Manchester United resmi menghentikan Ole Gunnar Solskjaer dari kursi manajer, Minggu. Zinedine Zidane menjadi kandidat paling kuat untuk melanjutkan estafet kepemimpinan skuad ”Setan Merah” di musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·6 menit baca
AFP/FABRICE COFFRINI
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solksjaer, dalam arsip foto tanggal 14 September 2021, melambaikan tangan seusai pertandingan Grup F Liga Champions Eropa antara Young Boys dan MU di Stadion Wankdorf, Bern, Jerman. Manajemen MU memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Solksjaer.
MANCHESTER, MINGGU — Kekalahan memalukan 1-4 dari Watford pada laga ke-12 Liga Inggris 2021-2022 di Stadion Vicarage Road, Sabtu (20/11/2021), menjadi klimaks dari ketidakpuasan manajemen Manchester United terhadap kinerja Ole Gunnar Solskjaer. Melalui kesepakatan bersama, ”Setan Merah” memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan juru taktik asal Norwegia itu. Michael Carrick, asisten Solskjaer, ditunjuk sebagai manajer interim yang akan memulai era baru MU.
Sebagai salah satu sosok yang disukai oleh petinggi MU, seperti Sir Alex Ferguson (anggota dewan klub), Ed Woodward (wakil CEO), dan Joel Glazer (pemilik), Solskjaer telah dimanjakan oleh sejumlah ”layanan” yang hadir pada musim panas lalu yang seharusnya bisa membantunya membawa skuad MU sebagai salah satu pesaing gelar Liga Inggris musim ini. Meskipun belum mempersembahkan satu pun trofi juara sejak menggantikan Jose Mourinho, Desember 2018 lalu, Solskjaer tetap diberi perpanjangan kontrak, Juli lalu.
Tak tanggung-tanggung, MU kala itu menggaransi posisi Solskjaer hingga 30 Juni 2024 dengan bayaran sebesar 10 juta pound sterling atau sekitar Rp 195,2 miliar per tahun. Dengan jumlah gaji itu, MU menjadikan Solskjaer manajer termahal ketiga di bawah Pep Guardiola, yang digaji 20 juta pound sterling (Rp383,7 miliar) oleh Manchester City, serta Juergen Klopp yang menerima bayaran 15 juta pound sterling (Rp 287,8 miliar) per tahun dari Liverpool.
Selain itu, MU juga mendatangkan tiga pemain berkualitas dunia, seperti Raphael Varane, Jadon Sancho, dan Cristiano Ronaldo. Ketiganya datang ke Stadion Old Trafford dengan misi meningkatkan prestasi ”Setan Merah” yang finis di posisi kedua Liga Inggris musim lalu.
AFP/OLI SCARFF
Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solksjaer dalam arsip foto tanggal 28 Maret 2019, berpose di Stadion Old Trafford, Manchester setelah dikontrak sebagai Manajer MU. Manajemen MU memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Solksjaer setelah MU terus mendapat hasil yang buruk di Liga Inggris.
Tetapi, penampilan Bruno Fernandes dan kawan-kawan tidak mengesankan. Setelah mengemas 13 poin dari lima laga awal liga, performa MU menukik tajam usai tumbang 0-1 dari Aston Villa pada pekan keenam di Old Trafford, 25 September. Dari tujuh laga terakhir, MU hanya meraih satu kemenangan, meraih satu hasil imbang, serta menelan lima kekalahan, termasuk dari dua kandidat juara, Liverpool dan Manchester City. Hasil itu membuat MU tertahan di papan tengah dan berjarak 12 poin dari Chelsea di puncak klasemen.
Keputusan pemecatan Solskjaer diumumkan MU melalui laman resmi klub pada Minggu (21/11/2021) sore WIB. Untuk mengeluarkan keputusan itu, manajemen MU yang dipimpin Woodward melakukan rapat internal sekitar lima jam, Sabtu kemarin, untuk menentukan nasib Solskjaer. Persetujuan dari Joel Glazer, sebagai perwakilan pemilik, menjadi penentu dari berakhirnya kerja sama MU dengan salah satu anggota skuad MU yang meraih tiga gelar pada musim 1998-1999 itu. Pada Minggu pagi, Woodward bertemu empat mata dengan Solskjaer di pusat latihan klub sebelum mengumumkan pemecatan sang manajer.
”Ole (Solskjaer) meninggalkan klub dengan rasa terima kasih yang tulus atas usaha tak kenal lelah sebagai manajer dan kami mendoakan masa depan terbaik untuknya. Tempatnya di sejarah klub akan selalu aman, tidak hanya kisahnya sebagai pemain, melainkan pula sebagai seorang pria luar biasa dan seorang manajer yang memberikan banyak momen luar biasa,” tulis pernyataan resmi klub.
Berdasarkan laporan Sky Sports, MU akan membayar Solskjaer uang kompensasi dari pemutusan kontrak sebesar 7,5 juta pound sterling (Rp 143,8 miliar). Nilai kompensasi itu tertuang di dalam kontrak baru Solskjaer yang disepakati kedua belah pihak, Juli lalu.
AP PHOTO/FRANK AUGSTEIN
Pemain Manchester United, Cristiano Ronaldo (kiri), bersalaman dengan Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer saat melawan Tottenham Hotspur pada laga Liga Inggris, Sabtu (30/10/2021) tengah malam WIB di Stadion Tottenham Hotspur, London. Pada laga itu, MU menang dengan skor 3-0.
Solskjaer secara total menjalani 168 laga sebagai manajer MU dengan persentase kemenangan 54,17 persen. Performa terbaik MU di bawah asuhan Solskjaer terjadi pada musim lalu dengan menduduki peringkat dua di liga dan finalis Liga Europa. Capaian Solskjaer lebih buruk dibandingkan Mourinho, pendahulunya, yang menangani MU pada periode Mei 2016 hingga Desember 2018. Kala itu, Mourinho menghasilkan persentase kemenangan sebesar 58,33 persen dari 144 laga serta menyumbangkan tiga trofi juara, yaitu Community Shield, Liga Europa, dan Piala Liga Inggris.
Dibela pemain
Meskipun menderita hasil buruk di musim ini, sejumlah pemain MU justru mendukung penuh Solskjaer, terutama Fernandes dan David De Gea. Fernandes marah kepada beberapa fans ”Setan Merah” yang menyoraki Solskjaer setelah menyaksikan timnya dibantai Watford, Sabtu. Gelandang serang asal Portugal itu memberikan gestur tubuh kepada para pendukung untuk menghentikan siulan kepada Solskjaer. Ia pun harus ditarik oleh rekan setimnya, Fred, ketika mulai beradu argumen dengan beberapa fans yang memenuhi tribune pendukung tamu.
De Gea berpendapat bahwa performa buruk MU itu tidak hanya tanggung jawab Solskjaer dan staf pelatihnya. Para pemain MU, lanjutnya, juga harus melakukan evaluasi diri untuk meningkatkan penampilan dan bangkit di sisa musim ini.
Sangat mudah untuk menyalahkan manajer dan tim pelatih dengan kekalahan memalukan ini, tetapi hasil ini juga tidak lepas dari penampilan para pemain. Kami harus menunjukkan permainan yang lebih baik dari yang telah kami tunjukkan selama ini.
”Sangat mudah untuk menyalahkan manajer dan tim pelatih dengan kekalahan memalukan ini, tetapi hasil ini juga tidak lepas dari penampilan para pemain. Kami harus menunjukkan permainan yang lebih baik dari yang telah kami tunjukkan selama ini,” kata De Gea, kiper tim nasional Spanyol itu, kepada BBC.
AP/POOL/SHAUN BOTTERILL
Pemain Manchester United (MU), Edinson Cavani dan Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer saling memberikan ucapan selamat setelah timnya menekuk Aston Villa dalam lanjutan liga inggris yang digelar di Villa Park, Birmingham, Inggris, Sabtu (9/5/2021) malam WIB.
Ben Foster, kiper Watford, menilai, MU bukanlah tim yang ditakuti oleh mayoritas kontestan di Liga Inggris musim ini. Meskipun memiliki salah satu skuad dengan kualitas terbaik di Eropa, tambahnya, penampilan Setan Merah di atas lapangan tidak menunjukkan keunggulan kualitas pemain itu.
”Sejujurnya ketika Anda memiliki pemain berkualitas seperti yang dimiliki MU, Anda hanya perlu menghadirkan ’klik’ di antara pemain dan mereka akan tampil berbahaya untuk tim lawan,” kata Foster, yang menjadi kiper pelapis MU pada periode 2007-2010.
Zidane terkuat
Setelah memecat Solskjaer, MU langsung dikaitkan dengan sejumlah manajer top Eropa, mulai dari Zinedine Zidane, Luis Enrique, Brendan Rodgers, dan Erik ten Hag. Di tengah masa pencarian manajer baru, manajemen MU telah menunjuk Carrick sebagai manajer interim. Mantan gelandang Setan Merah itu langsung memimpin latihan tim, Minggu kemarin, untuk mempersiapkan laga penting di Liga Champions melawan Villarreal, Rabu (24/11/2021), di Stadion El Madrigal. MU butuh kemenangan di laga itu untuk menjaga asa lolos ke babak 16 besar.
Menurut laporan Manchester Evening News, Zidane menjadi kandidat paling berpeluang untuk mengisi kursi manajer MU yang lowong. Zidane tengah berstatus tanpa klub setelah tidak melanjutkan kerja sama dengan Real Madrid, akhir musim lalu. Selain itu, Jorge Mendes, agen Ronaldo, telah mengusulkan nama Zidane kepada manajemen MU. Super agen berkebangsaan Portugal itu bersedia menjembatani negosiasi antara MU dan Zidane.
AFP/GABRIEL BOUYS
Foto para kandidat Manajer MU pengganti Ole Gunnar Solksjaer yang dikombinasikan di London, Minggu (21/11/2021). (Kiri-kanan) Pelatih Ajax Amsterdam Erik Ten Hag, Manajer Leicester City Brendan Rodgers, Pelatih Spanyol Luis Enrique, Pelatih PSG Mauricio Pochettino, dan mantan Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane.
Nama Zidane santer dijagokan sebagai manajer baru MU karena pengalamannya mengantarkan gelar juara untuk Real dan mampu mengeluarkan kemampuan terbaik para bintang Real, termasuk Varane dan Ronaldo yang kini berseragam MU. Michael Owen, mantan penyerang tim nasional Inggris, menilai, ketidakmampuan Zidane berbahasa Inggris akan menjadi kendala bagi MU untuk mengontrak pelatih yang mempersembahkan tiga trofi Liga Champions untuk Real itu.
”Satu-satunya pilihan manajer top yang tersedia memang hanya Zidane, tetapi kendala bahasa akan menjadi masalah besar yang dipertimbangkan MU,” kata Owen. (REUTERS)