Max Verstappen mengakhiri tradisi pebalap Mercedes start dari posisi terdepan pada seri pembuka musim Formula 1 era V6 turbo hibrida. Pebalap Red Bull itu kini menjadi buruan Lewis Hamilton.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BAHRAIN, SABTU — Max Verstappen memborong panggung utama pada akhir pekan menjelang seri pembuka Formula 1 musim 2021 di Sirkuit Internasional Bahrain. Dia selalu menjadi pebalap tercepat pada semua sesi latihan hingga kualifikasi dan membuka peluang finis terdepan saat balapan, Minggu (28/3/2021) mulai pukul 22.00 WIB. Pebalap Red Bull itu menunjukan kelasnya karena menjalani kualifikasi dengan lantai mobil rusak yang senilai dengan defisit 0,1 detik.
Verstappen mengawali kualifikasi pertama (Q1) dengan menghantam kerb, gundukan pembatas lintasan, saat keluar dari tikungan 2. Dia kemudian meminta timnya melalui radio untuk memeriksa lantai belakang mobil. Kerusakan terjadi pada lantai bagian depan hingga serpihan karbon melenting di belakang mobil RB16B saat dia berakselerasi keluar dari tikungan 3. ”Saya sedikit melebar, saya pikir ada sedikit kerusakan, tetapi masih masih baik,” ujar Verstappen.
Pebalap asal Belanda itu terus melanjutkan kualifikasi dan mencetak waktu kompetitif. Namun, pada akhir tes ketiga, waktunya sempat digusur oleh dua pebalap Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas. Verstappen, yang berada di garasi tim, kemudian melakukan putaran terakhir untuk memperbaiki waktunya. Dia melesat dengan sangat mulus di semua tikungan dan mencatatkan waktu mengesankan, 1 menit 28,997 detik.
Pebalap berusia 23 tahun itu meraih pole position dengan keunggulan 0,388 detik atas Hamilton yang meraih posisi start kedua disusul Bottas ketiga. Di belakang mereka ada pebalap Ferrari, Charles Leclerc, yang juga melakukan putaran terbaik pada kesempatan terakhir. Pebalap AlphaTauri, Pierre Gasly, yang sempat masuk tiga besar tergusur ke posisi kelima.
Kepala Tim Red Bull Christian Horner menilai, Verstappen menjalani kualifikasi dengan brilian karena kerusakan pada lantai mobil mengurangi kecepatan mobil. ”Mungkin dia menanggung kerusakan yang senilai sekitar 0,1 (detik) di sepanjang sesi. Dia mengatasi itu dengan sangat baik,” ujarnya.
Pada sesi kualifikasi terakhir, Q3, Verstappen hanya unggul 0,023 detik atas Hamilton. Catatan waktunya kemudian terlampaui oleh para pebalap Mercedes, tetapi saat dia di garasi, dia tahu masih memiliki waktu untuk memperbaiki waktunya. ”Pada dasarnya, putaran pertama saya pada Q3 tidak luar biasa, jadi saya tahu masih bisa lebih lagi. Anda tidak pernah tahu seberapa besar. Tetapi akhirnya keseimbangan mobil ada di sana dan kemudian Anda bisa sedikit lebih mendorong,” jelas Verstappen.
Lintasan cukup panas, jadi Anda harus berhati-hati supaya tidak membuat ban-ban kelebihan panas. Untungnya, saat kami bisa mengelola itu, kami bisa tampil baik.
”Lintasan cukup panas, jadi Anda harus berhati-hati supaya tidak membuat ban-ban kelebihan panas. Untungnya, saat kami bisa mengelola itu, kami bisa tampil baik,” ujar Verstappen.
Ini merupakan posisi start keempat Verstappen dan pole position kedua beruntun Red Bull sejak 2013. Akhir musim lalu, Verstappen start terdepan di Abu Dhabi dan menutup musim dengan kemenangan. Hasil ini juga membuat Mercedes untuk pertama kali tidak start dari posisi terdepan pada seri pembuka musim dalam era mesin V6 turbo hibrida sejak 2014.
Optimisme Mercedes
Namun, persaingan saat balapan bisa berbeda karena Mercedes menunjukkan peningkatan signifikan pada kestabilan mobil W12. Hamilton dan Bottas sudah bisa memacu mobil tanpa masalah keseimbangan, seperti saat tes pramusim yang membuat Hamilton dua kali melintir. Masalah keseimbangan bagian belakang mobil memang belum sepenuhnya tuntas, tetapi Hamilton bisa mengatasi lebih baik daripada Bottas yang masih merasa mobil sedikit sulit dikendalikan.
Itulah mengapa Verstappen menegaskan, ini hasil yang bagus untuk mengawali musim, tetapi bukan jaminan untuk seri-seri berikutnya. Horner setali tiga uang menegaskan, timnya perlu terus bekerja keras karena Mercedes sudah kembali ke habitatnya di papan atas.
”Saya pikir ini akan menjadi sangat sangat ketat. Semua orang telah mencoret Mercedes dalam beberapa pekan terakhir, tetapi kini mereka sudah ada di sana lagi, dan mereka akan berada di sana saat balapan. Ini akan menjadi tantangan sangat besar bagi kami untuk mengalahkan mereka,” tutur Horner.
Bagi Mercedes, peluang memenangi balapan masih terbuka lebar dengan dua pebalapnya start dari posisi kedua dan ketiga. Sementara Verstappen akan balapan sendirian karena rekan setimnya, Sergio Perez, hanya bisa start dari posisi ke-11. Ini tantangan berat bagi Red Bull untuk meracik strategi jitu untuk meloloskan Verstappen dari kejaran Hamilton dan Bottas.
Hamilton menilai, balapan akan sangat ketat, tetapi itulah tantangan yang dia sukai. Dia juga merasa jarak mereka dengan Red Bull lebih dekat dibandingkan dengan perkiraan mereka. ”Ini jelas lebih dekat dibandingkan yang kami kira,” ujarnya dikutip Sky Sports.
”Saya pikir ini langkah maju yang sangat baik bagi kami pada akhir pekan ini, kami pikir ini akan dua kali selisih waktu yang Anda lihat, dan itu sangat bergantung pada kerja luar biasa dari orang-orang di pabrik,” kata Hamilton terkait perbaikan W12.
Perbaikan mobil W12 itu juga membuat Hamilton optimistis mereka bisa semakin baik. ”Tentu kami ingin menjadi yang terdepan, tetapi kami tahu itu akan menjadi sebuah tantangan. Kami tahu kami memiliki jalan terjal untuk didaki,” lanjut pebalap asal Inggris itu.
”Kami tetap bisa bertarung dari posisi kedua. Saya senang menjadi pemburu,” ujar Hamilton yang musim ini memburu gelar historik delapan kali juara dunia F1.