Gol ke-100 Raheem Sterling di Liga Inggris membantu Manchester City menjaga takhta klasemen. Namun, kontroversi membayangi raihan tiga poin City akibat dua keputusan wasit yang memengaruhi hasil akhir.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MANCHESTER, SABTU — Usaha pertama Manchester City untuk mempertahankan takhta Liga Inggris berjalan mulus. City mengunci raihan tiga poin berkat kemenangan 1-0 atas Wolverhampton Wanderers pada laga pekan ke-16, Sabtu (11/12/2021) malam WIB, di Stadion Etihad. Itu adalah kemenangan kesebelas ”The Citizens” musim ini.
Setelah menguasai puncak klasemen untuk pertama kali di musim ini, akhir pekan lalu, City kedatangan Wolves untuk menguji kepantasan mereka berada di posisi puncak. Jalan untuk meraih tiga poin dari Wolves pun tak mudah.
Meskipun menguasai permainan dan melawan Wolves yang bermain dengan 10 pemain sejak akhir babak pertama, ”The Citizens” harus menunggu hingga menit ke-66 untuk mencetak gol. Raheem Sterling, penyerang sayap City, membawa gemuruh di Etihad yang diselimuti angin dingin.
Pemain tim nasional Inggris itu mencetak gol melalui eksekusi penalti dengan amat tenang. Ia mengarahkan bola ke tengah gawang untuk mengecoh kiper Wolves, Jose Sa.
Itu adalah gol keempat Sterling di Liga Inggris musim ini. Berkat gol itu, Sterling mencatatkan gol ke-100 di Liga Inggris dari 304 laga. Sebanyak 82 gol untuk City dan 18 gol saat berseragam Liverpool.
”Ini adalah capaian yang luar biasa karena daftar (100 gol) berisi pemain-pemain fantastis. Yang terpenting bagi saya, gol itu amat berharga karena menghadirkan kemenangan bagi kami,” ujar Sterling seusai laga kepada Sky Sports.
Sterling menganggap setiap laga yang akan dihadapi City akan semakin sulit. Wolves menunjukkan bahwa raihan tiga poin bukan hal yang mudah untuk dicapai.
”Setiap laga akan menghadirkan tantangan yang berbeda. Oleh karena itu, kami harus mulai mempersiapkan diri untuk laga selanjutnya,” katanya.
Penalti yang dieksekusi Sterling adalah penalti pertama yang diberikan wasit kepada City di Liga Inggris musim ini. Hukuman penalti itu diawali umpan silang Bernardo Silva yang mengenai lengan gelandang Wolves, Joao Moutinho, di dalam kotak penalti. Wasit Jonathan Moss tanpa ragu memberikan hukuman penalti bagi tim tuan rumah.
Sulit ditaklukkan
Manajer City Pep Guardiola menyambut baik kemenangan atas Wolves. Menurut dia, Wolves selalu menjadi lawan yang sulit ditaklukan, termasuk ketika mereka tampil hanya dengan 10 orang sejak Raul Jimenez menerima kartu kuning kedua pada menit 45+2.
”Kami harus memikirkan laga demi laga untuk menjaga trend kemenangan ini. Kami tidak bisa berpikir terlalu jauh (gelar juara) karena perjalanan musim ini masih panjang,” ucap Guardiola.
Dengan koleksi kemenangan ke-11 di liga, City mengukuhkan peringkat pertama dengan raihan 38 poin. Jumlah poin City tidak bisa dikejar oleh dua pesaing titel juara utama, Chelsea dan Liverpool, pada pekan ke-16.
Laga di Etihad berjalan dengan dominasi satu sisi dari City. Bernardo Silva dan kawan-kawan mencatatkan 72 persen penguasaan bola serta menciptakan 24 peluang.
City telah memiliki peluang tembakan tepat sasaran ketika laga baru berjalan satu menit. Sterling menjadi pemain City pertama yang mencoba keberuntungan untuk menggetarkan jala gawang Wolves.
Setiap laga akan menghadirkan tantangan yang berbeda. Oleh karena itu, kami harus mulai mempersiapkan diri untuk laga selanjutnya.
Selain gol Sterling, peluang terbaik City dihadirkan oleh gelandang, Ilkay Guendogan. Pemain tim nasional Jerman itu melakukan sundulan yang gagal diantisipasi Jose Sa saat babak kedua baru berjalan 10 menit. Sayang, bola bisa dihalau bek tengah sekaligus kapten Wolves, Conor Coady, ketika berada di garis gawang.
Di luar penyelamatan Coady, penampilan Jose Sa patut pula diacungi jempol. Ia melakukan delapan penyelamatan untuk menghindari timnya kalah dengan skor telak.
Sementara itu, Joao Cancelo, bek sayap kanan, menjadi pemain yang paling penting bagi City di laga itu. Ia menjadi pemain yang paling banyak melakukan melakukan sentuhan bola dan terbanyak pula mencatatkan operan. Pemain berkebangsaan Portugal itu mencatatkan 151 sentuhan dan 121 operan.
Dalam hal operan tidak ada pemain yang mencatatkan lebih dari 90 operan. Adapun untuk urusan menyentuh bola, selain Cancelo, hanya Oleksandr Zinchenko, bek sayap kiri City, yang bisa melakukan lebih dari 100 sentuhan atau tepatnya 116 sentuhan.
Adapun Wolves, tim tamu, hanya menghasilkan satu tembakan selama 90 menit laga. Satu-satunya peluang Wolves dihasilkan oleh penyerang tengah, Raul Jimenez pada menit ke-23.
Kartu merah pertama
Manajer Wolves mengandalkan duet Jimenez bersama Adama Traore untuk membongkar pertahanan City melalui skema serangan bali. Namun, taktik itu gagal tumbuh sebelum berkembang.
Pasalnya, Jimenez harus mengakhiri laga lebih awal karena menerima kartu kuning kedua pada menit 45+2. Selisih waktu dua kartu kuning itu pun hanya 31 detik.
Kartu kuning pertama Jimenez didasari pelanggaran kepada Rodri, gelandang bertahan City, di lingkaran tengah lapangan. Lalu, Jimenez mendapat kartu kuning kedua karena menghalau bola tendangan bebas yang dieksekusi Rodri.
Selain menjadi pemain dengan hukuman dua kartu kuning tercepat di Liga Inggris musim ini, Jimenez adalah pemain asal Meksiko pertama yang menerima kartu merah di kompetisi kasta tertinggi Inggris.
Sementara itu, Manajer Wolves Bruno Lage kecewa dengan dua keputusan Moss yang memengaruhi hasil laga. Pertama, kartu kuning awal yang diberikan kepada Jimenez. Menurut dia, Jimenez tidak melakukan pelanggaran keras yang pantas menerima kartu kuning.
”Penalti itu juga tidak seharusnya diberikan karena lengan Moutinho tidak menyentuh bola. Meskipun gagal membawa pulang poin, saya bangga dengan perjuangan pemain yang menampilkan rencana permainan kami dengan baik,” kata Lage. (AFP)