Liverpool gagal memanfaatkan keunggulan dua gol, sementara Chelsea tidak bisa memaksimalkan pincangnya skuad lawan. Mereka sama-sama kehilangan poin berarti untuk bisa menempel City.
Oleh
Kelvin Hianusa
·4 menit baca
LONDON, SENIN — Pertarungan sengit Chelsea dan Liverpool yang berlangsung saling serang dengan tempo tinggi berakhir antiklimaks, tanpa pemenang. Karena gagal memenuhi ambisi pulang dengan tiga poin, kini mereka sama-sama menderita. Dua kandidat juara Liga Inggris ini semakin tertinggal dari Manchester City yang melenggang jauh di jalur perburuan trofi.
Tim tamu Liverpool harus rela pulang dengan satu poin setelah ditahan imbang Chelsea dengan skor 2-2, di Stadion Stamford Bridge, London, pada Senin (3/1/2022) dini hari WIB. Sepasang gol cepat dari Mohamed Salah dan Sadio Mane pada paruh pertama tidak cukup untuk mendatangkan kemenangan.
Chelsea yang tampil tanpa penyerang andalan, Romelu Lukaku, tiba-tiba bangkit menjelang turun minum. Sang tuan rumah menciptakan dua gol beruntun hanya dalam tiga menit, lewat Mateo Kovacic dan Christian Pulisic, memanfaatkan pertahanan lawan yang lengah. Hujan gol pada babak pertama tersebut pun menjadi penentu hasil laga.
”Ini tentunya hasil yang baik untuk mereka (City), tetapi untuk kami ini terdapat penyesalan. Kami tidak bermain sebaik biasanya. Memang selalu sulit untuk mengambil poin di Stamford Bridge,” kata kapten Liverpool, Jordan Henderson.
Raihan satu poin sebenarnya sudah positif untuk ”Si Merah”. Mereka datang tanpa tiga pemain inti yang terdampak positif Covid-19, yaitu Alisson Becker, Roberto Firmino, dan Joel Matip. Sang manajer Juergen Klopp juga tidak bisa mendampingi setelah dinyatakan Covid-19 sehari sebelum laga.
Namun, hasil imbang tersebut terasa seperti kekalahan karena Liverpool tertinggal semakin jauh dari City. Mereka kembali kehilangan poin seusai kalah dari Leicester City pada laga sebelumnya. Sementara itu, Chelsea harus merasakan dua kali imbang beruntun.
Kami sudah bertarung untuk menang. Tidak ada penyesalan berlebih. Pertandingan tadi sangat brilian.
Chelsea sekarang masih menempati peringkat kedua (43 poin/ 21 laga), disusul Liverpool di peringkat ketiga (42 poin/ 20 laga). Mereka tertinggal dari City yang kokoh di puncak klasemen sementara (53 poin/21 laga).
Manajer Chelsea Thomas Tuchel hanya bisa menerima hasil ini, terlepas dari rasa kecewa gagal meraup tiga poin. ”Apa lagi yang bisa kami lakukan? Kami sudah bertarung untuk menang. Tidak ada penyesalan berlebih. Pertandingan tadi sangat brilian. Kami bisa memutar keadaan dan sangat dekat dengan kemenangan,” kata Tuchel, yang tidak memasukkan Lukaku ke dalam skuad karena tidak suka dengan ucapan sang pemain di media.
Duel klasik ini berlangsung sengit sejak menit pertama. Dengan gaya bermain serupa, gegenpressing, mereka sama-sama menekan agresif hingga lini pertahanan lawan. Alhasil, tempo pertarungan sangat tinggi. Ketika berhasil merebut bola, kedua tim langsung memulai serangan kilat.
Permainan cepat membuat kesalahan kecil bisa berujung fatal. Pulisic nyaris saja membuka keunggulan pada menit ketujuh, memanfaatkan kesalahan pemain bertahan Liverpool. Sayangnya, penyerang sayap Jerman itu tidak mampu menaklukkan kiper cadangan lawan, Caoimhin Kelleher.
Beberapa menit berselang, bek Chelsea, Trevoh Chalobah, yang membuat kesalahan. Dia terjatuh, lalu membiarkan Mane sendirian berhadapan dengan kiper Edouard Mendy. Gol pun tercipta lewat kesalahan kecil tersebut.
Setiap tim melepaskan enam tendangan ke arah gawang. Jika dilihat dari kualitas peluang, laga ini semestinya berakhir dengan lebih dari empat gol. Namun, Mendy dan Kelleher tampil dalam performa terbaiknya untuk mencegah peluang emas menjadi gol.
Kehilangan bintang
Chelsea dan Liverpool akan kehilangan pemain bintangnya setelah laga itu. Mendy, Salah, dan Mane akan berangkat menuju Kamerun untuk mengikuti Piala Afrika 2021, pada 9 Januari–6 Februari. Dilihat dari laga tadi, ketiga pemain tersebut punya peran vital dalam tim masing-masing.
Salah dan Mane merupakan dua sayap penusuk yang mempertajam trisula lini depan Liverpool. Lari cepat dan penyelesaian akhir mumpuni membuat ”Si Merah” bisa bermain dengan serangan kilat. Adapun mereka sudah mengombinasikan 24 gol dan 10 asis di liga musim ini.
Asisten Manajer Liverpool, Pep Lijnders, telah melepas kedua pemain tersebut untuk mengikuti Piala Afrika. Menurut Lijnders, akan sulit kehilangan penyerang sekelas Salah dan Mane, tetapi tidak ada yang bisa dilakukan selain mendukung mereka di turnamen tersebut.
”Saya berbicara dengan mereka (Salah dan Mane) di ruang ganti, berharap yang terbaik untuk mereka. Sebagai salah satu pemain terbaik di Afrika, mereka pantas untuk bisa bersaing di sana, juga untuk bertarung membawa pulang trofi,” kata Lijnders.
Di Chelsea, peran Mendy sangat vital. Dia selalu menjadi penjaga gawang utama dalam seluruh pertandingan liga domestik. Kiper asal Senegal ini juga yang menjadi penyelamat ”Si Biru” pada awal babak kedua. Dia mampu mencegah Liverpool unggul dalam dua momen beruntun. (AP/REUTERS)