Penantian para atlet yang tergabung dalam tim Piala Thomas 2020 berakhir. Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga memastikan akan memberikan bonus atas keberhasilan tim Piala Thomas menjadi juara dunia.
Oleh
WISNU AJI DEWABRATA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah para atlet bulu tangkis menanti selama beberapa bulan, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga akhirnya memberikan bonus kepada tim Piala Thomas 2020. Tim Piala Thomas berhasil memboyong trofi kejuaraan dunia bulu tangkis beregu putra itu setelah Indonesia terakhir kali menjadi kampiun pada 2002.
Masalah bonus untuk tim Piala Thomas 2020 ini menjadi viral di media sosial karena tidak kunjung ada kejelasan dari pemerintah tentang bonus tersebut. Pebulu tangkis yang menjadi anggota tim Piala Thomas 2020, seperti Jonatan Christie, akhirnya mengungkapkan keresahannya perihal bonus melalui media sosial.
Pengumuman mengenai pemberian bonus itu disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali melalui konferensi pers secara virtual, Sabtu (4/12/2021). ”Jadi, kami putuskan, tim Piala Thomas kami berikan bonus,” ujar Menpora yang sedang berada di Medan, Sumatera Utara.
Bonus tersebut akan diberikan pada hari Selasa atau Rabu pekan depan, bersamaan dengan pemberian Satya Lencana Olahraga kepada lima orang yang dinilai telah berjasa besar terhadap olahraga Indonesia. Namun, Zainudin enggan menyebutkan besaran bonus yang diberikan pemerintah.
Jumlah bonusnya akan diumumkan pada saat penyerahan. Bonus akan diberikan kepada federasi, yaitu PBSI, kemudian PBSI yang menyerahkan kepada atlet dan pelatih. Sebab, PBSI yang tahu tim yang bertanding.
”Jumlah bonusnya akan diumumkan pada saat penyerahan. Bonus akan diberikan kepada federasi, yaitu PBSI, kemudian PBSI yang menyerahkan kepada atlet dan pelatih. Sebab, PBSI yang tahu tim yang bertanding,” paparnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi turnamen Final BWF World Tour di Nusa Dua, Bali, Kamis (2/12/2021). Presiden menyampaikan apresiasi di depan tim putra Indonesia sebagai juara Piala Thomas 2020. Presiden juga sempat bermain bulu tangkis dengan sejumlah atlet, antara lain Jonatan Christie dan Hendra Setiawan (Kompas, Jumat 3/12/2021).
Zainudin menjelaskan, pemerintah akan memberikan bonus kepada tim yang menjuarai Piala Thomas 2020, tetapi ke depan akan dipertegas kejuaraan-kejuaraan apa saja yang juaranya berhak mendapat bonus atau apresiasi dari pemerintah.
”Kejuaraan-kejuaraannya akan diperjelas. Sebab, kalau kejuaraan multicabang olahraga (multievent), sudah jelas (dalam aturan). Yang akan diperjelas adalah kejuaran single event (satu cabang olahraga) karena dalam aturan sebelumnya cuma disebut kejuaraan dunia. Selain itu, karena cabang olahraganya banyak, perlu disesuaikan dengan aturan,” kata Zainudin.
Zainudin melanjutkan, penegasan itu diperlukan agar ke depan tidak menjadi perdebatan apakah juara dari sebuah kejuaraan single event berhak mendapat bonus atau tidak. ”Kita perjelas penamaannya. Misalnya, Piala Thomas dan nama kejuaraan lainnya,” imbuhnya.
Menurut Menpora, pihaknya harus hati-hati dalam memberikan bonus karena menyangkut keuangan negara. Kemenpora tidak mau membuat kesalahan dalam menggunakan keuangan negara sehingga perlu berkonsultasi dengan Kementerian Keuangan. Di samping itu, Kemenpora juga sudah dua tahun berturut-turut mendapat predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
”Saya harus hati-hati dengan pengeluaran keuangan negara. Saya tidak mau jadi temuan BPK di belakang hari. Nanti, saya dan teman-teman di Kemenpora yang diperiksa BPK. Keputusan ini bukan karena desakan masyarakat. Kalau ada desakan, tapi tidak benar, saya tidak mau. Saya pun harus konsultasi dengan Kementerian Keuangan,” tutupnya.