Chelsea dan Liverpool akan saling jegal untuk bisa mendekati Manchester City. Di tengah urgensi laga besar tersebut, mereka akan bertarung dengan kondisi kurang ideal.
Oleh
Kelvin Hianusa
·4 menit baca
LONDON, SABTU — Chelsea dan Liverpool akan membuka kalender 2022 dengan saling bertarung di Stadion Stamford Bridge pada Minggu (2/1/2022) malam WIB. Dalam kondisi sama-sama terluka, kedua tim kandidat juara Liga Inggris ini akan berburu tiga poin untuk bisa mendekati sang pemuncak klasemen sementara, Manchester City.
Liverpool baru saja takluk dari tuan rumah Leicester City, 0-1, pada Rabu lalu. Kekalahan pertama dalam tujuh laga terakhir itu meruntuhkan mental skuad ”Si Merah”. Menurut Manajer Liverpool Juergen Klopp, suasana saat perjalanan pulang sangat muram, tidak ada candaan antarpemain ataupun lantunan musik keras.
Dalam kondisi mental terpuruk, Mohamed Salah dan rekan-rekan sudah harus bertandang ke markas Chelsea. Mereka juga akan datang tanpa tiga pemain yang baru saja dinyatakan positif Covid-19.
”Kami kehilangan tiga pemain lagi dan beberapa staf tim. Jadi, ini sama sekali bukan hal menyenangkan. Saya tidak bisa mengatakan siapa yang positif karena peraturan, tetapi Anda bisa melihat sendiri di daftar pemain besok. Bagi kami, setiap pagi hari terasa seperti lotre (karena tes Covid-19),” kata Klopp.
Kehilangan pemain ini bisa menjadi awal petaka skuad asuhan Klopp. Seperti diketahui, kedalaman tim mereka merupakan yang paling dangkal di antara kandidat terkuat juara, yaitu Chelsea dan City. Kualitas pemain utama dan cadangan amat timpang.
Saat bersamaan, Liverpool butuh tiga poin untuk menjaga jarak dengan City sekaligus menyusul Chelsea yang berada di peringkat kedua. Poin penuh akan sangat berarti. Mengingat dua pilar lini depan mereka, Salah dan Sadio Mane, akan bergabung ke Piala Afrika setelah melawan Chelsea. Artinya, laga-laga selanjutnya akan lebih sulit.
Mereka (City) memiliki jarak bagus dalam perburuan juara saat ini, tetapi Anda tidak menjuarai liga pada bulan Desember.
Kemenangan, kata Klopp, adalah harga yang tidak bisa ditawar. ”Mereka (City) memiliki jarak bagus dalam perburuan juara saat ini, tetapi Anda tidak menjuarai liga pada bulan Desember. Masih banyak laga yang akan dimainkan di beberapa kompetisi. Jadi, kita lihat lagi kami akan berada di mana pada akhir musim,” ujarnya.
Di sisi lain, Chelsea juga tidak dalam kondisi terbaik. Mereka kembali gagal meraih poin penuh dalam laga terakhir saat berhadapan dengan Brighton di kandang. Setelah memimpin laga hingga menit ke-90, ”Si Biru” ditahan imbang Brighton, 1-1, akibat gol Danny Welbeck pada injury time. Chelsea pun kehilangan 6 poin dalam lima laga terakhir.
Tim tuan rumah akan menjamu Liverpool dengan suasana ruang ganti kurang kondusif. Sang manajer, Thomas Tuchel, tidak senang melihat anak asuhnya, Romelu Lukaku, membicarakan masalah tim di depan publik. Beberapa hari lalu, Lukaku mengungkapkan kepada media, dirinya kurang bahagia di Chelsea.
Penyebabnya, penyerang yang didatangkan pada musim panas lalu ini tidak mendapat banyak menit bermain. Semua bermula dari Tuchel yang mengubah strategi pada pertengahan musim. Sang manajer memilih bermain tanpa penyerang murni, seperti musim lalu. ”Saya tidak senang, tetapi sebagai profesional, saya tidak mau menyerah,” ucap Lukaku.
Menurut Tuchel, ungkapan Lukaku hanya memperburuk keadaan. Seharusnya sang pemain lebih fokus untuk beradaptasi dengan perubahan itu ketimbang berbicara di publik.
”Tentu saja kami tidak menyukainya karena itu membawa kebisingan yang tidak kami butuhkan. Itu tidak membantu. Kami butuh lingkungan yang lebih tenang dan fokus. Dengan ucapan itu, sangat mudah menarik konteks ke luar garis, justru bisa menjadi penafsiran yang salah dan menjadi berita utama,” kata Tuchel.
Terlepas dari kondisi pincang kedua tim, laga nanti akan menjanjikan pertarungan level tertinggi gaya bermain gegenpressing. Adapun dua manajer asal Jerman tersebut sama-sama menganut prinsip bermain dengan gaya agresif. Bagi mereka, cara terbaik untuk menang adalah merebut bola lawan secepat mungkin.
City menang
Sementara itu, City berhasil menjauh setelah menang atas Arsenal, 2-1, di Stadion Emirates, pada Sabtu Malam. ”The Citizens” sekarang kokoh dipuncak klasemen dengan koleksi 53 poin dari 21 pertandingan, disusul Chelsea (42 poin/20 laga) dan Liverpool (41 poin/19 laga).
City mempertontonkan mentalitas juaranya di markas Arsenal. Sempat tertinggal saat turun minum, 0-1, mereka membalikkan keadaan pada paruh kedua. Mereka menyeimbangkan kedudukan lewat penalti Riyad Mahrez. Setelah itu, gol penentu kemenangan dicetak oleh gelandang City, Rodri, pada injury time.
Skuad asuhan manajer Josep Guardiola itu berhasil memanfaatkan kelebihan jumlah pemain pada awal babak kedua. Bek tuan rumah, Gabriel Magalhaes, diusir dari pertandingan seusai mengoleksi kartu kuning kedua pada menit ke-59. Dengan hasil ini, City sekarang berada dalam tren 11 kemenangan beruntun di liga. (AP/REUTERS)