Ferrari jadi sorotan pada F1 seri Spanyol menyusul peningkatan performa SF21 yang dipacu Charles Leclerc dan Carlos Sainz Junior. Sejumlah perbaikan dilakukan Ferrari mulai dari aerodinamika hingga sistem pendingin.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BARCELONA, SABTU — Ferrari SF21 menjadi pusat perhatian akhir pekan ini di Sirkuit Barcelona-Catalunya karena bisa bersaing di papan atas. Mobil Ferrari itu tidak benar-benar baru, tetapi perombakan besar-besaran dari SF1000 yang melempem musim lalu.
Perubahan pada desain roll hoop, side pods, hidung mobil, lantai belakang, serta penataan suspensi belakang dan perubahan rumah girboks membuat SF21 jauh lebih kompetitif.
Ferrari mengawali musim ini dengan berada di papan tengah, bersaing dengan McLaren dan Alpine. Akhir pekan lalu di Portimao juga tidak ada perubahan signifikan pada performa para pebalap ”Tim Kuda Jingkrak” itu. Charles Leclerc finis di posisi keenam dan Carlos Sainz Junior di urutan ke-11.
Namun, akhir pekan ini di Barcelona, Leclerc membuat kejutan dengan menjadi pebalap ketiga tercepat pada sesi latihan bebas kedua (FP2) dan FP3.
Dia hanya terpaut 0,165 detik dari pebalap tercepat FP2 Lewis Hamilton (Mercedes) dan selisih 0,473 detik dari pebalap Red Bull, Max Verstappen, yang tercepat pada FP3. Pada sesi latihan ketiga itu, Sainz menempati posisi keempat dengan selisih 0,575 detik dari Verstappen, yang mencetak waktu 1 menit 17,835 detik menggunakan ban kompon lunak.
Faktor yang mendukung perbaikan performa Ferrari itu adalah kombinasi perombakan SF1000 menjadi SF21 serta proses adaptasi Leclerc dan Sainz. Mereka mulai menemukan arah dan bagian yang mendapat sentuhan untuk memaksimalkan potensi SF21.
Berdasarkan analisis Sam Collins dari Formula 1, Ferrari SF21 berubah sangat signifikan pada banyak bagian, terutama sistem pendingin, aerodinamika, dan suspensi belakang. Ferrari melakukan langkah yang cerdik dalam menggunakan token untuk perubahan terbatas pada musim ini.
Perubahan pertama yang paling mencolok adalah roll hoop, yaitu lubang saluran udara di bagian belakang atas kepala pebalap. Desain pada SF1000 lebih oval, sedangkan pada SF21 lebih membulat. Kemudian bentuk side pods yang merupakan sistem pendingin dengan lubang lebih besar. Perubahan itu juga menggeser aerodinamika lebih ke pusat gravitasi.
Saya sedikit mengubah pendekatan dibandingkan dengan Portimao. Saya melakukan itu setahap demi setahap, dan mengemudi jauh lebih baik. Saya dalam posisi yang lebih baik dengan mobil.
Lantai belakang mobil yang dipangkas sesuai regulasi 2021 juga berubah banyak dengan desain sirip-sirip yang menambah downforce. Pemangkasan lantai menjadi masalah bagi semua tim karena menurunkan downforce hingga 10 persen. Mercedes W12 menjadi salah satu mobil yang mengalami masalah kestabilan di awal musim ini karena berkurangnya downforce.
Aerodinamika
Untuk memperbaiki aerodinamika, Ferrari menggunakan dua token pengembangan untuk mengubah selubung girboks SF21 menjadi lebih sempit dibandingkan dengan SF1000. Girboks musim lalu masih dipakai oleh tim konsumen Alfa Romeo dan Haas pada musim ini.
Perubahan itu diikuti dengan penataan ulang suspensi belakang untuk memperbaiki stabilitas supaya bisa berbelok dengan lebih cepat. ”Tidak ada komponen baru, tetapi penempatannya berubah total menyesuaikan girboks,” ujar Collins.
Perubahan lainnya juga ada pada hidung SF21 yang lebih terbuka pada kedua sisinya. Perubahan ini tidak memerlukan token karena hanya perubahan pada fairing dengan komponen di dalamnya sama dengan SF1000. Di bagian atas hidung juga ada semacam tanduk bersirip untuk memperbaiki aerodinamika.
Komponen brake ducts atau lubang udara pendingin rem berubah dari desain membulat menjadi kotak. Hal ini mengubah aliran udara ke bagian rem serta aluran udara ke ban. Perubahan ini diyakini memperbaiki aerodinamika dengan membelokan aliran udara yang dihasilkan oleh putaran roda.
Perubahan pada SF21 itu tidak langsung mengembalikan Ferrari ke persaingan papan atas. Para pebalap mereka masih memerlukan adaptasi dan mencari setelan yang pas untuk mendapatkan performa terbaik. Titik terang itu muncul di Barcelona, sirkuit yang sering dinilai sebagai acuan, karena jika kompetitif di sana, akan kompetitif di sirkuit lainnya.
”Saya sedikit mengubah pendekatan dibandingkan dengan Portimao. Saya melakukan itu setahap demi setahap dan mengemudi jauh lebih baik. Saya dalam posisi yang lebih baik dengan mobil,” ungkap Leclerc dikutip Motorsport.
”Saya pikir kami tahu bagian mana yang perlu ditingkatkan. Sekarang kita lihat saja apakah kami melakukan pekerjaan yang bagus dengan menjadi lebih baik pada bagian kami mengalami kesulitan,” lanjut Leclerc.
”Setelah setiap pekan, saya berusaha menganalisis apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik, dan sudah pasti setelah mengalami akhir pekan yang sangat buruk seperti saya lakukan di Portimao terlepas dari balapan, Anda akan lebih menyadari kesalahan apa yang Anda lakukan,” ungkap Leclerc.
”Saya tahu apa yang perlu dilakukan, tetapi itu bagian termudah. Anda tahu di bagian mana harus lebih baik, tetapi kemudian itu sulit dilakukan di trek, dan di sini saya bisa melakukan dengan cukup baik, jadi saya senang,” kata pebalap asal Monako itu yang akan start dari posisi keempat pada balapan F1 seri Spanyol, Minggu (9/5) pukul 20.00 WIB.
Sementara itu, tiga posisi start terdepan berturut-turut ditempati Hamilton, Verstappen, dan rekan Hamilton di Mercedes, Valtteri Bottas. Posisi start terdepan ini menjadi pole position ke-100 bagi Hamilton.