versus Chelsea, Minggu (2/1/2022) WIB.
Ketiganya terlibat dalam sekitar 70 persen gol ”Si Merah” di liga musim ini, baik dari sumbangan gol maupun asis. Salah menjadi kehilangan terbesar. Sang penyerang asal Mesir merupakan pemuncak dalam daftar gol dan asis terbanyak sementara.
Yang saya tahu persis hanya bagaimana jika kami bisa bermain dengan seluruh pemain tersedia (bukan ketika banyak yang tidak bisa tampil). Tim ini pastinya akan menjadi kuat.
Manajer Liverpool Juergen Klopp belum berani membayangkan nasib timnya nanti. ”Yang saya tahu persis hanya bagaimana jika kami bisa bermain dengan seluruh pemain tersedia (bukan ketika banyak yang tidak bisa tampil). Tim ini pastinya akan menjadi kuat,” ucapnya.
Perginya pemain ke Piala Afrika terasa semakin berat karena klub-klub Inggris sedang dilanda gelombang Covid-19. Misal, tiga pemain Liverpool baru saja dipastikan positif setelah Virgil van Dijk dan Fabinho baru saja pulih dari virus tersebut.
Bagi Liverpool, kondisi darurat ini amat menyesakkan. Kedalaman skuad mereka sudah sangat dangkal, bahkan ketika tidak ada pemain yang pergi ke Piala Afrika dan terkena Covid-19. Potensi kehilangan poin dalam 2-3 laga berikutnya pun sangat besar.
Karena itu, Klopp tidak mementingkan permainan indah pada sebulan ke depan. Dia menyadari para pemain pengganti tidak bisa menawarkan kualitas serupa dengan Salah dan rekan-rekan. Hal utama yang diinginkan hanyalah kemenangan.
Manajer asal Jerman ini agak berserah dengan takdir. ”Mungkinkah kami memainkan (gaya) sepak bola yang sama? Mungkin tidak, tetapi siapa yang peduli. Kami harus sadar dengan situasi yang ada. Di sepak bola, kemenangan bisa datang dengan rencana (bermain) ataupun tidak. Semua mungkin,” lanjutnya.
Klub kandidat juara lain, seperti Chelsea dan Manchester City, juga akan terdampak meskipun tidak sebesar Liverpool. Chelsea akan kehilangan kiper utamanya, Edouard Mendy (Senegal), sementara City tidak bisa menggunakan penyerang sayapnya, Riyad Mahrez (Aljazair).
Mendy sangat krusial di bawah mistar gawang Chelsea. Dia tidak pernah tergantikan hingga paruh musim ini. Adapun kiper cadangan Kepa Arrizabalaga belum mampu membuktikan kedewasaannya sejak datang ke Stamford Bridge pada 2018.
”Masalahnya Mendy bermain sangat luar biasa. Dia menciptakan standar yang luar biasa. Apalagi, dalam setahun terakhir, Chelsea bisa sukses karena mengandalkan gawang mereka tidak kemasukan. Jadi, tanpanya, Kepa benar-benar harus bisa mengambil tugas berat itu,” ucap pengamat Amazon Prime Sport, Eniola Aluko.
Klub yang akan kehilangan pemain terbanyak adalah Arsenal. ”Si Meriam” yang sedang dalam perburuan posisi empat besar akan ditinggal lima pemain, yaitu Thomas Partey (Ghana), Pierre-Emerick Aubameyang (Gabon), Nicolas Pepe (Pantai Gading), Mohamed Elneny (Mesir), dan Omar Rekik (Tunisia).
Partey dan Elneny merupakan kehilangan terbesar. Tanpa dua gelandang ini, lini tengah Arsenal hanya menyediakan pilihan sangat terbatas. Padahal, mereka akan menghadapi jadwal padat, mulai dari liga, semifinal Piala Liga, dan babak awal Piala FA.
Di tengah kehilangan banyak pemain dan potensi perubahan peta persaingan, Manajer Crystal Palace Patrick Vieira tetap mendukung ajang Piala Afrika. Menurut manajer keturunan Senegal ini, turnamen tersebut sama pentingnya dengan ajang lain, seperti Piala Eropa ataupun Piala Dunia.
”Saya menghormati dan memahami semangat dan pentingnya pemain untuk pergi dan mewakili negara mereka. Jadi, saya tidak akan pernah menghentikan pemain mana pun yang akan bermain di Piala Afrika. Saya percaya turnamen ini perlu lebih dihormati karena sama dengan yang lain,” tutur Vieira yang tidak pernah bermain di Piala Afrika sebagai pemain karena memilih kewarganegaraan Perancis.
Adapun Palace akan kehilangan tiga pemain utamanya, yaitu Cheikhou Kouyate (Senegal), Jordan Ayew (Ghana), dan Wilfried Zaha (Pantai Gading). Ketiga pemain ini nyaris selalu ada dalam daftar pemain mula skuad asuhan Vieira di setiap laga. (AP/REUTERS)