Lonjakan performa Ferrari SF21 menjadi sorotan di Monako dengan menguasai dua posisi teratas sesi latihan kedua F1. Orisinalitas kekuatan tim ”Kuda Jingkrak” melawan Mercedes dan Red Bull akan diuji saat kualifikasi.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
MONTE CARLO, KAMIS — Charles Leclerc dan Carlos Sainz Junior membuat kejutan di Monte Carlo dengan menempati posisi pertama dan kedua di akhir sesi latihan kedua (FP2) Formula 1 seri Monako. Mobil Ferrari SF21 yang selama ini berada dalam persaingan papan tengah tiba-tiba memiliki pace yang mampu menggusur dominasi Mercedes W12 dan Red Bull RB16B. Namun, orisinalitas kekuatan SF21 itu masih perlu dibuktikan saat kualifikasi dan balapan karena para pebalap Mercedes dan Red Bull sering menyaru saat sesi latihan.
Lonjakan performa Ferrari di Monte Carlo, Kamis (20/5/2021), itu tidak hanya mengejutkan bagi para pesaingnya, tetapi juga sulit dipercaya oleh Leclerc. Pebalap tuan rumah itu memuncaki sesi latihan kedua dengan catatan waktu 1 menit 11,684 detik, unggul 0,112 detik atas rekan setimnya, Sainz, di posisi kedua.
Namun, kejutan paling besar adalah Leclerc unggul hingga 0,390 atas pebalap andalan Mercedes, Lewis Hamilton, dan 0,397 detik atas pebalap Red Bull, Max Verstappen. Kedua pebalap yang musim ini bersaing ketat itu menempati posisi ketiga dan keempat pada FP2. Sementara rekan setim Hamilton, Valtteri Bottas, di posisi kelima, terpaut 0,423 detik dari Leclerc.
Ferrari sebenarnya mulai mendapat sorotan saat tampil kompetitif pada seri Barcelona saat Leclerc berada di posisi ketiga pada FP3. Dia juga melakukan manuver sensasional saat balapan dengan mendahului Bottas setelah start. Leclerc dan Sainz pun finis di posisi keempat dan kelima pada seri Spanyol. Akhir pekan di Barcelona-Catalunya itu menjadi pencapaian terbaik Ferrari sepanjang musim ini.
Tim paling sukses di Formula 1 itu masih berjuang kembali ke habitat aslinya dalam persaingan juara setelah mengalami kemunduran besar pada musim 2020. Pada musim ini, target utama mereka belum memburu gelar juara, tetapi bersaing meraih tiga besar, terutama dalam klasemen konstruktor. Mereka fokus mengembangkan mobil 2022 di mana F1 menerapkan regulasi baru.
Namun, musim ini Ferrari menunjukkan kemajuan sangat pesat, yang turut dipengaruhi oleh perubahan aturan pemangkasan lantai belakang mobil untuk mengurangi downforce. Regulasi itu membuat tim-tim dengan rake rendah seperti Mercedes kesulitan mendapatkan downforce dan stabilitas. Ferrari yang melakukan perbaikan besar-besaran pada mobilnya, terutama dalam aerodinamika, sistem pendingin mesin, penataan ulang suspensi belakang serta girboks, mampu membuat SF21 jauh lebih kompetitif dibandingkan dengan SF1000.
”Saya merasa cukup dimudahkan dengan mobil dalam FP2. Saya melakukan putaran itu dan masih ada sedikit marjin (untuk lebih baik),” ungkap Leclerc seusai FP2 di Monako.
Di sisi lain, saya yakin Red Bull dan Mercedes memiliki marjin lebih besar dibandingkan dengan yang kami miliki. Jadi, kami seharusnya tidak terlalu terbawa suasana.
”Namun, di sisi lain, saya yakin Red Bull dan Mercedes memiliki marjin lebih besar dibandingkan dengan yang kami miliki. Jadi, kami seharusnya tidak terlalu terbawa suasana,” ungkap pebalap asal Monegasque itu.
Performa Ferrari di Monte Carlo yang didominasi oleh tikungan kecepatan lambat dan menengah itu juga mendapat perhatian Hamilton. Dia menilai, kejutan tim ”Kuda Jingkrak” itu orisinil dan Mercedes perlu bekerja lebih keras untuk terus kompetitif di akhir pekan ini.
”Hari yang sangat bagus, cuaca pun sangat bagus, merasa sangat menyenangkan bisa kembali ke lintasan. Ini trek yang cepat, sangat memesona setiap kali memiliki kesempatan membalap di sini. Ini sebuah tantangan. Ferrari sangat kuat. Mengejutkan melihat mereka membaik begitu besar. Namun, itu sangat bagus, artinya kompetisi lebih ketat,” ungkap Hamilton yang kini memuncaki klasemen pebalap dengan 94 poin.
Terkait kekuatan Ferrari apakah tulen atau semu, Hamilton menilai itu sesuatu yang orisinil. ”Saya melihat apa yang Anda lihat dan saya secara umum hanya fokus pada pekerjaan saya, tetapi ini terlihat demikian,” tegas juara dunia tujuh kali F1 itu, dikutip Crash.
Pesaing terdekat Hamilton, Verstappen, juga merasa Ferrari sangat cepat yang semakin memperjelas kondisi RB16B yang kehilangan kecepatan di Monako. ”Kami terlalu lambat. Bukan sedikit, tetapi banyak. Kami perlu menemukan pace karena semua pebalap mengalami traffic, jadi perlu mencari waktu putaran atau sektor yang optimal,” ungkap pebalap asal Belanda itu.
”Dan juga, ini terasa tidak terlalu bagus dikemudikan. Biasanya saya merasa cukup nyaman di dalam mobil, cukup mudah mendapatkan pace, tetapi di sini memerlukan waktu terlalu lama dan bukan sesuatu yang saya sukai. Mungkin sejauh ini, ini akhir pekan yang paling sulit,” lanjut Verstappen.
”Ya, saya terkejut betapa kompetitif Ferrari. Namun, saya pikir itu menunjukkan betapa kami sangat lemah. Mereka melakukan dengan sangat baik dan kami sangat lemah sehingga selisihnya sangat besar. Beruntung kami memiliki hari libur besok (Jumat), jadi kami bisa mencermati hal itu. Banyak hal perlu diubah, saya pikir,” ucap pebalap Red Bull berusia 23 tahun itu.
Meskipun Ferrari menjadi kejutan dan dinilai memiliki potensi nyata, Leclerc menegaskan, performa Ferrari masih akan diuji saat sesi kualifikasi karena biasanya para pebalap Mercedes dan Red Bull menjadi sangat cepat saat perebutan pole position. Kualifikasi akan berlangsung Sabtu, sedangkan pada Jumat tidak ada latihan untuk seri Monako.
”Kami memiliki satu hari besok untuk bekerja keras, dan kita lihat saja di mana kami berada,” ungkap Leclerc yang belum yakin dengan potensi untuk bersaing meraih posisi start terdepan.
”Saya ingin menunggu hingga Sabtu. Ini terlihat bagus, tetapi saat ini terlihat sedikit terlalu bagus untuk memercayai ini. Kita tunggu saja. Sabtu, kita akan tahu pasti di mana kami berada dalam kualifikasi dan kami akan berangkat dari sana untuk balapan,” ujar Leclerc.
Setali tiga uang, Sainz pun belum yakin dengan apa yang dicapai olehnya dalam FP1 dan FP2. Mantan pebalap McLaren itu memuncaki FP1 dan kemudian di posisi kedua FP2. ”Saya pikir kami perlu menunggu hingga FP3 karena hal-hal berubah banyak dari Kamis hingga Sabtu di sini,” ungkap pebalap yang menggantikan Sebastian Vettel itu.
”Ada beberapa pebalap yang sedikit menahan diri pada Kamis, hanya karena mereka ingin santai, dan kemudian tiba-tiba pada Sabtu, seperti yang selalu dilakukan Lewis, dia menjadi sangat cepat,” ungkap Sainz.
”Jadi, kita akan lihat. Namun, ini bagus bisa melihat, paling tidak kami lebih dekat dengan baris depan, yang sebenarnya kami bermain di sekitar area depan. Ini membesarkan hati tim, dan ada beberapa sinyal positif saat mobil di dalam tikungan tidak seburuk yang diperkirakan,” tambah Sainz.
Masalah di tikungan kecepatan lambat dan menengah justru menjadi kendala bagi Bottas. Dia juga mengalami kesulitan mendapatkan temperatur ban yang ideal untuk bisa segera melakukan putaran cepat.
”Saya merasa, dari sisi saya, saya kurang pada bagian depan mobil di trek ini. Kami memiliki masalah yang mirip, sedikit, dalam beberapa trek, tengah tikungan, dan ini terutama tikungan kecepatan menengah dan lambat. Jika Anda tidak memiliki feeling pada ban depan, apakah ini akan berbelok atau tidak, Anda bisa dengan mudah kehilangan waktu cukup besar,” tutur Bottas.
”Juga, mobil kami terasa sedikit kaku, dengan semua guncangan dan cambers di tikungan. Ini cukup menjengkelkan. Jadi, ini sesuatu yang perlu kami perhatikan. Itu penting. Hari ini dalam putaran pertama, saya belum bisa membuat ban-ban bekerja dengan baik. Jadi, kami perlu bekerja lebih keras dan mencoba menyelesaikan itu. Saya merasa beberapa mobil mungkin memiliki sedikit keuntungan dibandingkan dengan kami dalam hal itu,” tegas Bottas.