Hanya dalam durasi tujuh jam, tiga tiga saling berganti menduduki posisi puncak Liga Inggris di pekan ke-15. Manchester City, sang juara bertahan, menguasai takhta klasemen untuk pertama kali di musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
WATFORD, MINGGU — Kekalahan Chelsea 2-3 dari West Ham pada laga ke-15 Liga Primer Inggris, Sabtu (4/12/2021) kemarin, tidak disia-siakan dua tim pesaing juara lainnya, Manchester City dan Liverpool. Kedua tim itu mengalahkan lawan-lawan mereka untuk silih berganti menguasai posisi puncak.
Secara total, dalam tujuh jam durasi pertandingan pada hari pertama pekan ke-15 Liga Inggris, yang melaksanakan lima laga, terdapat tiga kali pergantian penguasan takhta klasemen. Chelsea memulai laga ke-15 di posisi puncak, lalu Liverpool sempat memimpin sekitar 34 menit, dan City memastikan diri duduk di peringkat pertama untuk pertama kalinya di musim ini pada akhir pekan ini.
Setelah mengetahui kekalahan kedua Chelsea di musim ini, Liverpool, yang memulai laga di pekan ke-15 berada di posisi ketiga, menargetkan kemenangan pada lawatan ke markas Wolverhampton Wanderers, Stadion Molineux, Sabtu malam WIB. Laga Liverpool berlangsung setengah jam setelah berakhirnya derbi London antara Chelsea dan West Ham berakhir.
Namun, jalan Liverpool untuk merasakan berada di posisi puncak tidak berjalan mulus. Meskipun menguasai penguasaan bola dengan 67 persen serta mengkreasikan 17 peluang, ”Si Merah” kesulitan mencetak gol ke gawang Wolverhampton yang dikawal Jose Sa.
Di babak kedua, Liverpool memiliki dua peluang emas yang seharusnya bisa memastikan kemenangan sejak dini. Diogo Jota berpeluang ”menghukum” mantan timnya pada menit ke-59 setelah Jose Sa dan Romain Saiss bertabrakan untuk memotong umpan panjang pemain belakang Liverpool. Sayang, sepakan kaki kiri Jota masih bisa diblok dengan perut oleh Conor Coady, kapten Wolverhampton.
Setengah jam berselang, giliran Sadio Mane yang gagal memanfaatkan peluang untuk menghadirkan kemenangan bagi timnya. Tembakan kaki kanan Mane, yang sudah berhadapan dengan Jose Sa, masih bisa ditepis oleh penjaga gawang berkebangsaan Portugal itu.
Raihan tiga poin ”Si Merah” dipastikan sepakan kaki kiri penyerang pengganti, Divock Origi, ketika masa perpanjangan waktu babak kedua memasuki menit keempat. Pemain asal Belgia itu sukses mengonversi gol setelah menerima umpan dari Mohamed Salah di dalam kotak penalti tim tuan rumah.
Gol Origi, yang masuk menggantikan Jordan Henderson pada menit ke-68, menghadirkan sukacita di barisan kursi cadangan Liverpool. Semua pemain dan staf pelatih ”Si Merah” berdiri dan melonjak di sisi lapangan. Manajer Liverpool Juergen Klopp memeluk setiap orang yang berada di sampingnya, seperti asistennya, Pepijn Lijnders, dan Henderson.
Seusai laga Klopp mengungkapkan kekecewaannya karena timnya terlalu banyak membuang peluang. Meski begitu, Klopp puas dengan permainan skuadnya yang amat dominan atas tuan rumah, termasuk mampu mengantisipasi dengan baik skema serangan balik Wolverhampton yang memanfaatkan kecepatan pemain sayap, Adama Traore.
Divock Origi, seorang legenda, datang dan menyegel tiga poin untuk kami. Kami beruntung karena mencetak gol telat, tetapi hasil imbang berarti keberuntungan berpihak kepada Wolves.
”Divock Origi, seorang legenda, datang dan menyegel tiga poin untuk kami. Kami beruntung karena mencetak gol telat, tetapi hasil imbang berarti keberuntungan berpihak kepada Wolves,” ujar Klopp kepada Sky Sports.
Origi mengungkapkan, pesan yang disampaikan Klopp kepada dirinya sebelum masuk ke dalam lapangan. ”Ia (Klopp) berkata, ’jadilah Divock’ tunjukkan performamu, berkontribusi, dan menolong tim yang membutuhkan gol. Saya mencoba membantu tim dan senang bisa meraih tiga poin melawan tim yang bermain baik,” kata Origi.
Sumbangan gol Origi di menit-menit akhir membuat Liverpool naik dari posisi ketiga ke peringkat pertama. Poin penuh dari Molineux membuat Liverpool mengoleksi 34 poin sehingga unggul satu poin atas Chelsea.
”Disingkirkan” Sterling
Akan tetapi, euforia Liverpool menduduki posisi pertama hanya bertahan selama 34 menit. Pasalnya, Manchester City, yang memainkan duel di Vicarage Road melawan Watford berselang 30 menit setelah laga Liverpool, hanya butuh empat menit untuk membuka keunggulan. Mantan pemain Liverpool, Raheem Sterling, yang membantu City menyegel posisi puncak dari ”Si Merah” melalui gol sundulan ketika menerima umpan manis dari Phil Foden.
Setelah itu, City menikmati magis Bernardo Silva yang tampil tajam di musim ini. Pemain asal Portugal itu mencetak dua gol untuk memastikan raihan tiga poin City atas Watford. Itu adalah gol ketujuh Silva untuk City di musim ini.
Adapun tim tuan rumah sempat menciptakan gol hiburan melalui Cucho Hernandez pada menit ke-74. Kekalahan itu menjadi hasil kedua yang dialami Manajer Watford Claudio Ranieri dari 10 kali duel menghadapi City.
Manajer City Pep Guardiola mengakui timnya amat berambisi mengalahkan Watford setelah mengetahui hasil negatif yang dialami Chelsea. Ia mengatakan, determinasi dan semangat juang luar biasa ditampilkan anak asuhannya demi menduduki posisi puncak untuk pertama kali di musim ini.
”Sekarang kami memasuki bagian tersulit di musim ini karena akan menjalani banyak pertandingan dalam satu bulan ke depan. Kami akan berusaha keras untuk melanjutkan level permainan ini, dengan ritme (penampilan) ini,” kata Guardiola seusai laga.
Meskipun pekan ke-15 masih menyisakan lima laga lagi yang berlangsung Minggu (5/12/2021) malam WIB hingga Selasa (7/12/2021) dini hari WIB, City memastikan diri sebagai penguasa baru Liga Inggris. City mengumpulkan 35 poin atau unggul masing-masing satu dan dua poin dari Liverpool dan Chelsea. (AFP)