Sirkuit Portimao yang licin dan berangin, serta pilihan ban berkompon keras, memaksa para pebalap F1 keluar dari zona nyaman karena keseimbangan mobil minim. Kondisi ini membuka lebar persaingan meraih podium tertinggi.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·7 menit baca
PORTIMAO, SABTU — Lewis Hamilton, Valtteri Bottas, dan Max Verstappen, harus keluar dari zona nyaman di sepanjang sesi latihan hingga kualifikasi untuk mendapatkan catatan waktu terbaik di Sirkuit Portimao, Portugal. Mereka tidak bisa langsung memacu mobilnya karena perlu waktu lebih lama untuk memanaskan ban hingga suhu optimal di sirkuit yang licin, berangin tersebut. Kunci memenangi balapan ketiga Formula 1 musim 2021 ini adalah secepat mungkin memanaskan ban supaya bisa melesat sejak putaran awal balapan, Minggu (2/5/2021) mulai pukul 21.00 WIB.
Sejauh ini, pebalap Mercedes, Valtteri Bottas, paling unggul dalam strategi persiapan ban dengan kompon medium. Dia pun meraih pole position meskipun hanya unggul 0,007 detik atas rekan setimnya Lewis Hamilton yang start dari posisi kedua. Sementara pebalap Red Bull, Max Verstappen, start dari posisi ketiga diikuti rekan setimnya, Sergio Perez. Keempat pebalap itu sama-sama tidak merasakan atmosfer yang nyaman karena sangat sulit melakukan putaran yang bersih.
Bagi Bottas, meskipun dalam zona tidak nyaman, dia mampu membuat ban dalam suhu kerja dengan cepat. Ini pencapaian penting karena dalam dua balapan sebelumnya, dia selalu terlambat mencapai suhu ideal ban sehingga kehilangan peluang memenangi balapan. Bahkan, pada balapan di Imola yang basah, dia terlalu lambat hingga akhirnya terlibat insiden dengan pebalap Williams, George Russell, dan gagal finis.
Rasanya menyenangkan berada di posisi start terdepan. Rasanya sepertinya sudah lama. Menyenangkan bisa menjalani kualifikasi dengan bagus karena itu merupakan titik lemah saya dalam dua balapan lalu.
”Rasanya menyenangkan berada di posisi start terdepan. Rasanya sepertinya sudah lama. Menyenangkan bisa menjalani kualifikasi dengan bagus karena itu merupakan titik lemah saya dalam dua balapan lalu. Tim bekerja sangat keras sepanjang akhir pekan ini dan kami meraih posisi yang bagus untuk besok (balapan Minggu ini),” ujar Bottas seusai kualifikasi, Sabtu (1/5/2021).
”Membuat ban-ban bisa berfungsi dengan baik sedikit menjadi kelemahan. Tetapi, sekarang rasanya itu mulai menuju ke arah yang benar. Saya merasa sangat kuat sepanjang akhir pekan ini, jadi saya tahu itu mungkin dilakukan, dan sudah pasti membuat saya sangat senang bisa melakukan itu di Q3 dan berada di posisi start terdepan,” ujar Bottas.
Di tengah situasi sulit dalam pemilihan ban karena kondisi trek yang licin dan berangin, serta ketersediaan tiga kompon keras akhir pekan ini, Bottas paling nyaman dengan ban medium. ”Saya merasa lebih baik dengan ban-ban medium. Seperti tahun lalu, kami menggunakan ban medium di akhir kualifikasi dan kami berusaha melakukan itu lagi, tetapi angin bertiup kencang pada kesempatan terakhir dan saya tidak bisa membuat ban dalam temperatur kerja, jadi saya senang kami masih meraih hasil bagus,” ungkap Bottas.
Dia akan mengawali balapan dengan ban medium yang membuka peluang bisa menjalani lap lebih banyak sebelum mengganti ban. Jika dia melakukan start dengan bagus dan menjaga ritme di depan, peluang memenangi balapan akan terbuka. ”Mengawali balapan dengan ban medium sesuatu yang bagus, dan itu membuka kesempatan kami bisa menjalani putaran sebanyak yang kami inginkan pada kesempatan pertama (sebelum pit stop). Kami perlu fokus pada start balapan dan kemudian melesat setelah itu,” ujar Bottas.
Start balapan akan sangat penting karena Bottas dikepung para pebalap top termasuk rekan setimnya, Hamilton. Meskipun tidak merasa nyaman dan sulit melakukan putaran yang bersin, Hamilton tetap bisa memacu Mercedes W12 dengan sangat kompetitif. Dengan kemampuannya mengelola ban dalam balapan-balapan yang berisiko seperti di Portimao ini, Hamilton juga memiliki peluang besar finis terdepan.
”Ini sesi yang sulit. Saya pikir bagi semua pebalap juga tidak mudah di sini, khususnya karena berangin dan permukaan sirkuit cukup licin,” ungkap juara dunia tujuh kali F1 itu.
”Menurut saya ini menantang bagi semua orang, dan merupakan sesi yang cukup kacau bagi saya. Q1 tidak bagus, Q2 saya hanya melakukan satu putaran bagus, dan bisa saya katakan dalam sepanjang sesi saya hanya memiliki satu putaran yang bagus. Q3 sangat buruk. Valtteri melakukan dengan sangat baik, mengingat kondisi yang kami alami,” ujar pebalap asal Inggris itu.
Satu-satunya putaran bagus yang dimaksud Hamilton adalah lap tercepatnya pada Q2 dengan waktu 1 menit 17,968 detik. Catatan waktu yang dicetak dengan ban medium itu 0,38 detik dari waktu tercepat Bottas pada Q3 dengan ban kompon lunak yang berbuah pole position. Hamilton sempat berusaha mengulang catatan waktu itu dengan menggunakan ban kompon medium di akhir Q3, tetapi gagal memperbaiki waktu.
Hamilton menilai, usaha dari timnya dengan memasang ban medium di akhir Q3, bukanlah keputusan yang tepat karena kondisi sirkuit yang sulit. ”Kondisinya rumit di lintasan, Anda bisa melihat kami semua menjalani beberapa kali putaran (untuk mendapatkan suhu kerja ban). Ban-ban terlalu keras di sini, jadi mereka tidak bekerja dengan sangat baik pada permukaan sirkuit sehingga kami harus menjalani putaran lebih banyak untuk mendapatkan suhu ideal,” ujarnya.
Hamilton mengakui dirinya tidak bisa mendapatkan daya cengkeram yang bagus sehingga tidak bisa melakukan putaran yang kompetitif. Ini akan menjadi tantangan di awal balapan karena pebalap yang bisa segera mendapatkan temperatur ban ideal akan bisa mencetak pace yang cepat lebih awal. Jika terburu-buru memacu mobil, dan dengan adanya angin, pebalap bisa kehilangan kendali saat akan memasuki tikungan. Bagian belakang mobil menjadi mudah tergelincir karena ban minim daya cengkeram.
Verstappen sempat memacu mobilnya hanya dengan satu putaran untuk memanaskan ban di akhir Q3. Dia melesat sangat kencang, tetapi bannya keluar dari tikungan 4 sehingga waktu putaran yang bisa membuatnya meraih pole position dicoret. Dia sempat optimistis bisa mengulangi catatan waktu 1 menit 18,209 detik itu pada putaran berikutnya.
Namun, dia gagal melakukan itu karena terganjal oleh mobil Sebastian Vettel sehingga dia hanya meraih posisi start ketiga dengan selisih 0,398 detik dari Bottas. ”Mengapa orang itu tidak mau minggir? Saya dalam putaran kencang! Sialan,” komplain Verstappen melalui radio tim.
”Saya berpikir saya bisa melakukan putaran itu lagi, jadi saya melesat, saya hanya sekitar 0,1 detik dari waktu putaran itu. Kemudian di sektor terakhir, saya kehilangan semua waktu putaran saya dengan ada mobil Aston Martin di depan, dan kemudian juga memanfaatkan saya untuk menarik. Jadi, ya, kacau, tetapi seperti inilah adanya,” ujar Verstappen dikutip Motorsport.
Verstappen mengakui dirinya tidak pernah merasakan nyaman dalam sepanjang akhir pekan ini di Portimao karena keseimbangan mobil sulit diperoleh. Namun, ini masalah yang sama bagi semua pebalap.
”Saya tidak menikmati satu putaran pun akhir pekan ini, hanya karena kondisi trek. Tata sirkuitnya mengagumkan, tetapi daya cengkeram yang kami alami, saya pikir tidak bagus. Saya tahun ini sama bagus semua orang, tetapi bagi saya pribadi, tidak menyenangkan mengemudi di sini,” ujar pebalap asal Belanda itu.
”Saya mengawali kualifkasi dengan sangat lambat, saya tidak memiliki keseimbangan pada mobil. Kami perlahan mencapai titik di mana saya lebih senang, tetapi pada dasarnya saya berkompromi dengan satu hal, dan kemudian kehilangan sedikit performa di hal lainnya. Itu tidak menyenangkan,” ungkap Verstappen.
Kondisi tersebut menjadi tantangan besar bagi Verstappen untuk bisa meraih kemenangan kedua musim ini. Jika finis terdepan, dia akan memimpin klasemen pebalap untuk pertama kali dalam kariernya di F1. Saat ini Verstappen di posisi kedua klasemen dengan 43 poin, hanya terpaut satu poin dari pemuncak Hamilton.
”Kita lihat saja besok apa yang bisa kami lakukan. Di sini tidak akan mudah untuk mengikuti, tetapi jika kami memiliki pace yang bagus, pasti kami akan memberi tekanan,” ujar Verstappen.
Hasil balapan ini akan sangat ditentukan oleh strategi pemilihan ban yang akan memengaruhi pit stop. Hamilton dan Bottas lebih nyaman dengan ban medium di mana mereka bisa sangat cepat. Sementara Verstappen lebih senang dengan ban berkompon lunak untuk mendapatkan daya cengkeram yang bagus.
”Mercedes terlihat kuat dengan ban medium, tetapi Max senang dengan ban lunak. Kami akan tetap pada rencana kami, dan ini akan menarik untuk melihat apa yang dilakukan oleh yang lain,” ujar Kepala Tim Red Bull Racing Christian Horner di laman Formula 1.