Christo/Aldila masih belum menemui lawan sepadan di PON Papua 2021. Mereka kembali menang mudah untuk memastikan diri ke partai semifinal.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Petenis ganda campuran asal Jawa Timur, Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi, menggapai semifinal PON Papua 2021 tanpa kesulitan berarti. Unggulan pertama ini menaklukkan pasangan DKI Jakarta, Hendrawan Susanto/Deria Nur Haliza, dalam dua set langsung, 6-2, 6-2, di Arena Sian Soor, Jayapura, Selasa (5/10/2021).
Christo/Aldila hanya tertinggal sekali sepanjang laga ini, yaitu pada gim pertama. Ketika itu, mereka yang masih membaca lawan kecolongan satu gim, tertinggal, 0-1. Setelah itu, mereka tak terbendung lagi setelah menampilkan strategi bermain agresif di depan net.
”Tadi mainnya memang bola mereka cepat dari belakang, tetapi kami bisa mengatasi dengan agresif di depan. Kami selalu menyerang cepat, lalu menghabiskan dari depan. Itu strategi yang kami pakai dan berhasil,” kata Aldila seusai laga.
Pasangan lawan, menurut Aldila, kurang bagus dalam permainan bola depan. Karena itu, mereka sudah mempersiapkan strategi untuk menghadapi hal tersebut sebelum pertandingan. Christo/Aldila pun mendulang poin berkali-kali dari pola yang sama, yaitu sambaran di depan.
Christo/Aldila bermain sangat tenang meskipun dibebani status sebagai unggulan teratas sekaligus peraih emas Asian Games 2018. Mereka justru bisa saling membalas senyum ketika kehilangan poin. ”Kami dari awal sudah menargetkan menang di ganda campuran. Tadi kami solid dari menit awal sampai akhir. Bermain bersih dan efisien,” ucap Christo.
Christo tetap mampu bermain maksimal walaupun harus menjalani dua laga beruntun. Sebelum perempat final ganda campuran, dia terlebih dulu menang dalam ganda putra bersama David Susanto, mengalahkan pasangan Bengkulu, Jeremy Nahor/Rizky Widiyanto, 6-2, 6-2.
Di jeda pertandingan itu, petenis dengan ciri khas ikat kepala tersebut hanya punya waktu istirahat sekitar 30 menit. Kata Christo, dua kali bermain tidak masalah baginya meskipun memang dia mengaku sempat kesulitan beradaptasi dengan cuaca panas di Jayapura.
Tadi mainnya memang bola mereka cepat dari belakang, tetapi kami bisa mengatasi dengan agresif di depan. Kami selalu menyerang cepat, lalu menghabiskan dari depan. Itu strategi yang kami pakai dan berhasil.
”Saya sudah terbiasa dengan iklim pertandingan ini. Sebelum PON ini saya juga sudah siapkan fisik dan mental untuk situasi seperti ini. Jadi, saya sudah siap dari awal,” ucap petenis yang sempat absen dalam dua gelaran PON sebelumnya akibat pembatasan usia tersebut.
Christo dan Aldila akan ditantang duet Papua Barat, Kadek Gita Purnami/Muhammad Althaf, di semifinal. Christo akan kembali bermain dua kali beruntun, termasuk semifinal ganda putra. Adapun Aldila juga akan menjalani final tunggal putri pada pagi harinya, melawan wakil tuan rumah Novela Rezha.
Baik Christo maupun Aldila masih bisa menyumbang masing-masing dua emas lagi untuk Jatim. Jika berhasil, mereka akan menambah dua emas yang sudah didapatkan Jatim dari beregu putri dan putra.