Liverpool gagal mendulang poin penuh atas Leicester City meski mereka memiliki segenap keunggulan yang bisa dimanfaatkan. Perbedaan poin antara Liverpool dan Manchester City di puncak klasemen kian melebar.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
LEICESTER, RABU — Liverpool menelan hasil menyakitkan saat bertandang ke markas Leicester City di Stadion King Power, Rabu (29/12/2021) dini hari WIB. Memiliki segala keuntungan untuk meraih poin penuh, ”Si Merah” justru takluk 0-1. Kekalahan tersebut kian memperlebar jarak Liverpool dengan Manchester City di puncak klasemen dalam perburuan gelar juara Liga Inggris.
Kabar baik diterima Liverpool sesaat sebelum bertolak ke markas Leicester. Dua pemain andalan mereka, Virgil van Dijk dan Fabinho bisa diturunkan kembali seusai pulih dari Covid-19. Skuad Liverpool juga sedang berada dalam kondisi bugar karena pertandingan mereka pekan lalu menghadapi Leeds United harus ditunda karena Covid-19.
Sebaliknya, Leicester sedang dalam kondisi mental yang rapuh seusai tumbang dari Manchester City dengan skor mencolok, 3-6, di Stadion Etihad pada laga sebelumnya. Kekalahan besar itu membuat mental skuad Leicester ambruk.
Kondisi stamina pemain Leicester juga terkuras karena harus meladeni Liverpool dua hari kemudian. Menghadapi Liverpool, Leicester kehilangan enam pemain belakang, termasuk Caglar Soyuncu yang absen karena cedera. Pelatih Leicester City Brendan Rodgers terpaksa menurunkan gelandang Wilfred Ndidi dan Daniel Amartey sebagai bek tengah.
Di luar dugaan, Leicester mampu meredam agresivitas Liverpool. Skuad besutan Rodgers tersebut sangat kompak dan solid dalam bertahan. Rodgers menumpuk pemain di area pertahanan Leicester. Pertahanan mereka amat sulit ditembus para pemain Liverpool.
Peluang emas diperoleh Liverpool padamenit ke-15 melalui tendangan penalti Mohamed Salah. Namun, striker timnas Mesir tersebut gagal mengonversi peluang setelah sepakannya ditepis Kasper Schmeichel. Bola muntah hasil tepisan Schmeichel coba ditanduk Salah, tetapi masih mengenai mistar gawang. Ini menjadi kegagalan pertama Salah mencetak gol dari tendangan penalti di Liga Inggris sejak 2017.
Sangat sulit untuk mengungkapkannya dengan kata-kata. Bermain melawan Manchester City dan Liverpool dalam waktu 48 jam. Ini adalah penampilan yang benar-benar heroik.
”Sangat sulit untuk mengungkapkannya dengan kata-kata. Bermain melawan Manchester City dan Liverpool dalam waktu 48 jam. Ini adalah penampilan yang benar-benar heroik,” kata Rodgers seusai pertandingan.
Sepanjang babak pertama, Liverpool terus menggempur pertahanan City. Peluang emas juga diperoleh Jordan Henderseon melalui sepakan voli di pengujung babak pertama, tetapi upayanya masih melambung di atas mistar.
Pada babak kedua, Liverpool tidak mengendurkan serangan. Namun, mereka kembali membuang percuma peluang untuk unggul pada menit ke-54. Sadio Mane berhasil menusuk ke kotak penalti Leicester dan mendapat ruang tembak, tetapi tendangannya tidak menemui sasaran.
Leicester justru mampu mencuri gol melalui pemain pengganti Ademola Lookman pada menit ke-59. Manuver Lookman yang menusuk di sisi kanan area pertahanan Liverpool tidak mampu dihentikan Joel Matip dan Van Dijk. Lookman kemudian melepaskan sepakan keras yang tak mampu dibendung Alisson Becker.
Sepakan dari Lookman tersebut adalah satu-satunya upaya tembakan tepat sasaran dari Leicester pada laga ini. Hingga laga berakhir, Liverpool gagal mencetak gol penyama kedudukan. Keunggulan 1-0 sudah cukup untuk memberikan tiga poin tambahan bagi Leicester.
Kekalahan kedua
Kekalahan dari Leicester merupakan yang kedua kali bagi Liverpool di Liga Inggris musim ini. Sebelumnya, Liverpool takluk 2-3 dari West Ham United. Kekalahan itu kian menyakitkan bagi Liverpool karena untuk pertama kali anak asuh Juergen Klopp ini gagal mencetak gol dalam satu pertandingan di Liga Inggris musim ini.
Van Dijk tidak habis pikir dengan performa timnya pada laga ini. Memiliki materi pemain yang jauh lebih baik, ditambah dengan waktu istirahat yang lebih banyak melawan Leicester yang kelelahan, tidak cukup membantu Liverpool mengemas tiga poin.
”Saya pikir kami buruk di area sepertiga akhir. Kami harus meningkatkan kinerja kami dan melakukan yang lebih baik ke depan. Kali ini kami tidak cukup bagus dan mereka pantas untuk menang,” kata Van Dijk.
Hal serupa diungkapkan Klopp yang mengatakan bahwa Leicester berhak untuk mendapatkan tiga poin. Manajer asal Jerman tersebut menyebut para pemainnya tampil di bawah performa. Ia pun tidak dapat menjelaskan mengapa timnya tidak mampu mengoptimalkan segala keuntungan yang dimiliki untuk meraih poin penuh.
”Ada begitu banyak penampilan pemain yang jauh di bawah level normal. Kami seharusnya bertahan lebih baik. Performa ini tidak ada penjelasannya,” ujar Klopp.
Ia menambahkan, Liverpool telah membiarkan Manchester City menjauh dengan mudah. Kekalahan dari Leicester membuat selisih poin antara City dan Liverpool kian melebar dari tiga poin menjadi enam poin.
Perbedaan poin itu bisa makin membesar karena Liverpool sudah ditunggu raksasa Liga Inggris lainnya, yaitu Chelsea, pada pertandingan selanjutnya. Klopp mengatakan, dirinya tidak memikirkan perbedaan poin antara timnya dan City. Baginya, menemukan penyebab penampilan buruk timnya saat meladeni Leicester jauh lebih mendesak agar mereka bisa tampil maksimal pada pertandingan melawan Chelsea. (AP/REUTERS)