logo Kompas.id
OlahragaKami Hanya Ingin Berkarier,...
Iklan

Kami Hanya Ingin Berkarier, Bukan Berkhianat…

Perpindahan atlet dari satu daerah ke daerah lain masih jadi fenomena yang bertahan kekal di PON. Sejatinya, atlet sama sekali tidak salah.

Oleh
Kelvin Hianusa
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BnEgPVDI3o1P9b02rv6e_Or035c=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F32a9b518-58c9-4fc6-b787-3cdcb68f3319_jpg.jpg
KOMPAS/KELVIN HIANUSA

Petenis wakil Papua Barat M. Althaf Dhaifullah saat berlaga dalam final tunggal putra PON Papua 2021 di Arena Sian Soor, Kota Jayapura, pada Kamis (7/10/2021). Althah harus puas dengan raihan perak karena kalah dari wakil Jatim, M. Rifqy.

Teriakan-teriakan yang mengguncang gendang telinga terasa betul di lapangan tenis Arena Sian Soor, Kota Jayapura, ketika final tunggal putra PON Papua 2021 berlangsung, Kamis (7/10/2021). Para penonton “menggila”, berteriak lantang, “Papua Barat bisa! Ayo, kamu pasti bisa. Ini rumah kita!”

Wasit pertandingan sampai dibuat “naik darah” berkali-kali karena antusiasme itu. Setiap kali pendukung terlalu berisik, dia selalu menegur. “Terima kasih, Pace. Mohon tenang ketika sedang permainan, jangan sampai mengganggu pemain,” tegasnya.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000