Mundur dari Perancis Terbuka, Osaka Fokus Kesehatan Mental
Naomi Osaka mengundurkan diri dari Perancis Terbuka setelah bersikeras tak ingin menghadiri konferensi pers sepanjang turnamen karena depresi. Simpati terhadap Osaka terus berdatangan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
PARIS, SENIN — Naomi Osaka mengundurkan diri dari Grand Slam Perancis Terbuka setelah bersikeras tak ingin menghadiri konferensi pers sepanjang turnamen. Osaka mengalami depresi sejak meraih gelar pertama di arena Grand Slam Amerika Serikat Terbuka 2018. Petenis Jepang itu pun akan fokus pada masalah tersebut saat beristirahat dari turnamen.
Keputusan mundur itu disampaikan pada Senin (31/5/2021) sore waktu Paris atau Selasa dini hari waktu Indonesia. Sehari sebelum turnamen dimulai, pada Minggu, Osaka menyampaikan tak akan menghadiri konferensi pers sepanjang kejuaraan. Dia beralasan, pertanyaan wartawan mengganggu kesehatan mentalnya, apalagi saat pertanyaan disampaikan setelah Osaka kalah.
Kakak Osaka, Mari, mengatakan, mental Osaka terganggu karena banyak orang mengecap bahwa dia bukan petenis lapangan tanah liat yang baik. Di arena Perancis Terbuka, misalnya, empat kali juara Grand Slam itu tak pernah melewati babak ketiga. Komentar-komentar tersebut membuat Osaka meragukan diri sendiri.
Oleh karena tak menghadiri konferensi pers setelah memenangi babak pertama, Minggu, Osaka pun didenda 15.000 dollar AS atau sekitar Rp 214 juta. Osaka telah melanggar peraturan turnamen dan asosiasi tenis profesional yang mewajibkan petenis yang bermain dalam babak utama untuk menghadiri konferensi pers. Dalam peraturan itu disebutkan, denda maksimal adalah 20.000 dollar AS (sekitar Rp 284 juta).
Dewan empat Grand Slam, yaitu Perancis Terbuka, Wimbledon, AS Terbuka, dan Australia Terbuka, juga menyampaikan, hukuman bisa lebih berat jika Osaka mengulangi sikapnya. Selain denda lebih besar, sanksi diskualifikasi juga menjadi ancaman, bukan hanya di Perancis Terbuka, melainkan juga pada Grand Slam lain.
Osaka akhirnya memberi respons dengan mengundurkan diri. Selain menyampaikan pernyataan dan permintaan maaf pada panitia turnamen, Osaka menuturkan masalahnya dalam akun media sosial.
Semua yang mengenal saya tahu kalau saya orangnya tertutup. Saya bukan pembicara yang baik saat di depan publik dan selalu cemas sebelum berbicara pada media internasional.
Dia bercerita mengalami depresi sejak menjuarai AS Terbuka 2018 karena besarnya sorotan media dan publik padanya. ”Semua yang mengenal saya tahu kalau saya orangnya tertutup. Saya bukan pembicara yang baik saat di depan publik dan selalu cemas sebelum berbicara pada media internasional,” katanya.
”Jadi, di Paris ini, saya sudah merasa rentan dan cemas sejak awal hingga berpikir untuk melindungi diri dengan tidak menghadiri konferensi pers. Saya mengumumkannya terlebih dulu karena merasa peraturan terkait ini sudah ketinggalan zaman dan saya ingin menyoroti itu,” lanjut petenis peringkat kedua dunia tersebut.
Setelah beristirahat dari turnamen, Osaka akan berdiskusi dengan asosiasi tenis guna mencari jalan yang terbaik bagi atlet, media, dan penggemar.
Atas pengunduran diri ini, Presiden Federasi Tenis Perancis (FFT) Gilles Moretton menyampaikan penyesalan dan berharap Osaka bisa segera pulih. ”Semua Dewan Grand Slam, WTA, ATP, dan ITF tetap berkomitmen untuk memperhatikan semua aspek terkait kepentingan atlet, termasuk media,” katanya.
Sesaat setelah Osaka menyampaikan masalahnya, simpati pun berdatangan. ”Saya merasakan apa yang dialami Naomi. Saya berharap bisa memberinya pelukan karena saya pun pernah merasakan seperti dia. Tetapi, setiap orang memiliki kepribadian dan cara mengatasi masalahnya dengan cara berbeda. Saya mungkin lebih kebal, sementara yang lain tidak seperti itu,” kata Serena Williams setelah memenangi babak pertama atas Irina Camelia Begu, 7-6 (6), 6-2.
Serena bercerita, dia mengalami masalah yang sama pada masa awal kesuksesannya di arena Grand Slam. ”Namun, semua momen itu membuat saya makin kuat,” ujar Serena, yang meraih gelar pertama Grand Slam dari AS Terbuka 1999 dan telah mendapat 23 gelar hingga saat ini.
Dua mantan petenis nomor satu dunia menyampaikan rasa simpati yang sama. ”Naomi Osaka sangat berani dalam menyampaikan kebenaran tentang perjuangannya menghadapi depresi. Saat ini, yang terpenting adalah memberi ruang dan waktu untuknya. Semoga dia segera membaik,” kata Billie Jean King.
Martina Navratilova pun berharap Osaka bisa mengatasi masalahnya. ”Sebagai atlet, kami diajarkan menjaga fisik dan mental. Ini bukan masalah menghadiri konferensi pers atau bukan. Selamat berjuang Naomi, kami berada di belakangmu,” ujar peraih 18 gelar Grand Slam itu.
Dua pekan berselang setelah Perancis Terbuka akan digelar Grand Slam lainnya, Wimbledon, 28 Juni-11 Juli. Tetapi, Osaka belum menyampaikan kepastian partisipasinya dalam turnamen yang tak digelar pada 2020 karena pandemi Covid-19 itu. (AFP/AP/REUTERS)