Setelah lima tahun berlalu, Liverpool akhirnya membawa pulang tiga poin dari Stadion Goodison Park, markas Everton. Mohamed Salah kembali menunjukkan konsistensi ketajamannya dengan sumbangan dua gol.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
AP PHOTO/JON SUPER
Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, menendang bola saat berhadapan dengan kiper Everton, Jordan Pickford, dalam pertandingan Liga Inggris antara Everton melawan Liverpool di Stadion Goodison Park, Everton, Kamis (2/12/2021) dini hari WIB. Liverpool unggul 4-1 atas rival sekota.
LIVERPOOL, KAMIS — Mohamed Salah, penyerang Liverpool, menegaskan dominasi sebagai salah satu pemain terbaik di Liga Inggris bahkan di dunia pada musim ini pada laga derbi Merseyside kontra Everton, Kamis (2/12/2021) dini hari WIB, di Stadion Goodison Park. Sepasang gol yang disarangkan pemain asal Mesir itu membantu Liverpool unggul 4-1 atas rival sekota sekaligus menjaga persaingan di papan atas klasemen.
Predikat julukan ”Raja Mesir” yang disematkan pendukung Liverpool kepada Salah sekali lagi dibuktikan oleh sang bintang di atas lapangan. Salah sukses menaklukkan kiper Everton, Jordan Pickford, melalui kolaborasi dua kekuatan yang menjadi ciri khasnya, yaitu kecepatan dan akurasi tembakan.
Brace atau dua gol yang dihasilkan Salah tercipta pada menit ke-19 dan ke-64 berawal dari skema serangan balik cepat yang diciptakan ”Si Merah”. Pada gol pertama, Salah bisa mengungguli Michael Keane, bek tengah Everton, dalam duel adu lari saat dirinya mengejar operan panjang Jordan Henderson dari zona pertahanan Liverpool. Hanya cukup dua sentuhan, Salah menciptakan sepakan melengkung dengan kaki kirinya yang tidak bisa dijangkau Pickford.
Kemudian, kecerdikan Salah untuk merebut bola dari penguasaan kapten Everton, Seamus Coleman, menjadi awal bagi gol keduanya pada duel derbi Merseyside edisi ke-250 itu. Setelah menguasai bola, Salah melakukan dribel cepat yang tidak bisa diimbangi oleh Coleman. Tanpa kesulitan, Salah menghasilkan sebuah sepakan terarah dengan kaki kirinya untuk menaklukkan Pickford, yang juga kiper utama tim nasional Inggris.
AFP/PAUL ELLIS
Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, memberi salam kepada suporter setelah berakhirnya pertandingan Liga Inggris antara Everton melawan Liverpool di Stadion Goodison Park, Everton, Kamis (2/12/2021) dini hari WIB. Liverpool unggul 4-1 atas rival sekota.
Dengan dua gol itu, Salah kian memantapkan dirinya sebagai pemimpin daftar pencetak gol Liga Inggris musim ini dengan 13 gol dari 14 penampilan. Bahkan, sembilan gol yang telah dihasilkan Salah itu di antaranya tercipta pada laga tandang.
Di musim ini, Salah menjadi pemain yang paling banyak terlibat gol bagi tim di lima liga top Eropa. Ia telah berperan bagi 20 gol Si Merah di liga dengan catatan 13 gol dan delapan asis. Catatan itu membuat Salah unggul atas dua penyerang elite di Eropa lainnya, seperti Karim Benzema yang menghasilkan 12 gol dan tujuh asis untuk Real Madrid di La Liga serta Robert Lewandowski, mesin gol Bayern Muenchen, yang telah menyarangkan 14 gol dan menyumbangkan sebuah asis di Bundesliga.
Setelah peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan berbunyi, Manajer Liverpool Juergen Klopp pun langsung memeluk Salah. Mereka bercengkerama singkat dengan saling berbagi senyuman.
”Ia marah setelah pertandingan. Ia kecewa gagal mencetak gol ketiga,” kata Klopp mengenai diskusi singkatnya dengan sang pemain kepada BBC.
AFP/PAUL ELLIS
Petugas menyingkirkan kembang api yang dilempar ke tengah lapangan saat pertandingan Liga Inggris antara Everton melawan Liverpool di Stadion Goodison Park, Everton, amis (2/12/2021) dini hari WIB. Liverpool unggul 4-1 atas rival sekota.
Lebih lanjut, Klopp menambahkan, ”Gol kedua Mo (Salah) sangat baik karena diawali tekanan yang membuat lawan melakukan kesalahan. Ia membuat Coleman berada di bawah tekanan, kemudian tanpa diragukan lagi memaksimalkan kesempatan baik untuk mencetak gol.”
Henderson, kapten Liverpool, menuturkan, Salah tengah berada dalam performa terbaiknya di musim ini. Kehadiran Salah, lanjutnya, menghadirkan ketakutan kepada setiap lawan yang menghadapi Si Merah.
Saat ini tidak ada tim yang ingin mengadapi Mo. Ia membuat pekerjaan saya lebih mudah karena saya hanya butuh memberikannya bola, selanjutnya ia menjalankan tugasnya untuk menyarangkan bola ke jala gawang dengan sempurna. (Henderson)
”Saat ini tidak ada tim yang ingin mengadapi Mo. Ia membuat pekerjaan saya lebih mudah karena saya hanya butuh memberikannya bola, selanjutnya ia menjalankan tugasnya untuk menyarangkan bola ke jala gawang dengan sempurna,” ujar Henderson.
Penampilan terbaik
Laga derbi Merseyside ke-250 itu menjadi momen Liverpool membuktikan dominasinya atas Everton. Si Merah unggul segalanya, mulai dari penguasaan bola yang mencapai 69 persen hingga menghasilkan 16 tembakan yang unggul dua kali lipat dari rival sekota itu.
AP PHOTO/JON SUPER
Gelandang Everton, Anthony Gordon (tengah), berebut bola dengan bek Liverpool, Andrew Robertson (kanan), dalam pertandingan Liga Inggris antara Everton melawan Liverpool di Stadion Goodison Park, Everton, Kamis (2/12/2021) dini hari WIB. Liverpool unggul 4-1 atas rival sekota.
Tak mengherankan, Klopp menilai laga itu sebagai penampilan terbaik Liverpool di Goodison Park di masa kepemimpinannya. Sebab, pada empat duel terakhir di markas Everton, Liverpool hanya bermain imbang. Kemenangan terakhir Liverpool atas Everton di Goodison Park tercipta pada Desember 2016.
Di sisi lain, itu adalah pertama kalinya Liverpool mencetak empat gol ke gawang Everton pada laga di Goodison Park dalam 41 tahun. Terakhir kali, Si Merah unggul mutlak dalam laga tandang derbi Merseyside terjadi ketika menumbangkan tim tuan rumah, 5-0, pada November 1982. Kala itu, Si Merah masih diasuh Bob Paisley.
”Sudah tentu, ini adalah penampilan terbaik yang kami tunjukkan di Goodison Park sejak saya menangani tim ini. Saya ingin kami untuk lebih dewasa, lebih agresif, dan marah dalam cara sepak bola. Hal itu menghasilkan sebuah penampilan fantastis yang membantu kami memenangi laga ini,” ucap Klopp.
Kemenangan Liverpool dibuka oleh Henderson melalui sepakan kaki kiri dari luar kotak penalti ketika laga baru berjalan sembilan menit. Pesta gol Si Merah ditutup oleh Diogo Jota di menit ke-79. Adapun gol Everton dihasilkan Demarai Gray pada menit ke-38.
AFP/PAUL ELLIS
Penyerang Liverpool, Diogo Jota, melakukan selebrasi seusai menyumbangkan gol keempat dalam pertandingan Liga Inggris antara Everton melawan Liverpool di Stadion Goodison Park, Everton, Kamis (2/12/2021) dini hari WIB.
Sementara itu, cemoohan dan sorakan dilontarkan beberapa pendukung Everton yang kecewa dengan penampilan tim kesayangannya. Sejak menit ke-70, atau ketika Liverpool telah memimpin 3-1, satu per satu suporter ”The Toffees” mulai meninggalkan Goodison Park.
Pendukung Everton pantas marah. Sebab, The Toffees mencatatkan rekor penampilan terburuk di era Liga Primer Inggris dengan hanya meraup 15 poin dari 14 laga. Mereka hanya unggul lima poin dari dua tim yang menghuni zona degradasi, yaitu Burnley dan Norwich City.
Manajer Everton Rafael Benitez memahami kekecewaan para pendukung. Namun, ia mengatakan, para pemainnya juga kecewa karena melakukan sejumlah kesalahan yang harus dibayar mahal dengan gol-gol yang dihasilkan Liverpool.
”Semua orang kecewa karena kami kalah derbi. Anda akan dihukum dengan setiap kesalahan yang dilakukan ketika menghadapi tim terbaik dengan pemain kelas dunia,” kata Benitez yang pernah mengantarkan Liverpool menjadi kampiun Liga Champions 2004-2005. (AFP)
PREMIERLEAGUE.COM
Tangkapan layar statistik pertandingan Liga Inggris antara Everton melawan Liverpool, Kamis (2/12/2021) dini hari WIB.