Formula baru permainan Manchester United memberikan nyawa tambahan untuk Ole Gunnar Solskjaer. Formula itu akan dipertaruhkan saat bertandang ke markas Atalanta.
Oleh
Kelvin Hianusa
·4 menit baca
AP PHOTO/DAVE THOMPSON
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer memberikan instruksi kepada pemainnya saat melawan Atalanta dalam lanjutan Liga Champions Grup F di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Kamis (21/10/2021) dini hari WIB. Untuk memaksimalkan penyerangan, Solskjaer menempatkan Cristiano Ronaldo sebagai ujung tombak tunggal yang didiukung tiga gelandang serang dalam formasi 4-2-3-1.
BERGAMO, SENIN — Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer masih selamat dari pemecatan setelah mampu melewati satu dari tiga laga penentu kariernya dengan kemenangan. Solskjaer memperpanjang napas berkat inovasi formasi baru 3-4-1-2. Formula itu dijadikan pegangannya saat bertamu ke markas Atalanta dalam duel babak grup Liga Champions, Rabu (3/11/2021) dini hari WIB.
Setelah kekalahan memalukan dari Liverpool, manajemen MU memberikan Solskjaer kesempatan terakhir pembuktian diri. Manajer berjuluk ”Si Wajah Bayi” itu dituntut memperbaiki hasil dalam tiga laga sebelum jeda internasional.
Solskjaer sukses melewati ujian pertamanya. Dia mengantar MU menang atas Spurs dengan skor 3-0 pada akhir pekan lalu. Dia memperkenalkan formasi 3-4-1-2 yang terlihat jauh lebih menjanjikan dibandingkan sistem bermain sebelumnya, 4-2-3-1.
Benteng ”Setan Merah” lebih kokoh dengan lima bek dalam posisi bertahan, sementara serangan balik mereka juga berbahaya lewat duo striker veteran, Cristiano Ronaldo dan Edinson Cavani. Tidak pelak, formula ini kemungkinan besar akan kembali dibawa dalam lawatan ke Stadion Gewiss, markas Atalanta.
Menurut Gary Neville, pengamat sekaligus mantan pemain MU, formasi tiga bek ini merupakan sistem paling bertahan yang pernah dilihatnya dalam tubuh Setan Merah. Hal itu tidak sesuai jika melihat mewahnya talenta pemain menyerang dalam skuad MU yang dipimpin Ronaldo.
AP PHOTO/FRANK AUGSTEIN
Pemain Manchester United, Cristiano Ronaldo, bersalaman dengan Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer saat melawan Tottenham Hotspur pada laga Liga Inggris, Sabtu (30/10/2021) tengah malam WIB, di Stadion Tottenham Hotspur, London. Pada laga itu, MU menang dengan skor 3-0.
Namun, Neville menilai formula ini justru bekerja sempurna dalam percobaan pertamanya, terutama saat bertahan. ”Jika Anda melihat MU, jarak antara dari pemain belakang sampai depan maksimum 25-30 meter. Pekan-pekan sebelumnya jarak itu 40-50 meter. Tim lawan, seperti Spurs, akan sulit menembus (rapatnya) tim MU saat ini,” ujarnya seperti dikutip situs berita olahraga Sky Sports.
Ketika bertahan, formasi MU berubah menjadi 5-3-2. Banyaknya pemain di garis pertahanan itu menyisakan sedikit ruang untuk lawan bereksplorasi. Saat bersamaan, dua striker bisa memberikan tekanan kepada lawan ketika mereka kehilangan bola.
Intensitas pertahanan ini tidak terlihat ketika Ronaldo bermain sebagai penyerang tunggal dalam formasi 4-2-3-1. Sang pemain 36 tahun itu hanya berlari rata-rata 9 kilometer setiap 90 menit atau salah satu yang paling rendah dalam tim, menurut Sky Sports.
Cavani memberikan intensitas lebih saat MU kehilangan bola. Dia berlari rata-rata 12 kilometer per 90 menit atau salah satu yang tertinggi dalam tim. Cavani tercatat menekan lawan sebanyak 35,7 kali, sementara Ronaldo hanya 12,7 kali. Dengan memasang duet striker, MU yang semula merupakan tim paling malas menekan balik lawan kini perlahan berubah.
AP PHOTO/FRANK AUGSTEIN
Pemain Manchester United, Edinson Cavani (kiri), mencetak gol ke gawang Tottenham Hotspur pada laga Liga Inggris, Sabtu (30/10/2021) tengah malam WIB, di Stadion Tottenham Hotspur, London. Pada laga itu, MU menang dengan skor 3-0.
Di sisi lain, serangan balik dengan segitiga antara gelandang serang Bruno Fernandes serta Cavani-Ronaldo sangatlah mematikan. Ronaldo bisa jadi eksekutor umpan-umpan manis Fernandes atau justru jadi fasilitator untuk Cavani, seperti dalam laga versus Spurs. Sementara itu, bek sayap Luke Shaw juga bisa maju membantu serangan sesuka hatinya tanpa khawatir meninggalkan lubang di lini pertahanan.
Solskjaer melihat strateginya cocok diterapkan untuk skuad saat ini. Dia pun membuka peluang untuk memainkan lagi formula tersabut. Namun, manajer yang selamat berkali-kali dari pemecatan ini masih merahasiakan strategi untuk melawan Atalanta.
Sistem itu bekerja dengan baik saat bertemu Spurs. Namun, saya belum bisa bicara untuk besok.
”Sistem itu bekerja dengan baik saat bertemu Spurs. Namun, saya belum bisa bicara untuk besok. Kami punya pemain yang bisa bermain dengan sistem berbeda. Karena itu, semuanya adalah tentang eksekusi dari para pemain,” kata sang manajer dalam konferensi pers, Senin (1/11/2021).
Moral tim, kata Solskjaer, sudah bangkit seusai kekalahan lima gol tanpa balas dari Liverpool. Dia pun percaya diri MU bisa menang lagi atas Atalanta. ”Kami dalam posisi yang baik setelah memenangi laga tandang (lawan Atalanta/3-2). Sekarang kami perlu mendapatkan hasil baik di tandang. Semua pemain fokus menatap laga ini,” ujarnya.
AFP/PAUL ELLIS
Bek Atalanta, Jose Luis Palomino (kanan), berusaha mengeblok tendangan gelandang Manchester United, Bruno Fernandes, dalam lanjutan Liga Champions Grup F di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Kamis (21/10/2021) dini hari WIB. Namun, MU beruntung memiliki gelandang brilian Fernandes yang berkontribusi signifikan membalikkan keunggulan tuan rumah lewat dua asisnya.
Ancaman ”Sang Dewi”
Namun, MU patut berhati-hati. Atalanta bukanlah Spurs yang merupakan salah satu tim dengan serangan terburuk di Liga Inggris musim ini. ”Sang Dewi”, bersama pelatih gaek Gian Piero Gasperini, dikenal punya permainan menyerang paling indah se-Italia.
Apalagi, skuad asuhan Gasperini juga bermain dengan format tiga bek, 3-4-2-1. Mereka bahkan lebih terbiasa dengan formula tersebut karena sudah memainkannya sejak beberapa musim terakhir. Laga ini pun akan menjadi pertaruhan formula baru MU.
Menurut Gasperini, laga ini menjadi prioritasnya. ”Kami berharap bisa menang atas MU untuk mengamankan tiket kelolosan dari grup ini. Kami sudah siap untuk menghadapi mereka yang bermain dengan ritme tinggi,” ujarnya.
Atalanta sempat merepotkan MU pada pertemuan pertama di Stadion Old Trafford. Mereka mengejutkan dengan dua gol pada babak pertama sebelum akhirnya Ronaldo dan rekan-rekan membalikkan keadaan lewat tiga gol beruntun dalam 45 menit kedua.
AP Photo/Luca Bruno
Reaksi Pelatih Kepala Atalanta Gian Piero Gasperini saat timnya mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan Atalanta, di Stadion San Siro di Milan, 25 September 2021.
Lini serang Sang Dewi amat menakutkan dengan tren mencetak 12 gol dalam 5 laga terakhir. Namun, pertahanan mereka sangat mengkhawatirkan karena sudah kemasukan total 10 gol dalam laga-laga tersebut. Hal ini menjadi perhatian khusus Gasperini.
Fernandes percaya hasil positif atas Spurs memperlihatkan kematangan mental rekan-rekannya. ”Reaksi para pemain sangat bagus, sangat sulit untuk mengendalikan diri setelah kekalahan dari rival terbesar. Kami sudah melupakan itu dan hanya berpikir apa yang bisa diperbuat melawan Atalanta,” tuturnya. (AP/REUTERS)