Tim putri Jawa Timur yang tampil di nomor ”compound” beregu menyumbangkan medali emas keempat dari cabang panahan. Sementara Yogyakarta mencatat medali emas perdana dari cabang itu berkat sumbangan tim beregu putra.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tim beregu panahan Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan raihan medali emas dari nomor compound beregu putri dan putra di Pekan Olahraga Nasional Papua 2021, Rabu (6/10/2021). Dalam pertandingan perebutan medali yang berlangsung di Lapangan Panahan Kampung Harapan, Jayapura, kedua provinsi itu mengalahkan tim Jawa Barat.
Di sektor putri, Jatim sukses meningkatkan prestasi di PON Jabar 2016 berkat mengalahkan Jabar 227-224. Adapun di sektor putra, DIY mengungguli Jabar dengan skor tipis 227-226.
Pada pertandingan perebutan medali yang dilaksanakan di Lapangan Panahan Kampung Harapan, Jayapura, Jatim yang diperkuat Della Adisty Handayani, Tiara Sakti Ramadhani, dan Yurike Nina Bonita mampu tampil konsisten untuk mencatatkan angka di atas 55 di setiap seri.
Ketiganya masing-masing mengemas skor 57, 56, 58, dan 56 berturut-turut di empat seri babak final. Dengan catatan skor itu, Della, Tiara, dan Bonita selalu konsisten menghasilkan 9 dan 10 poin di setiap seri. Poin terendah sempat didapatkan Yurike di set terakhir ketika hanya menghasilkan tembakan yang berbuah 8 poin.
Di sisi lain, kekalahan tiga pemanah Jabar, yaitu Gina Rahayu, Ratih Zil\'izati, dan Sri Ranti, disebabkan permulaan yang kurang baik. Mereka hanya menghasilkan 54 poin di set pertama. Kemudian, mereka tampil membaik di set kedua dengan hasil 58 poin. Ketiganya hanya menghasilkan 56 poin di dua set terakhir.
Raihan emas itu membuat Jatim memperbaiki prestasi di nomor beregu compound putri dibandingkan prestasi pada PON 2016. Dalam edisi PON lima tahun lalu, Jatim hanya membawa pulang medali perunggu.
Pelatih Jatim Lilies Handayani menuturkan, peningkatan prestasi yang diraih anak asuhannya didasari persiapan yang matang dan ikatan kekompakan yang dimiliki ketiga atlet itu. Ia mengungkapkan, ketiganya rutin melakukan meditasi bersama sembari berbagi kalimat-kalimat afirmasi positif setiap malam dalam satu bulan terakhir hingga malam sebelum menjalani laga perebutan medali emas.
Karena pandemi ini, kekuatan tim sejatinya seimbang karena seluruh atlet hanya berlatih dan tidak melakukan pertandingan. (Lilies Handayani)
”Karena pandemi ini, kekuatan tim sejatinya seimbang karena seluruh atlet hanya berlatih dan tidak melakukan pertandingan. Tetapi, ikatan batin Della, Tiara, dan Bonita amat luar biasa sehingga mereka bisa saling menguatkan di dalam masa-masa sulit di dalam pertandingan,” kata Lilies.
Adapun emas dari compound beregu putri merupakan sumbangan keempat untuk Jatim di cabang panahan. Jatim masih berambisi menambah dua emas lagi untuk memenuhi target enam emas. Jumlah emas itu setara dengan prestasi di Jabar 2012.
Medali perunggu dari compound beregu putri didapatkan Kalimantan Timur yang mengalahkan DKI Jakarta dengan skor 222-219.
Di nomor putra, prestasi membaik juga dicatatkan Yogyakarta. Setelah hanya puas mendapatkan medali perak di Jabar 2016 karena dikalahkan Jatim, DIY akhirnya bisa menebus kekecewaan itu di PON 2021.
Trio Baihaqi Mustafa, Prima Wisnu, dan Frederico Rifqi sebenarnya saling merebut masing-masing dua set ketika menghadapi Jabar yang diperkuat Amir Mahmud, Deki Adika Hastian, dan Megi Anugrah Putra. Yogyakarta unggul di set kedua dan ketiga dengan skor 59-56 dan 56-55.
Lalu, pada set pertama dan keempat menjadi milik trio Jabar. Mereka unggul dengan kedudukan 57-58 dan 55-57.
Meski seimbang, Yogyakarta memenangi set dengan keunggulan poin lebih besar. Keunggulan terbesar dicatatkan Yogyakarta pada set kedua. Mereka hanya kehilangan satu poin untuk mencetak nilai sempurna, 60 poin.
Prima mengungkapkan, keberhasilan meraih emas itu adalah buah dari persiapan matang yang telah dilakukan oleh seluruh tim Yogyakarta dalam satu tahun terakhir. Ia pun bersyukur bisa menjaga tradisi emas Yogyakarta di cabang panahan.
”Saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kami, terutama memberikan perhatian kepada cabang panahan,” kata Prima.
Untuk medali perunggu diraih oleh DKI Jakarta. Tim asal Ibu Kota mengalahkan tetangga, Banten, dengan skor 226 kontra 222.