Di tengah isu keamanan di Papua, PB PON XX Papua menjamin keamanan selama PON berlangsung 2-15 Oktober mendatang. Bersama TNI-Polri, PB PON telah menyiapkan langkah teknis untuk memastikan PON berlangsung lancar.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional XX Papua berusaha menenangkan publik di tengah isu keamanan antara TNI-Polri dan kelompok kriminal bersenjata di Papua dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, mereka berani menjamin bahwa Papua sangat aman untuk menyelenggarakan ajang empat tahunan yang telah tertunda setahun karena pandemi Covid-19 tersebut.
”Keamanan sudah disiapkan dengan sangat profesional oleh Polri dan TNI. Bahkan, dalam rapat chef de mission kedua (di Jayapura, Papua, 7-10 April), Gubernur Papua Lukas Enembe telah menjamin Papua aman. Sementara Kapolda Papua dan Panglima Kodam Cenderawasih Papua berani mempertaruhkan jabatannya untuk keamanan PON. Saya kira itu jaminan yang sangat luar biasa. Sangat disayangkan kalau masih ada yang ragu,” ujar Sekretaris Umum Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua Ellia I Loupatty dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (29/4/2021).
Isu keamanan di Papua kembali mencuat. Dalam insiden baku tembak antara TNI-Polri dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang terjadi di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (25/4/2021), Kepala Badan Intelijen Daerah Papua Brigadir Jenderal I Gusti Putu Danny Nugraha Karya gugur ditembak KKB.
Namun, Ellia mengatakan, tidak perlu khawatir dengan isu keamanan di Papua dalam beberapa hari terakhir. Sebab, itu terjadi jauh dari lokasi arena pertandingan maupun akomodasi PON. Untuk mencapai wilayah peristiwa itu, perlu menggunakan pesawat kecil. ”Jadi, lokasi kejadiannya sangat berjauhan dengan lokasi PON,” katanya.
Selain itu, lanjut Ellia, PB PON bersama TNI-Polri sudah menyiapkan langkah teknis untuk memastikan keamanan selama PON berlangsung 2-15 Oktober mendatang. Keamanan akan dikoordinasi oleh Kapolda Papua dan wakilnya, Panglima Kodam Cenderawasih Papua.
Prokotol keamanan telah berlaku sejak para tamu datang di Papua. Di bandara, para tamu harus melakukan verifikasi data di Lapangan Udara TNI Angkatan Udara, Jayapura, sebelum mendapatkan kartu identitas yang bakal menjadi akses utama untuk memasuki area-area PON.
”ID card itu dilengkapi foto dan barcode. Itu untuk memastikan bahwa yang menerima ID card benar-benar orang yang sudah mendaftar dan terverifikasi. Jadi, orang-orang yang masuk area PON tidak bisa sembarangan. Kami mempraktikkan ini dalam rapat CdM kedua di Jayapura kemarin. Bahkan, ada peserta yang tidak diterima karena foto saat mendaftar dan yang ada di ID card-nya berbeda. Itu bukti bahwa kami sangat serius dengan urusan keamanan dan kenyamanan,” tuturnya.
Tidak perlu ragu untuk keamanan PON. Pemerintah daerah dan pusat sangat serius menjaga PON agar berlangsung aman dan nyaman. Kami juga tidak mau malu sehingga berusaha agar tidak ada insiden selama PON.
Di sisi lain, Ellia menuturkan, TNI-Polri berkomitmen menjaga arena dan tempat akomodasi PON selama 24 jam setiap hari. Lalu, akan ada tambahan personel keamanan dari luar Papua untuk membantu pengamanan PON. ”Tidak perlu ragu untuk keamanan PON. Pemerintah daerah dan pusat sangat serius menjaga PON agar berlangsung aman dan nyaman. Kami juga tidak mau malu sehingga berusaha agar tidak ada insiden selama PON,” tegasnya.
Teknologi pendukung
Ketua II PB PON Papua Roi Letlora menyampaikan, untuk menunjang kinerja petugas keamanan, pihaknya pun menyiapkan teknologi pendukung. Selain kamera pengawas dengan teknologi pendeteksi wajah di semua arena, PB PON turut menyiapkan tiga pesawat tanpa awak atau drone dengan teknologi pendeteksi wajah di kluster Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Drone yang didatangkan dari luar negeri itu berukuran sekitar 4 meter dan mampu mengawasi kerumunan dengan jarak pengawasan hingga 3 kilometer. Dengan teknologi itu, drone bisa mendeteksi orang-orang yang dicari atau blacklist yang datanya telah dimasukkan dalam peranti alat tersebut. Cara ini diharapkan bisa mencegah potensi kriminal selama PON. ”Dalam dua bulan ke depan, tiga drone itu sudah tiba di Papua,” ujarnya.
Di samping itu, tambah Roi, PB PON merekrut 30.000 pemuda Papua untuk menjadi sukarelawan pengamanan PON. Mereka ingin pengamanan mengedepankan langkah persuasif. Para pemuda ini diharapkan bisa berbicara dengan kekeluargaan kalau ada oknum ingin berbuat kriminal di area PON. ”Kami ingin keamanan lebih mengedepankan cara kekeluargaan,” katanya.
Selain keamanan, PB PON juga fokus menyiapkan protokol kesehatan secara detail untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 selama PON. Sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas pertengahan bulan lalu, PON diminta tetap digelar tahun ini atau tidak ditunda lagi. Salah satu caranya, para peserta dan warga di sekitar arena PON harus divaksinasi sebelum gelaran tersebut.
Untuk detail selanjutnya, PB PON sedang mengkaji dan melihat perkembangan pandemi Covid-19 di sejumlah negara dan memperhatikan protokol kesehatan yang diterapkan di Olimpiade Tokyo pada 23 Juli-8 Agustus mendatang. Tidak tertutup kemungkinan, pergerakan peserta PON dibatasi selama ajang berlangsung. Jika harus keluar area PON, peserta wajib didampingi oleh panitia setempat.
”Kami sedang menyiapkan rincian protokol kesehatan itu yang kemungkinan baru tuntas dalam rapat CdM ketiga di Jayapura pada Juli atau Agustus nanti. Yang jelas, kami ingin memastikan semua peserta sehat dan aman sejak tiba sampai pulang dari Papua,” ujar Ellia.